Riset: Rapor Mobil Baru Tahun 2017 Buruk

Singapura – Industri otomotif memang sedang berkembang pesat, meskipun imbas baik tidak terdapat di setiap negara. Ada banyak faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih mobil.
Informasi ini seperti dikatakan perusahaan riset dan penelitian JD Power yang telah merilis hasil studinya terkait kepuasan konsumen terhadap mobil baru tahun 2017 di Indonesia. Studi dengan tajuk Indonesia Initial Quality Study (IQS) mengeluarkan hasil yang buruk.
Fakta baru dilapangan telah ditemukan bahwa permasalahan tertinggi adalah saat pemilik mobil mengendarai kendaraannya tersebut untuk pertama kali.
Dibandingkan tahun 2016, permasalahan tersebut naik lantaran meningkatnya penggunaan kendaraan. Pemilik mobil baru di 2017 diketahui berada di dalam mobil lebih lama sehingga tersadar akan jumlah masalah di dalamnya.
“Sama seperti beberapa tahun terakhir, terdapat peningkatan dalam penggunaan kendaraan baru terutama mengingat kondisi berkendara di Indonesia, dan ini menyebabkan pemilik kendaraan banyak yang menghabiskan waktu mereka di kendaraannya,” ungkap Kaustav Roy, Direktur J.D. Power Singapura.
Studi menemukan 45% dari pemilik kendaraan tahun ini telah mengemudikan kendaraan mereka lebih dari 6.000 kilometer dalam dua hingga enam bulan pertama kepemilikan, naik 41% dari tahun sebelumnya. Jumlah rata-rata kilometer perjalanan selama periode kepemilikan ini juga naik dari 6.928 km di tahun lalu menjadi 8.553 km.
Tak tanggung-tanggung, riset mobil baru tahun 2017 ini dilakukan dengan memeriksa lebih dari 200 jenis masalah dalam delapan kategori kendaraan. Mulai dari mesin dan transmisi, interior dan eksterior kendaraan, fitur, kontrol dan tampilan, heater, ventilasi dan pendingin, hiburan, navigasi hingga pengalaman berkendara.
Tingkat masalah yang ditemukan JD Power dicatat dengan satuan poin rata-rata permasalahan yang dialami per 100 kendaraan; PP100 (problem per 100 vehicle). Semakin rendah poinnya maka semakin baik kualitasnya.
Hasil Riset Mobil Baru Tahun 2017
Secara keseluruhan, kualitas awal (initial quality) pada di 2017 adalah 109 PP 100. Hasil ini dinilai jauh lebih buruk dibandingkan 2016 yang hanya 70 PP100. Peningkatan ini dipengaruhi terutama oleh banyaknya jumlah permasalahan yang diukur dalam empat kategori berikut: mesin dan transmisi (+8 PP100); audio, hiburan atau navigasi (+8 PP100); interior kendaraan (+7 PP100); dan pengalaman berkendara (+6 PP100).
“Semakin banyak waktu yang dihabiskan pemilik kendaraan di dalam kendaraannya, mereka akan menjadi semakin sadar akan masalah kendaraan terkait dengan kenyamanan mereka saat mengemudi. Seperti pengunaan audio, hiburan atau sistem navigasi dan interior, selain beberapa faktor di area lainnya. Produsen perlu memastikan bahwa fitur-fitur seperti ini sebaiknya dirancang untuk dapat bertahan dalam waktu yang lebih lama,” pungkas Roy. (dol)