Mobil Mewah “Pembantu” Presiden Tidak Dijual Massal di Indonesia

Jakarta – Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) sudah menetapkan pemenang tender pengadaan mobil dinas baru untuk para menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode 2019-2024. PT Astra International Tbk-TSO berhasil memenangkan tender dan siap mendistribusikan Toyota Crown 2.5 HV G-Executive untuk digunakan oleh “pembantu” Jokowi menggantikan kendaraan yang telah bertahun-tahun dipakai.
Tidak diketahui pasti alasan Kemensetneg memilih Toyota Crown sebagai kendaraan dinas menteri. Namun yang jelas, mobil jenis sedan tersebut begitu mewah dengan fitur melimpah sehingga dapat dipastikan mampu memberikan rasa nyaman kepada penumpangnya.
Toyota Crown yang akan dijadikan sebagai mobil dinas menteri Jokowi bukan produksi Indonesia, melainkan didatangkan dalam bentuk utuh atau Completely Build Up (CBU) dari Jepang. Sedan mewah ini tidak dipasarkan secara massal di Indonesia, bahkan di situs resmi milik PT Toyota Astra Motor (TAM) saja tidak terpampang wajah Crown.
Dengan dijadikannnya Toyota Crown sebagai mobil dinas menteri, apakah ada rencana TAM untuk memasarkannya ke konsumen di Tanah Air?
“Toyota Crown saat ini belum dipasarkan di sini. Kami belum ada rencana untuk memasarkannya secara umum ya, memang belum ada rencana. Karena kalau untuk peluncuran produk itu kami harus lihat dari berbagai sudut, mulai dari produknya, hingga market-nya. Jadi pada saat ini diskusi kami dengan prinsipal belum ada rencana, sih, Toyota Crown dijual untuk umum di Indonesia,” ungkap Anton Jimmy Suwandi, selaku Marketing Director PT TAM di Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (28/8/2019).
Walaupun tidak dipasarkan secara massal di Indonesia, TAM memastikan soal spare part dan perbaikan Toyota Crown tidak akan mengalami kendala. Sebab TAM sudah mempercayakan hal itu ke diler resmi mobil Toyota.
“Kebetulan Astra International punya diler sekaligus bengkel mobil Toyota yaitu Auto2000, jadi nanti servisnya ke Auto2000. Kebetulan mobil menteri yang sekarang itu servisnya juga di Auto2000. Jadi enggak ada perubahan,” terang Anton.
Dampak Bagi Toyota
Bukan hanya kali ini saja para pembantu Jokowi menggunakan mobil dinas merek Toyota. Sebelumnya pernah menggunakan sedan Camry. Tentunya ini berdampak langsung kepada citra Toyota di mata pemerintah Indonesia.
“Pertama kali Toyota waktu itu adalah Camry, ya zamannya saya lupa persis, waktu itu kalau enggak salah 2004 zamannya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Buat menteri kala itu menggunakan Toyota Camry. Kemudian Camry selesai diganti Crown sampai sekarang. Jadi umurnya sudah 10 tahun, ya 2009 ke 2019. Ini (menggunakan mobil Toyota) yang ketiga kali, ya. Kami sih merasa ini kepercayaan yang sangat baik pemerintah ke produk Toyota,” jelas Anton.
Menurut Anton pemilihan Toyota Crown 2.5 HV G-Executive yang merupakan mobil hybrid untuk kendaraan dinas menteri sebuah keputusan tepat.
“Ya sebagai image mobil hybrid di Indonesia, yang menggunakan salah satunya untuk menteri,” pungkasnya.
Baca juga:
Para “Pembantu Presiden” Jokowi Pakai Mobil Toyota Crown 2.5 HV G-Executive
Penulis: Santo Sirait
Editor: Dimas