Berita Mobil Tips dan Trik

Banyak yang Cuek, Ini Pentingnya Mengganti Pelumas Transmisi

Mengecek pelumas transmisi (Foto: CarfromJapan)

Jakarta – Memeriksa mobil secara menyeluruh sangat disarankan apalagi bila ingin menempuh perjalanan yang jauh. Terkadang ada beberapa bagian yang luput dari pemeriksaan, salah satunya transmisi.

Banyak orang yang cuek bahkan cenderung tidak mengetahui sama sekali bila transmisi juga memiliki pelumas (oli). Yang harus diperiksa kualitas dan tingkat ketinggiannya (level). Bila transmisi tidak berpelumas maka dapat memperpendek umur transmisi.

“Pada umumnya kesalahan di masyarakat adalah banyak yang tidak peduli bahwa ada yang namanya oli transmisi. Mereka pada umumnya hanya tahu ada oli mesin,” buka Chinto Adiputera, Supervisor Business Area Sales Department Retail Division Astra Otoparts, di Jakarta baru-baru ini.

Lucunya ada juga pemilik mobil yang sudah mengetahui bahwa transmisi itu perlu pelumas. Tapi tidak pernah terpikir mengganti pelumas lama dengan yang baru. Padahal mobil sudah berjalan puluhan ribu kilometer.

“Kadang ada orang pakai mobil sudah lima tahun atau lebih dari 100.000 kilometer, belum sama sekali ganti oli transmisi dari pertama kali beli. Walaupun secara kuantitas jumlah level oli itu tidak berubah atau tidak berkurang tapi kualitas dari oli itu sendiri sudah tidak baru lagi. Karena oli itu ada dua aspek yaitu jumlah dan kualitas. Jumlahnya cukup belum tentu kualitasnya masih baik,” terang Chinto.

Kenapa Perlu Ganti Pelumas Transmisi

Sama seperti oli pada mesin mobil, pelumas transmisi juga perlu di ganti. Walaupun sifatnya tidak mengikat, tapi alangkah baiknya ganti pelumas transmisi bila mobil sudah berjalan sejauh 20 ribu kilometer.

Jika tidak diganti dengan yang baru tentunya kualitas pelumas yang ada di dalam transmisi sudah menurun. Akibatnya pelumas tidak maksimal dalam melidungi komponen.

“Secara kualitas oli itu bisa mengalami penurunan kualitas, dari yang sebagaimana harusnya. Kalau kualitasnya menurun perlindungan jadi enggak maksimal dari yang seharusnya bisa menjaga gigi itu tetap bagus menjadi berkurang karena kualitasnya sudah menurun,” ungkap dia.

Ditambahkannya sebelum mengganti oli pastikan spesifikasinya sama dengan jenis transmisi yang terdapat di mobil. Banyak yang asal membeli pelumas transmisi tapi tidak mengetahui jenis transmisi pada mobilnya.

Supaya lebih mudah untuk mengetahuinya, pemilik mobil dianjurkan untuk membaca buku manual. Bila ragu langsung tanyakan saja ke mekanik bengkel langganan.

“Contoh kalau transmisinya menggunakan torque converter, tapi dimasukkan tipe oli yang untuk CVT (Continuously Variable Transmission) itu sudah beda jauh jenis. Olinya jadi tidak bisa dicampur. Jadi sesama oli transmisi torque converter pun ada bisa, jadi beda-beda speksifikasi, tergantung pabrikan masing-masing mobil, jadi olinya pun tidak boleh salah,” terang Chinto.

Berbeda dengan pelumas untuk mesin, pelumas transmisi memiliki banyak varian. Oleh karena itu dibutuhkan ketelitian sebelum membeli atau mengganti pelumas.

“Kalau oli mesin umumnya hanya beda merek saja atau angka kekentalan yang ditandai SAE (Sociaty of Automotive Engineers) saja, tapi sebetulnya tidak banyak varian, hanya oli bensin atau oli diesel. tapi kalau oli transmisi varian cukup banyak sehingga harus disesuaikan dengan mobil masing-masing,” pungkas Chinto.(dol)

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts