Mulai 2019, Pebalap F1 Boleh Sedikit Gemuk

Jakarta – FIA semakin memperketat regulasi balapan Formula 1 (F1) di masa depan. Salah satu yang sedang dipersiapkan adalah pembatasan bobot maksimum pebalap Formula 1 untuk musim 2019. Pembatasan ini berkaitan dengan bobot keseluruhan mobil saat race.
Sebagaimana dikutip Motorsport, bobot minimum yang ditetapkan yaitu 80 kilogram untuk pembalap beserta kursi di kokpitnya. Adapun bobot keseluruhan mobil juga bertambah 6 kg menjadi 740 kg. Sementara itu, berat kosong kendaraan yaitu 660 kg.
Gagasan ini muncul dari pertemuan Kelompok Strategi F1 yang terakhir dalam Technical Working Group (TWG). Setelah diskusi lanjutan oleh TWG, nantinya akan dibuat proposal singkat soal finalisasi regulasi bobot.
Ini telah dimulai sejak balapan musim 2017 lalu sehingga bobot mobil bertambah 26 kilogram. Peningkatan ini mencakup bagian velg dan roda yang melebar, kemudian bobot minimum pebalap. Potensi kelebihan bobot bahkan mencapai 15 kg untuk mobil yang berlaga di musim 2019. Ini berasal dari pebalap dan perangkat Halo.
Pebalap pada akhirnya tidak bisa memakai perangkat pemberat tambahan. Apabila bobot pebalap lebih dari 80 kg, jelas tidak lagi memakai pemberat dan kondisinya kurang menguntungkan saat race. FIA sebenarnya telah menganjurkan untuk memakai komponen pemberat di bagian kursi dan terlihat dari atas.
Regulasi Batas Berat Badan Pebalap Formula 1
Bertambahnya standar minimum bobot pebalap Formula 1 menjadi isu utama sejak era mesin V8 hybrid. Mereka yang gemuk dipaksa kurus, sehingga menyebabkan kekhawatiran soal kesehatan mereka. Peralihan ke mobil bermesin V6 di masa depan menuntut penambahan bobot.
“Saya pikir, khususnya pada pebalap muda, ini bisa menyebabkan masalah kesehatan. Permintaan untuk mengurangi bobot tubuh ke tingkat yang mungkin tidak sehat,” kata kepala teknis Williams, Paddy Lowe.
Regulasi soal bobot pebalap Formula 1 ini cukup fleksibel. Bila bobot mereka 70 kg, maka butuh pemberat kursi 10 kg. Bila pebalap 75 kg, maka pemberatnya 5 kg dan seterusnya. Batasan berat pebalap 80 kilogram sebenarnya masih realistis.
“Masalah seputar pengelolaan berat badan di banyak pebalap dapat mempengaruhi mereka secara pribadi dan ini jadi masalah cukup signifikan,” tambah Lowe.
Setidaknya, beban insinyur sedikit lebih ringan dalam merancang mobil. Mereka hanya menargetkan bobot kendaraan 660 kilogram, selebihnya adalah bobot pebalap beserta pemberat. Celah untuk menyiasati batasan bobot pembalap ini dengan mengurangi berat Halo. (dna)