Carmudi Indonesia

Bearing Roda: Fungsi, Ciri Kerusakan, dan Cara Perawatannya

Bearing dalam Bahasa Indonesia dikenal sebagai bantalan. Dalam ilmu mekanika, bearing roda adalah elemen mesin yang dirancang untuk membatasi gerak relatif antara dua atau lebih komponen, sehingga komponen tersebut bisa bergerak secara terkendali dalam arah yang diinginkan.

Dalam dunia otomotif, bearing atau laher roda berfungsi mengurangi gesekan antara bagian-bagian yang bergerak, seperti poros dan roda gigi, terutama pada bagian roda kendaraan.

Komponen ini sangat penting karena memungkinkan roda mobil berputar dengan halus, stabil, dan aman, mengikuti kecepatan kendaraan.

Jika kondisi bearing sudah tidak prima, performa mobil akan terganggu dan bisa berujung pada masalah keselamatan saat berkendara.

Isi Konten

Fungsi Utama Bearing Roda pada Kendaraan

Bearing/laher roda adalah salah satu komponen penting dalam sistem kaki-kaki kendaraan yang sering kali tidak terlihat, namun memiliki peran besar dalam kenyamanan dan keselamatan berkendara.

Terletak di antara poros roda dan hub, laher roda bekerja terus-menerus setiap kali kendaraan bergerak.

Berikut adalah fungsi utama laher roda pada mobil dan motor:

Mengurangi Gesekan antar Komponen Roda

Bearing/laher roda dirancang untuk mengurangi gesekan antara bagian yang berputar (seperti poros roda) dan bagian yang diam (seperti sasis atau lengan suspensi).

Dengan mengurangi gesekan ini, kendaraan bisa melaju lebih efisien, tidak cepat panas, dan komponen lainnya juga tidak cepat aus.

Menopang Beban Kendaraan

Bearing tidak hanya sekadar mengurangi gesekan, tapi juga menopang beban kendaraan secara keseluruhan.

Setiap kali mobil membawa penumpang atau barang, seluruh beban tersebut didistribusikan ke roda, dan bearing bertugas menjaga agar roda tetap bisa berputar meskipun menanggung beban berat.

Menjaga Kestabilan Roda Saat Berputar

Kondisi laher roda yang baik akan membuat roda berputar dengan stabil dan presisi.

Jika bearing aus atau rusak, putaran roda bisa goyang atau tidak simetris, yang pada akhirnya dapat menyebabkan getaran pada setir, suara dengung saat melaju, hingga gangguan pada sistem kemudi.

Mendukung Sistem Pengereman dan Suspensi

Bearing/bantalan roda juga berperan dalam menjaga kinerja sistem pengereman dan suspensi.

Komponen ini memastikan bahwa roda tetap berada di jalurnya, sehingga cakram dan kampas rem bekerja secara optimal.

Jika bearing longgar atau rusak, sistem pengereman bisa jadi tidak efektif dan suspensi kehilangan daya redamnya.

Jenis-Jenis Bearing Roda

Bearing atau laher roda hadir dalam berbagai jenis, masing-masing dirancang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik kendaraan.

Memahami perbedaan jenis-jenis bearing atau bangalan roda dapat membantu pemilik kendaraan dalam memilih atau mengganti komponen yang sesuai.

Berikut beberapa tipe laher roda yang umum digunakan:

Ball Bearing

Ball bearing adalah jenis bearing yang paling umum ditemukan pada kendaraan. Menggunakan bola-bola baja kecil di dalam rumah bearing, tipe ini mampu menangani beban radial (beban dari atas) dan aksial (beban dari samping) dalam jumlah sedang.

Biasanya digunakan pada kendaraan kecil atau pada roda yang tidak mengalami tekanan ekstrem.

Keunggulan:

Tapered Roller Bearing

Tapered roller bearing menggunakan elemen berbentuk kerucut yang memungkinkan bearing menahan beban radial dan aksial dalam jumlah besar.

Tipe ini biasanya digunakan pada roda depan atau kendaraan berat seperti truk dan SUV.

Keunggulan:

Needle Bearing

Needle bearing menggunakan rol yang panjang dan ramping seperti jarum. Tipe ini cocok untuk ruang sempit dan digunakan pada bagian roda yang memerlukan rotasi cepat dengan gesekan rendah. Namun, daya dukung bebannya lebih kecil dibanding roller bearing biasa.

Keunggulan:

Sealed vs Unsealed Bearing

Dari segi desain pelindungnya, bearing atau laher roda dibagi menjadi dua tipe:

Sealed bearing: Sudah tertutup rapat dari pabrik dan berisi pelumas. Tidak bisa dibuka untuk diservis, dan biasanya langsung diganti saat rusak.

Unsealed bearing: Bisa dibuka, dibersihkan, dan dilumasi ulang. Umumnya ditemukan pada kendaraan lama atau heavy duty.

Perbandingan:

Jenis Kelebihan Kekurangan
Sealed Bebas perawatan, tahan debu & air Tidak bisa diservis
Unsealed Bisa dibersihkan & dilumasi Lebih mudah kotor, butuh perawatan rutin

 

Perbedaan Bearing Roda Depan dan Belakang

Bearing atau laher roda depan dan belakang bisa memiliki spesifikasi dan desain berbeda tergantung sistem penggeraknya:

Roda depan biasanya lebih kompleks, terutama jika kendaraan menggunakan penggerak roda depan (FWD).

Terdapat hub bearing yang menyatu dengan dudukan roda dan sistem kemudi.

Roda belakang cenderung lebih sederhana, terutama pada kendaraan FWD, karena hanya menanggung beban rotasi tanpa dorongan tenaga mesin.

Namun pada kendaraan RWD, bearing roda belakang bisa lebih besar dan kuat.

Ciri-Ciri Bearing Roda Rusak

Salah satu tanda awal kerusakan pada sistem roda kendaraan sering kali berasal dari laher roda.

Komponen ini memang kecil, namun jika mengalami kerusakan, bisa berdampak besar terhadap kenyamanan hingga keselamatan berkendara.

Berikut ini adalah ciri-ciri umum yang menunjukkan bahwa laher roda kendaraan Anda mulai rusak:

Muncul Suara Dengung saat Mobil/Motor Melaju

Suara seperti dengungan atau gesekan logam yang terus muncul seiring kecepatan kendaraan adalah gejala klasik laher roda aus.

Biasanya terdengar jelas dari arah salah satu roda dan makin keras saat kendaraan melaju lebih cepat.

Catatan: Suara bisa terdengar lebih nyaring saat belok, karena beban pada roda bertambah.

Getaran atau Goyangan di Setir

Jika Anda merasakan setir bergetar atau goyang tidak normal, terutama saat kecepatan tertentu, itu bisa menandakan masalah pada bantalan roda depan.

Getaran ini terjadi karena roda tidak bisa berputar secara simetris akibat bearing yang longgar atau aus.

Roda Terasa Berat atau Tidak Stabil

Bearing yang rusak bisa membuat roda terasa lebih berat saat berputar. Hal ini terjadi karena gesekan antar komponen meningkat dan alur putaran roda terganggu.

Kondisi ini dapat menurunkan efisiensi kendaraan dan memperberat beban mesin.

Ban Cepat Aus Tidak Merata

Jika salah satu ban aus secara tidak normal (misalnya hanya bagian dalam atau luar saja), bisa jadi laher roda menjadi penyebabnya.

Bearing yang bermasalah membuat roda tidak berputar dalam jalur yang benar (misalignment), sehingga ban mengalami keausan tidak merata.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Muncul Gejala Ini?

Jika Anda menemukan satu atau lebih gejala di atas, sebaiknya segera periksa ke bengkel terpercaya.

Jangan menunda, karena bearing yang dibiarkan rusak bisa merusak komponen lain seperti as roda, cakram rem, bahkan menyebabkan roda lepas.

Penyebab Bearing Roda Cepat Rusak

Meskipun bearing roda dirancang untuk tahan lama, kenyataannya komponen ini bisa rusak lebih cepat dari seharusnya akibat berbagai faktor eksternal.

Kerusakan pada bearing tidak hanya menurunkan performa kendaraan, tetapi juga bisa membahayakan keselamatan jika tidak segera ditangani.

Berikut ini adalah beberapa penyebab umum bearing roda cepat rusak:

Kontaminasi adalah musuh utama bearing roda. Saat air, lumpur, debu, atau pasir masuk ke dalam rumah bearing, pelumas di dalamnya bisa tercemar dan kehilangan fungsinya. Akibatnya, bearing menjadi kasar, berkarat, dan cepat aus.

Solusi: Hindari menerjang banjir atau medan berlumpur terlalu sering, dan pastikan seal pelindung bearing masih dalam kondisi baik.

Bearing memerlukan pelumas khusus untuk mengurangi gesekan dan mencegah keausan.

Jika pelumasan tidak mencukupi—baik karena bocor, menguap, atau kering—maka bearing akan bekerja dalam kondisi kering dan cepat aus.

Catatan: Pada bearing sealed (tertutup), pelumasan sudah dilakukan dari pabrik dan tidak bisa ditambah. Namun pada bearing tipe terbuka, pelumasan rutin sangat penting.

Membawa beban melebihi kapasitas kendaraan, terutama secara terus-menerus, akan memberikan tekanan ekstra pada bearing roda.

Hal ini bisa menyebabkan keausan dini dan memperpendek usia pakai bearing.

Contoh: Mengangkut barang berat, menarik trailer, atau mengangkut penumpang melebihi kapasitas.

Jika kendaraan sering digunakan di medan berat seperti jalan berlubang, berbatu, atau off-road, maka bearing roda akan menerima hentakan dan getaran yang ekstrem secara berulang.

Kondisi ini mempercepat keausan komponen bearing dan bisa menyebabkan kerusakan prematur.

Tips: Gunakan kecepatan rendah saat melewati jalan rusak, dan lakukan pengecekan kaki-kaki secara berkala jika sering berkendara di medan ekstrem.

Cara Merawat dan Memperpanjang Umur Bearing Roda

Beri tips praktis dan relevan:

Kapan Harus Ganti Bearing Roda?

Umumnya setiap 50.000 – 100.000 km (tergantung tipe kendaraan)

Jika muncul gejala seperti di poin sebelumnya

Saat servis kaki-kaki menyeluruh

Biaya Ganti Bearing Roda Mobil dan Motor

Mengganti bearing roda merupakan salah satu bentuk perawatan penting agar kendaraan tetap aman dan nyaman digunakan.

Meski ukurannya kecil, komponen ini punya peran besar, sehingga jika mengalami kerusakan, sebaiknya segera diganti.

Berikut estimasi biaya ganti bantalan roda untuk mobil dan motor, termasuk harga spare part dan ongkos kerja di bengkel:

Untuk mobil, biaya penggantian roda laher bervariasi tergantung jenis kendaraan, posisi bearing (depan/belakang), serta merek spare part yang digunakan.

Rincian estimasi biaya:

Harga spare part bearing roda mobil: Rp150.000 – Rp700.000 per roda

Ongkos kerja bengkel: Rp150.000 – Rp300.000

Total estimasi biaya: Rp300.000 – Rp1.000.000 per roda

Catatan:
Mobil Eropa atau mobil dengan sistem bearing terintegrasi (hub wheel bearing) biasanya memerlukan biaya lebih tinggi, bahkan bisa di atas Rp1 juta tergantung model.

Pada sepeda motor, proses penggantian laher roda relatif lebih sederhana dan cepat, sehingga biayanya jauh lebih terjangkau dibanding mobil.

Rincian estimasi biaya:

Harga laher roda motor: Rp25.000 – Rp150.000 per buah

Ongkos kerja bengkel: Rp25.000 – Rp50.000

Total estimasi biaya: Rp50.000 – Rp200.000 per roda

Catatan:
Motor sport dan skutik premium (seperti NMAX, PCX, atau motor trail) umumnya menggunakan bearing dengan ukuran dan kualitas berbeda yang harganya bisa lebih mahal dari motor bebek biasa.

FAQ Seputar Bearing Roda

Apa itu bearing roda dan fungsinya pada kendaraan?

Bearing atau bantalan roda adalah komponen mekanis yang berfungsi membatasi gerak relatif antara dua bagian, seperti poros dan roda.

Dalam kendaraan, laher roda membantu mengurangi gesekan, menopang beban, menjaga kestabilan roda saat berputar, serta mendukung sistem pengereman dan suspensi agar kendaraan tetap nyaman dan aman dikendarai.

Apa saja tanda-tanda bearing roda mulai rusak?

Gejala umum bantalan/laher roda rusak antara lain:

Jika Anda mengalami salah satu dari gejala tersebut, sebaiknya segera periksakan ke bengkel untuk menghindari kerusakan lanjutan.

Apa penyebab utama bearing roda cepat aus?

Beberapa penyebab laher roda cepat rusak antara lain:

Perawatan rutin dan berkendara dengan wajar bisa memperpanjang usia bearing.

Kapan waktu ideal untuk mengganti bearing roda?

Laher roda umumnya perlu diganti setiap 50.000 – 100.000 km, tergantung kondisi jalan dan cara berkendara.

Namun, jika muncul suara bising, getaran, atau gejala lainnya, sebaiknya langsung diperiksa dan diganti jika perlu, tanpa menunggu jarak tempuh tertentu.

Berapa biaya ganti laher roda untuk mobil dan motor?

Biaya ganti laher roda bervariasi tergantung jenis kendaraan:

Biaya bisa lebih tinggi untuk mobil Eropa, SUV, atau motor premium karena menggunakan bearing khusus atau sistem bearing tertutup (sealed).

Kesimpulan

Bantalan roda adalah komponen kecil namun sangat vital dalam sistem roda kendaraan. Fungsinya yang mencakup pengurangan gesekan, penopang beban, penjaga kestabilan roda, hingga pendukung sistem pengereman, menjadikannya bagian yang tidak boleh diabaikan dalam perawatan berkala.

Kerusakan laher roda bisa dikenali dari berbagai gejala seperti suara dengung, getaran pada setir, atau ban aus tidak merata.

Penyebabnya pun beragam, mulai dari kontaminasi air dan debu, pelumasan yang buruk, hingga gaya berkendara yang ekstrem.

Dengan memahami jenis-jenis bearing, ciri-ciri kerusakan, penyebab keausan, hingga estimasi biaya penggantian, pemilik kendaraan bisa lebih siap dalam menjaga performa dan keselamatan berkendara.

Pastikan untuk selalu melakukan pemeriksaan rutin, menggunakan suku cadang berkualitas, dan segera mengganti bearing jika mulai bermasalah.

Exit mobile version