Canggihnya Pabrik Xushui Milik GWM Senilai Rp64 Triliun Lebih, Punya Trek Sendiri!

Pabrik perakitan Xushui milik Great Wall Motors (GWM) di Baoding, Hebei, Cina memiliki fasilitas yang sangat lengkap.
Hal ini kami ketahui lewat kunjungan yang dilakukan pada 5—8 Maret 2024 pekan lalu.
Di sini kami diajak untuk menjelajahi berbagai lokasi yang ada di pabrik mulai dari proses pembuatan hingga pengujian.
Isi Konten
Pabrik Xushui GWM di Baoding, Provinsi Hebei
Menurut penjelasan dari karyawan Xushui yang menjadi tour guide kami saat itu, pabrik perakitan ini memiliki area seluas 13 km persegi.
Artinya, pabrik ini memiliki area yang sangat luas sehingga untuk mengelilingi seluruh area dibutuhkan golf car untuk berkeliling.
Secara total ada 5 bagian pabrik yang terdiri dari stamping, welding, suku cadang, tempat pengujian, dan juga tempat tinggal bagi para pekerja di sini.
Hari Arifianto, Marketing Director PT Inchcape Indomobil Energi Baru yang turut mengawal kami mengatakan bahwa pabrik ini hampir seluruh prosesnya dibantu robot.
“Jadi di pabrik ini hampir seluruh produksi yang terjadi sudah menggunakan sistem robotik. Pabrik ini juga sudah go green dengan mengandalkan banyak solar panel,” ujarnya.
Adanya solar panel tersebut dapat kami lihat di sebuah area yang sangat luas dan juga bagian atap-atap pabrik lewat foto dokumentasi milik GWM.
Baca juga: Pabrik Tertua Milik Isuzu di Fujisawa Plant Terapkan Teknologi Robotik
Kecepatan Produksi Kendaraan
Michael Zhang, Vice President GWM ASEAN menambahkan bahwa pabrik Xushui ini mampu melahirkan satu kendaraan setiap 53 detik.
Artinya, tak sampai satu menit ada satu mobil yang keluar dari pabrik ini dan siap didistribusikan secara langsung ke diler-diler mereka.
Baca juga: Pabrik Chery di Wuhu Mampu Produksi Satu Mobil dalam 2,5 Jam
“Kami memiliki kapasitas produksi yang sangat besar, hingga 1 juta unit dalam 1 tahun. Hanya butuh 53 detik termasuk proses perakitan,” ujarnya di sela kunjungan pabrik Xushui GWM.
Cepatnya produksi ini berkat bantuan sistem robotik yang sebelumnya dijelaskan oleh Hari Arifianto.
Sepanjang kami berkeliling, terlihat hampir seluruh aktivitas yang terjadi dibantu oleh robot mulai dari stamping (pencetakan), welding (pengelasan), perakitan, pengecatan, hingga distribusi komponen.
Pandangan robot otomatis yang lalu-lalang mendistribusikan komponen dari satu tempat ke tempat lain juga terlihat sangat lumrah di dalam pabrik.
Tak heran jika GWM menjadi salah satu merek yang punya fasilitas cukup lengkap lantaran mereka berinvestasi besar dalam hal tersebut.
Baca juga: Mampir ke Pabrik BYD di China, Ribuan Pegawainya Adalah Robot
Dalam informasi yang kami dapat dari staf, nilai investasi yang digelontorkan GWM dalam pembuatan pabrik Xushui ini mencapai lebih dari 30 miliar Yuan atau setara lebih dari Rp64,9 miliar.
Penggunaan Alat Canggih Bertaraf Internasional
Berdasarkan laman resmi GWM global, raksasa otomotif ini turut menggunakan alat-alat produksi canggih bertaraf internasional demi mengejar kualitas tinggi.
Anda bisa melihat beberapa daftar peralatan yang digunakan di pabrik seperti di bawah ini:
- Automated stamping line buatan Kuka, Jerman
- High precision CNC multi-station buatan Fagor, Spanyol
- Thermal forming automation line buatan APT, Jerman
- Tailored blank laser welding line buatan Soutec, Swiss
- Robotic system and flexible welding line buatan ABB, Swiss
- High-precision measuring equipment buatan Zeiss, Jerman
- Automatic stud welding robots buatan Nelson, Jerman
- Spray painting robotics system buatan Yaskawa, Jepang
- Spraying cup system paint buatan Prancis
- Vehicle test facilities buatan Durr, Jerman
Seluruh peralatan canggih yang digunakan ini diharapkan mampu meningkatkan otomatisasi secara signifikan, sehingga menghasilkan kualitas produk dan meningkatkan efisiensi produksi.
Tak heran jika satu unit mobil akan selesai diproduksi setiap 53 detik, atau tak sampai 1 menit sejak awal hingga akhir proses.
Fasilitas Pabrik Xushui GWM Punya Trek Sangat Besar
Lokasi pabrik ini dibangun di kawasan industri baru yang terletak di Baoding Utara, atau 8 kilometer dari lingkar utara Baoding, Provinsi Hebei.
Baca juga: Melihat Produksi Mobil Listrik Neta di Pabrik Tongxiang, Cina
Jika ditotal, kawasan milik GWM ini memiliki area seluas 3,48 juta meter persegi. Luasnya kawasan ini lantaran GWM turut memiliki trek pengujian kendaraan.
High Speed Oval Circuit Track
Trek pengujian ini meliputi high speed oval circuit track yang mengelilingi area pabrik, lapangan uji, pusat logistik, dan 7 gudang suku cadang berukuran sangat besar.
Kami juga berkesempatan mendapat pengalaman taxi ride untuk mencicipi high speed circuit berbentuk oval 3 jalur dengan 3 tahap kecepatan.
Lingkar oval jalur paling atas merupakan area untuk kecepatan 200 hingga 240 km/jam atau lebih, lalu lingkar oval jalur tengah untuk kecepatan 180 hingga 200 km/jam, dan area terbawah untuk kecepatan 100-170 km/jam.
Di sini setiap mobil yang akan diluncurkan ke pasar diuji baik dari segi performa, handling, kekedapan kabin, hingga suspensi.
Mudahnya, GWM tak akan membiarkan mobil yang dijual dalam kondisi cacat sebab mereka punya beragam fasilitas pengujian di satu tempat terintegrasi.
Impresi Taxi Ride High Speed Oval Track
Kami pun mendapat kesempatan untuk mencobanya dengan menggunakan Haval H6 PHEV, Wey Gaoshan atau High Mountain PHEV, Wey Laoshan atau 07 PHEV, dan mobil listrik Ora 07.
Mobil yang pertama kami coba adalah Ora 07 yang diajak untuk menggunakan lintasan tengah sebagai permulaan.
Adrenalin kami yang duduk di jok belakang cukup terpompa lantaran merasa takut dan gugup ketika mobil mulai terasa miring.
Kecepatan di speedometer terpantau hampir menyentuh angka 180 km/jam selama beberapa menit.
Mobil kedua yang kami coba di oval trek yakni Haval H6 PHEV yang juga dipacu paksa untuk bisa melewati oval bagian tengah.
Lalu mobil ketiga yang dicoba adalah Wey Gaoshan, MPV mewah yang memiliki dimensi seperti Toyota Alphard.
Wey Gaoshan turut dipacu di kecepatan lebih dari 170 km/jam untuk melewati bagian tengah dari trek tersebut.
Kemudian Wey Laoshan atau 07 PHEV menjadi mobil penutup yang kami cicipi di trek oval ini untuk dipacu di lintasan paling atas.
Baca juga: Alasan GWM Jual Mobil Hybrid Dahulu di Indonesia ketimbang Listrik Murni
Ya, kami diajak melewati bagian yang paling membuat nadi berdenyut kencang lantaran paling tinggi dan kecepatan mobilnya sudah di atas 200 km/jam.
Bagaimana hasilnya? Seperti apa rasanya menjadi penumpang diajak miring-miring di lintasan oval seperti ini?
Dari seluruh mobil yang kami coba, bisa dibilang semuanya memiliki handling, performa, dan suspensi yang baik.
Peredaman kabin terasa sangat senyap ketika duduk di dalam Wey Laoshan dan Gaoshan. Namun ketika duduk di Haval H6, kabin masih terasa berisik saat kecepatan tinggi.
Sementara Ora 07 kami nilai juga memiliki peredaman kabin yang cukup baik saat kecepatan tinggi.
Mountain Test
Belum selesai sampai di situ, GWM juga masih memiliki area mountain test atau trek menanjak setinggi lebih kurang 100 meter.
Mobil diajak menanjak dengan tingkat kecuraman berbeda-beda mulai dari 8 persen, 10 persen, 30 persen, 40 persen, 50 persen, dan 60 persen.
Ada 2 mobil yang kami pakai di tes ini, yakni Tank 300 dan juga Tank 500 PHEV. Keduanya dipaksa menanjak secara konstan, alias tanpa aba-aba.
Dari posisi diam sebelum tanjakan, tim penguji langsung menginjak pedal gas dalam-dalam untuk melahap jalur menanjak terjal di depan mata.
Ketika mobil berada di tengah tanjakan, kami langsung diberikan pemandangan langit biru karena kontur jalan ini cukup terjal.
Pengalaman ini kami dapatkan ketika duduk di kedua model Tank yang sudah dijual oleh GWM untuk pasar Cina.
Hasilnya, mobil Tank 300 dan Tank 500 PHEV mampu melahap tanjakan terjal dengan sangat baik dan suspensinya terasa lembut.
Kesimpulan Pabrik GWM Xushui
Kesempatan untuk mendatangi pabrik Xushui milik GWM ini menjadi pengalaman unik sekaligus berharga lantaran bisa melihat secara langsung fasilitas canggih.
Bahkan kami juga diajak bertemu dengan Parker Shi, Vice President GWM serta Andrew Paul Dyson yang bertugas sebagai Vice President GWM Design.
Walaupun mereka sudah memiliki fasilitas canggih di Cina, kami berharap agar mereka juga akan membangun pabrik di Indonesia secepatnya.
Tujuannya agar line-up mobil GWM bisa diproduksi secara lokal dan terjadi transfer teknologi kepada para pekerja di Indonesia.
Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas
Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini!