Sumber informasi

Biaya Charge Mobil Listrik di Rumah Tergolong Murah

Usia kehadiran mobil listrik di Indonesia masih tergolong baru. Wajar saja jika masih banyak orang yang belum memahaminya, termasuk soal biaya charge mobil listrik di rumah.

Dalam hal ini, mobil listrik yang dimaksud adalah kendaraan dengan sumber tenaga baterai dan digerakkan oleh motor. Alias mobil listrik murni. Jadi bukan mobil hybrid yang masih menggendong mesin konvensional dan menggunakan bahan bakar bensin.

Perawatan Mobil Listrik

Ilustrasi pengisian baterai mobil listrik. (Foto: Hyundai)

Sumber tenaga yang digunakannya berbeda. Rupanya hal ini pun menuntut pengguna membiasakan diri pada hal-hal baru.

Ambil contoh dari sisi fitur kendaraan. Banyak perangkat yang rasanya hanya tersedia pada mobil listrik, seperti halnya battery management. Selain itu juga ada fungsi-fungsi khusus dari mobil listrik yang berbeda dibanding mobil konvensional.

Ambil contoh pada Hyundai Kona Electric dan IONIQ Electric di mana paddle shift bukan berguna untuk mengoper gigi. Tapi justru memiliki tugas mengatur tingkat regenerative braking.

Kebiasaan baru memang menjadi kata kunci yang mesti diadopsi seorang konsumen ketika memutuskan memiliki mobil listrik. Hal ini pun berlaku ketika bicara soal pengisian daya.

Untuk hal ini sebenarnya mobil listrik bisa dibilang lebih praktis karena pengguna tak perlu lagi tergantung dengan pom bensin. Seperti diketahui, sebelumnya aktivitas mengunjungi pom bensin ibarat rutinitas bagi pemilik mobil.

Tak jarang pula aktivitas ini dirasa cukup memakan waktu saat antrian yang mesti dihadapi lebih panjang dari biasanya.

Tapi mobil listrik tak memerlukan itu. Pengguna bisa melakukan pengisian daya di rumah sendiri. Pengisian daya bisa dilakukan sepulang beraktivitas pada malam hari. Keesokan harinya baterai sudah dalam kondisi penuh dan mobil siap digunakan.

Berangkat dari hal itu pastinya akan muncul pertanyaan, berapa biaya yang dibutuhkan untuk charge mobil listrik di rumah? 

Test Drive Hyundai IONIQ dan Kona Electric

Hyundai IONIQ dan Kona Electric (Foto: Carmudi/Mada Prastya)

Kenapa Memilih Mobil Listrik?

Sebelum mengetahui biaya charge mobil listrik di rumah, simak dulu beberapa alasan kenapa mobil listrik patut dilirik sebagai pilihan kendaraan. Bukan apa-apa, masih banyak orang di luar sana yang memandang mobil listrik sebelah mata.

Hal pertama yang mungkin Anda perlu pertimbangkan adalah soal kenyamanan. Penggunaan komponen motor listrik membuat mobil semacam ini tak memiliki suara mesin. Hasilnya ruang kabin pun menjadi jauh lebih senyap.

Dalam kondisi idle rata-rata tingkat kebisingan mobil listrik antara 30 db sampai 40 db. Tingkat kebisingan itu setara dengan suasana di dalam perpustakaan. 

Tapi bagaimana dengan performanya? Dalam dunia mobil listrik dikenal istilah torsi instan yang artinya kendaraan bisa mendapat torsi puncak seketika pedal akselerator diinjak. Hal tersebut membuat mobil akan terasa lincah saat diajak berakselerasi.

Sebagai gambaran, klaim pabrikan untuk akselerasi 0-100 km per jam Hyundai Kona bermesin 2.000 cc adalah 10 detik. Sementara itu versi elektrik mobil ini bisa menuntaskan parameter yang sama dengan waktu 9,9 detik. Selisih tipis, tapi tetap saja sebuah keunggulan.

Faktor lain yang juga membuat mobil listrik patut dilirik adalah biaya kepemilikan relatif lebih rendah.

Terkait biaya yang dibutuhkan untuk mengisi daya mobil listrik akan dibahas pada bagian berikutnya dari artikel ini. 

Di luar hal itu, perawatan mobil listrik juga lebih sederhana. Sebab mobil listrik tidak membutuhkan oli mesin dan jumlah komponen bergeraknya juga lebih sedikit. 

Tapi mesti diakui untuk saat ini harga mobil listrik di Indonesia memang masih mahal. Pilihan paling terjangkaunya saja ada di angka Rp600 jutaan yang terdiri dari sejumlah produk dari Hyundai.

Biaya Charge Mobil Listrik di Rumah

Menurut informasi, cara mengetahui biaya charge mobil listrik di rumah bisa dilakukan lewat rumus yang cukup sederhana. Namun, sebelum itu ada beberapa poin yang perlu diketahui oleh pemilik mobil. 

Pertama adalah besarnya arus maksimal dari perangkat charger. Pada artikel ini mari ambil contoh Hyundai Kona Electric yang memiliki input daya charger paling besar 12 ampere.

Kemudian pemilik juga perlu mengetahui harga per KwH listrik yang berlaku. Sebagai contoh untuk kawasan DKI Jakarta adalah Rp1.444,7. 

Hal lain yang juga perlu diketahui adalah besarnya tegangan listrik di rumah. Sederhananya mari ambil contoh 220 V sebagai tegangan listrik yang banyak ditemukan.

Terakhir adalah durasi waktu pengisian baterai. Untuk pengisian baterai Hyundai Kona Electric sampai penuh memang dibutuhkan waktu tak sebentar atau lebih tepatnya mencapai 19 jam.

Setelah mengetahui poin-poin di atas maka bisa mulai dilakukan perhitungan. Langkah pertama adalah melakukan pengalian input maksimal daya charger dengan 220. Dari langkah itu akan didapat hasil 2.640 watt.

Selanjutnya angka tersebut dikalikan dengan durasi waktu yang dibutuhkan untuk mengisi daya. Untuk perhitungan ini didapat angka 50.160 atau 50,16 KwH. Selanjutnya tinggal kalikan angka tersebut dengan harga listrik per KwH sehingga didapat angka Rp72.466. 

Nah, angka itulah yang kira-kira harus “dibayar” pemilik untuk mengisi baterai sampai penuh. Angka tersebut sebenarnya bisa lebih murah lagi pada penggunaan sehari-hari.

Perlu diingat, dalam kondisi baterai penuh Hyundai Kona Electric bisa dikendarai hingga 305 Km atau setara jarak Jakarta-Bandung pulang pergi melalui rute tol. Namun pada prakteknya sangat jarang seseorang menempuh perjalanan sejauh itu di kesehariannya.

Otomatis sisa listrik di baterai tidak akan habis total dan waktu pengisian bisa lebih singkat.

Charger mobil listrik Hyundai

Charger mobil listrik Hyundai. (Foto: Carmudi/Mada Prastya)

Cara Charge Mobil Listrik 

Penting bagi para pemilik mobil listrik mengetahui cara pengisian baterai yang disarankan. Untuk setiap brand mungkin akan berbeda-beda dan instruksinya bisa ditemui di buku manual.

Ambil contoh untuk produk-produk mobil listrik Hyundai. Perangkat portable charger yang didapat konsumen rupanya memiliki opsi pengisian daya beragam, mulai dari slow charging sampai fast charging.

Walau opsi fast charging menawarkan durasi pengisian lebih cepat, namun untuk penggunaan sehari-hari justru disarankan memilih opsi slow charging. Pada opsi ini proses pengisian akan memanfaatkan arus Alternating Current (AC).

Beda halnya dengan pengisian fast charging yang memanfaatkan arus Direct Current (DC).

Harga Mobil Listrik di Indonesia

Pilihan mobil listrik di Indonesia masih bisa dibilang sangat terbatas. Selain itu harganya juga relatif mahal. Pilihan termurahnya adalah Hyundai IONIQ Electric varian Prime yang ditawarkan Rp637.000.000.

Di atasnya ada IONIQ Electric Signature dengan harga Rp677.000.000 lalu Hyundai Kona Electric yang memiliki banderol Rp699.000.000.

Dari brand lain ada BMW i3s, namun harga jualnya tembus di atas satu miliar atau lebih tepatnya Rp1.340.000.000. Brand premium lainnya yang juga menawarkan mobil listrik adalah Lexus lewat model UX 300e (Rp1.245.000.000) off the road.

Sementara itu kalau menengok ke importir umum, konsumen bisa mendapatkan model Tesla Model 3 (Rp1.500.000.000), Tesla Model S (Rp4.400.000.000), dan Tesla Model X (Rp2.850.000.000).

Mada Prastya

Bergabung sebagai penulis di Carmudi Indonesia sejak Februari 2021. Menyukai kendaraan roda dua karena simpel, cepat, dan memberi rasa kebebasan dalam berkendara. Email: mada.prastya@icarasia.com

Related Posts