Ciri-Ciri Oli Palsu dan Dampaknya pada Kendaraan

Oli palsu masih banyak beredar di Indonesia. Carmudian jangan sampai membeli oli tersebut karena mempunyai beberapa dampak buruk. Adapun ciri-ciri oli palsu yang perlu diketahui sebelum membelinya.
Oli pada umumnya berfungsi sebagai pelumas. Lebih tepatnya, oli berguna untuk melumasi komponen serta partikel-partikel di dalam mesin suatu kendaraan, sehingga kinerjanya bisa lebih enteng.
Semakin enteng kinerjanya, semakin cepat kerja yang dilakukan mesin. Setiap mesin umumnya membutuhkan spesifikasi oli yang berbeda-beda satu sama lain.
Biasanya, pabrikan memberi rekomendasi oli pada setiap pengguna kendaraan yang sesuai dengan mesin kendaraannya agar tidak salah beli.
>>>>> Ayo cek deretan mobil terbaik dari Carmudi di sini!
Isi Konten
Ciri-Ciri Oli Palsu
Bagi pengguna kendaraan yang masih awam mengenai oli, berikut ini adalah beberapa ciri oli palsu yang Carmudi rangkum dari berbagai sumber.
Ada Kejanggalan pada Tutup Botol Oli
Saat Carmudian ingin membeli oli kendaraan, bagian pertama yang harus dicek lebih dulu yaitu tutup botol olinya. Perlu diketahui, setiap pabrikan oli membuat kemasan dengan tutup botol sekali pakai. Selain itu, pabrikan ini juga memberi seal untuk mengunci tutup botol oli.
Jika tutup botol oli yang ingin dibeli ditemukan beberapa kejanggalan seperti tutupnya tidak kencang atau ada bagian yang penyok, kemungkinan besar oli tersebut tidak asli alias palsu.
Ditambah, tidak ada seal pada tutup botolnya. Bisa dipastikan olinya memang palsu.
Label Oli Kusam dan Tidak Punya Stiker Hologram Khusus
Carmudian juga harus perhatikan label di botol oli. Oli palsu biasanya memiliki label yang terlihat kusam karena memakai botol bekas pakai.
Ada juga penjual oli nakal yang memakai kertas stiker murah untuk labelnya. Ini pun termasuk ciri-ciri oli palsu. Di oli yang asli, terdapat stiker hologram khusus yang disematkan oleh pabrikan. Oli palsu tentu tidak punya stiker tersebut.
Botol Oli Penyok atau Ada Goresan
Bagian selanjutnya yang perlu diperhatikan sebelum membeli oli yaitu bentuk botolnya. Penjual oli yang nakal biasanya memakai botol buangan yang ada goresan ataupun penyok.
Bagi yang biasa membeli oli, pasti dapat membedakan oli yang asli dan palsu dari bentuk botolnya. Carmudian yang masih awam sebaiknya sering-sering lihat bentuk botol oli yang asli, sehingga nantinya tidak salah beli.
Nomor Produksi pada Kemasan Oli Tidak Ada atau Tidak Sesuai
Untuk mengetahui oli palsu, Carmudian juga bisa mengecek nomor produksi di kemasan olinya. Setiap oli selalu mempunyai nomor tersebut di kemasannya, sama seperti produk lain pada umumnya.
Biasanya, nomor produksi di oli terletak di dua tempat, yaitu di bagian botol dan tutup botolnya. Nomor produksi di kedua tempat ini harus ada dan sama.
Sebelum membeli, Carmudian bisa mengecek dan membandingkan nomor produksinya terlebih dahulu. Jika tidak ada nomor produksi sama sekali atau nomor di botol dan tutupnya berbeda, maka dipastikan olinya palsu.
Tercium Bau Gosong dan Warna Oli Keruh
Hal lain yang perlu dicek yakni bau dan warna oli. Masih ada pembeli oli yang tidak tahu ini.
Salah satu ciri khas oli yang asli adalah warnanya bening dan agak kekuningan. Untuk baunya sendiri, cenderung wangi dan tidak ada bau aneh yang tercium dari olinya.
Oli yang palsu tentu kebalikannya, di mana warnanya keruh dan berbau gosong. Penjual oli palsu biasanya memanfaatkan oli bekas yang sudah berwarna keruh hingga cenderung hitam.
Untuk membuatnya lebih bening, penjual tersebut akan menyaring olinya, lalu dioplos dengan zat lain.
Namun yang harus diketahui, warna oli palsu tidak akan bisa seperti warna oli yang asli meski dicampur dengan bahan apapun. Ini tentu tidak akan menyulitkan Carmudian untuk membedakan oli asli dan palsu dari warnanya.
>>>>> Ayo cek deretan mobil terbaik dari Carmudi di sini!
Dampak Oli Palsu pada Kendaraan
Setelah mengetahui ciri-ciri oli palsu di atas, diharapkan Carmudian tidak salah beli oli untuk kendaraannya. Penting sekali bagi setiap pemilik kendaraan untuk mengetahui ciri-ciri oli asli serta perbedaan oli ini dengan yang palsu.
Jika sampai salah membeli oli, akan memberi beberapa dampak buruk pada kendaraan, khususnya di bagian mesinnya. Seperti yang sudah diketahui, fungsi oli sebagai pelumas mesin kendaraan. Tanpa oli, mesin tidak akan bisa bekerja dengan baik.
Ditambah, jika menggunakan oli yang tak sesuai atau palsu. Berikut ini adalah beberapa dampak buruk dari penggunaan oli yang palsu.
Sirkulasi Mesin Kendaraan Terhambat dan Overheat
Dampak buruk pertama yaitu sirkulasi mesin kendaraan bisa jadi terhambat. Oli palsu membawa endapan pada mesin yang membuat komponen di mesin tersebut yang sebelumnya bergerak lancar jadi berat.
Jika dibiarkan saja, akan muncul suara kasar dari pergerakan mesin ini sehingga mesinnya jadi overheat. Hal ini disebabkan oli palsu tidak mempunyai ketahanan panas yang baik dari mesin kendaraan.
Ditambah, jika olinya benar-benar punya kualitas buruk, bisa semakin memicu overheat pada mesin. Kemampuan oli tersebut dalam menahan panas dari mesin ini tentunya sangat buruk.
Mesin Mobil Bisa Cepat Rusak
Dampak buruk lainnya dari penggunaan oli yang rusak adalah mesin mobil dapat cepat rusak. Secara keseluruhan, kandungan zat campuran dalam oli ini tidak dapat menjaga kinerja mesin dengan baik.
Sebagai informasi, oli juga berfungsi melindungi komponen dalam mesin selain sebagai pelumas.
Kalau dibiarkan, mesin akan mengalami aus dalam waktu cepat serta ketahanannya semakin singkat. Pengguna kendaraan dengan mesin ini pun harus siap-siap kendaraannya akan turun mesin karena sering overheat.
Komponen pada mesin yang bisa rusak dalam waktu lama akibat menggunakan oli palsu yaitu noken as dan kepala silinder tempat klep. Oli ini dapat membuat noken as tergerus, bahkan hancur.
Jika ini sampai terjadi, Carmudian harus menyiapkan bujet yang tidak sedikit untuk mengatasi masalah tersebut.
Padahal, penyebabnya hanya karena menggunakan oli palsu yang dibeli dengan harga murah. Sebagian pemilik kendaraan tertarik membeli oli palsu karena memang harganya lebih murah dibanding harga oli yang asli.
Saat awal-awal pemakaiannya pun, tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan yang signifikan. Ini disebabkan kerusakan dari oli palsu biasanya baru terlihat saat sudah dipakai dalam jangka waktu yang lama.
Memang disarankan untuk menggunakan oli yang asli meski harganya dinilai agak mahal.
Ini lebih baik dibandingkan dengan membeli oli palsu yang harganya murah, namun dapat menyebabkan mesin kendaraan rusak. Carmudian pun harus mengeluarkan bujet yang tidak sedikit untuk mengatasi masalah ini.
Perlu diketahui, ada hal lain yang sebenarnya juga harus diperhatikan untuk mencegah mesin cepat rusak seperti filter oli, di mana harus rutin dicek dan diganti. Selain itu, Carmudian juga harus rutin melakukan tune up agar kinerja mesin mobil tetap bagus dalam waktu lama.
>>>>> Ayo cek deretan mobil terbaik dari Carmudi di sini!
Penulis: Nadya Andari
Editor: Dimas