Audi Segera Hentikan Pengembangan Mesin Berbahan Bakar Minyak

Berlin – Kabar mengejutkan datang dari Audi, pabrikan mobil mewah asal Jerman itu memutuskan untuk menghentikan pengembangan mesin berbahan bakar minyak pada 2026. Langkah ini diambil dalam rangka memfokuskan pada upaya pengembangan kendaraan listrik.
Diberitakan Autonews, Selasa (22/6/2022), setelah 2026 perusahaan hanya akan mengembangkan model bertenaga baterai atau kendaraan listrik murni. Keputusan tersebut disampaikan langsung oleh CEO Audi Markus Duesmann pada pertemuan manajemen di markas besar Audi di Ingolstadt, Jerman, baru-baru ini.
Meskipun Audi berencana untuk menghentikan produksi dan mengembangkan mesin bensin, diesel, dan hybrid baru, tapi model baru yang menggunakan mesin konvensional masih akan dipasarkan dan terus dibuat hingga awal 2030 an. Setelah itu, Audi fokus pada pengembangan dan produksi mobil listrik murni.
Dilaporkan pula, bahwa Audi A3 dan A4 akan dihentikan produksinya dan tidak memiliki penerus. Sebagai gantinya, perusahaan meniagakan A3 e-tron dan A4 e-tron bertenaga baterai. Sementara model lain seperti Audi A5 dan A6 juga akan bertenaga listrik.
Kemungkinan mesin berbahan bakar minyak terakhir yang dikembangkan Audi disediakan untuk Q8. Rencananya, SUV premium itu bakal diluncurkan pada 2026 bersamaan dengan varian listrik, Q8 e-tron.
Mesin konvensional yang terdapat di Audi Q8 akan diproduksi hingga 2032.
Audi Berencana Memperbanyak Mobil Listrik
Pada Maret lalu Audi berencana memperluas jajaran produknya yang bertenaga listik menjadi 20 model pada 2025
Mobil listrik murni keluaran Audi yang saat ini telah diniagakan adalah e-tron, e-tron Sportback dan e-tron GT. Audi e-tron dan e-tron Sportback dibangun menggunakan platform Audi MLB Evo. Sementara e-tron GT berbagi platform J1 dengan Porsche Taycan.
Rencana Audi menghentikan pengembangan mesin berbahan bakar minyak menjadi yang terdepan dari pesaingnya yang juga asal Jerman, yaitu BMW dan Mercedes-Benz. Keduanya merencanakan peralihan dari mesin konvensional ke listrik murni lebih hati-hati.
Mercedes-Benz pada Maret lalu mengatakan akan mempercepat peralihannya ke mobil listrik, tetapi tidak memberikan rincian waktunya. Sedangkan BMW mengatakan setengah dari penjualannya disumbang dari model listrik pada 2030.
Di luar ketiga merek Jerman itu, pabrikan mobil lain juga telah mengumumkan rencana mereka untuk menghadirkan mobil listrik murni sebagai upaya menyesuaikan aturan emisi ketat di Eropa.
Baca Juga:
- Demi Kendaraan Listrik, Hyundai Pangkas Mobil Bermesin Konvensional
- Indonesia Ditargetkan Hanya Menjual Motor dan Mobil Listrik Pada 2050
Penulis: Santo Sirait
Editor: Dimas