Berita Mobil Sumber informasi

Daihatsu Xenia, Basis Mobil Paling Laris Se-Indonesia

Great New Daihatsu Xenia Custom

Great New Daihatsu Xenia Custom tampil lebih sangar. Foto/Carmudi.

Jakarta – Mendengar nama Xenia, pasti Anda langsung terbayang sosok mobil keluarga atau bahkan Toyota Avanza. Tidak salah, karena Daihatsu Xenia dibangun dengan basis yang sama persis dengan Toyota Avanza, si mobil sejuta umat itu.

Daihatsu Xenia hadir pertama kali pada Desember 2003, dan kemudian langsung diterima masyarakat Indonesia. ini terlihat dari permintaan pasar yang langsung meroket, sebagaimana juga Toyota Avanza.

Perbedaan Xenia dengan Avanza hanyalah pada sisi kelengkapan fiturnya saja, soal teknologi mesin dan rancang bangun itu sama. Sebab, Avanza juga  diproduksi oleh Daihatsu Indonesia.

Daihatsu Xenia sebuah kendaraan mini MPV bisa memuat hingga 7 penumpang. Desain, performa dan fiturnya dirancang secara khusus untuk memasuki segmen entry-level MPV di Indonesia. Secara kelas pun oleh Astra International yang memegang lisensi Toyota-Daihatsu di Indonesia memposisikannya di bawah Avanza.

Permintaan pasar yang masif akhirnya membuat Daihatsu pada pertengahan 2006 mengeluarkan Xenia model baru, yang merupakan pengembangan dari model sebelumnya. Ubahan pada Xenia di 2006 yaitu telah memakai mesin VVT-i di kedua mesinnya. penyegaran ini disiapkan karena penjualan Xenia juga terbilang cukup impresif.

Daihatsu Xenia pada 2004 total penjualannya mencapai 22.006 unit dan pada 2005 meningkat menjadi 27.505 unit. Di tahun 2006 ini juga varian Xenia semakin bertambah dan mengubah penamaan tipe. Varian Xenia terbaru dibagi menjadi empat, yaitu D, M, X, dan R. Varian ini mengalami perubahan dari sebelumnya yang berupa Xi, Li, dan Mi.

Untuk varian D, M, dan X disediakan transmisi manual dengan 5 percepatan. Sedangkan untuk varian Xenia R tersedia dalam dua tipe transmisi, manual dengan 5-percepatan dan otomatis dengan 4-percepatan.

Sementara itu, untuk model M, X, dan R dibagi lagi ke dalam beragam varian, yakni Deluxe, Sporty, dan Attivo (hanya untuk tipe R). Perbedaan dari keempat varian tersebut hanya pada segi desain eksterior dan fitur-fitur pendukungnya.

Daihatsu Xenia

Mobil Daihatsu Xenia salah satu LMPV yang bandel saat terabas banjir. Foto/Istimewa.

Daihatsu Xenia sejak pertama kali muncul telah memiliki karakter lincah dan mesin yang bandel. Bobotnya yang ringan membuatnya gesit dikendarai dan dapat memuat cukup banyak orang.

Pembaharuan Xenia terakhir kali dilakukan pada 2015. Daihatsu mengubah sosok Xenia secara menyeluruh, mulai dari desain hingga mesin. Kabin Great New Xenia kini juga lebih senyap sekitar 19% dibanding pendahulunya.

Satu sisi, karena daya angkutnya yang besar dan harga baru yang relatif murah menjadikan Xenia jamak digunakan oleh kalangan individu untuk taksi online. Pengusaha rental juga banyak yang memilih Xenia dengan alasan yang sama. Keuntungan lainnya yaitu ketersediaan sparepart mobil sejuta umat ini sangat banyak, mulai dari yang original, genuine, sampai imitasi.

Eksistensi Daihatsu Xenia pun menyebar luas ke seluruh dunia, hingga ke China. Adalah First Auto Works (FAW), pabrikan lokal ini memproduksi ulang Xenia dengan nama Senya S80. Bahkan, FAW bekerja sama dengan Jilin juga membuat Xenia versi China hadir sebagai mobil listrik.

Beijing Qingxing Jingke 400 (Foto: Carnewschina)

Mobil listrik itu dinamai Beijing Qingxing Jingke 400. Sekilas desainnya mirip seperti Senya S80, namun jika dilihat lebih dekat lagi perbedaannya terletak di bumper depan. Jingke 400 terdapat aksen berupa garis biru yang biasanya menjadi simbol mobil ramah lingkungan.

Uniknya, Beijing Qingxing tidak mengubah tuas transmisi. Padahal bagian ini sangat tidak sesuai dengan umumnya mobil listrik. Dilaporkan Carnewschina, mobil ramah lingkungan itu rencannya bakal meluncur pada kuartal ketiga tahun ini atau sekira bulan Juli sampai September.

Jingke 400 dibekali dengan baterai 45,5 kWh yang berfungsi untuk menggerakkan motor listrik dengan tenaga 82 hp dan torsi puncak 220 Nm. Kemampuan baterai Xenia China ini bisa menempuh jarak hingga 308 kilometer.

Isi Konten

Spesifikasi Daihatsu Xenia Generasi Terakhir

Varian Xenia terbaru dibagi menjadi empat, yaitu D, M, X, dan R. Varian ini mengalami perubahan dari sebelumnya yang berupa Xi, Li, dan Mi. Untuk varian D, M, dan X disediakan transmisi manual dengan 5 percepatan. Sedangkan untuk varian Xenia R tersedia dalam dua tipe transmisi, manual dengan 5-percepatan dan otomatis dengan 4-percepatan.

Tipe D dan M, dibekali oleh mesin berkapasitas 989 cc dengan tipe EJ-VE DOHC VVT-i 3 silinder segaris 12 katup, yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 63 PS pada 5.600 rpm dan torsi maksimalnya 9.2 Kg-m pada 3.600 rpm. Namun, kedua tipe ini di tahun 2018 dihapus dan kini Daihatsu hanya menyediakan Xenia dengan mesin 1,3 liter.

Tipe X dan R, disematkan mesin baru berkapasitas 1.329 cc dengan tipe 1NR-VE DOHC VVT-i 4 silinder segaris 16 katup. Tenaga maksimal yang bisa dihantarkan mencapai 97 PS pada 6.000 rpm, dengan torsinya sebesar 12.3 Kg-m pada 4.200 rpm. Transmisi yang diberikan manual 5-percepatan dan otomatis 4-percepatan.

Harga Daihatsu Xenia Terbaru

Great New Xenia tahun ini dijual dengan tipe yang lebih sedikit ketimbang saat pertama kali rilis tahun 2015 lalu. Sekarang Xenia hanya tersedia dalam mesin 1,3 liter dengan varian Standard, Deluxe, Sporty, dan Custom. Berikut ini Harga Daihatsu Xenia terbaru:

GREAT NEW XENIA X MT 1.3 STD Rp 183,350,000,-
GREAT NEW XENIA X MT 1.3 DLX Rp 198,600,000,-
GREAT NEW XENIA R MT 1.3 STD Rp 187,650,000,-
GREAT NEW XENIA R MT 1.3 SPORTY Rp 207,000,000,-
GREAT NEW XENIA X AT 1.3 STD Rp 194,250,000,-
GREAT NEW XENIA X AT 1.3 DLX Rp 210,450,000,-
GREAT NEW XENIA R AT 1.3 STD Rp 198,550,000,-
GREAT NEW XENIA R AT 1.3 SPORTY Rp 218,000,000,-
GREAT NEW XENIA R MT 1.3 CUSTOM Rp 206,000,000,-
GREAT NEW XENIA R AT 1.3 STD CUSTOM Rp 217,000,000,-

Keunggulan Daihatsu Xenia

Sebelum era LCGC dan MPV China booming seperti sekarang, Daihatsu Xenia termasuk kategori mobil MPV yang paling murah di antara merek-merek lainnya.  Sekalipun terjangkau, Xenia bukan murahan. Generasi terakhirnya yaitu Great New Xenia mengalami ubahan menyeluruh agar penggunanya kian nyaman.

Fitur keselamatan kian lengkap dengan adanya dual SRS Airbag dan sabuk pengaman yang dilengkapi pretension dan force limiter. Masih kurang? Tenang saja Carmudian, Daihatsu juga turut meningkatkan sisi hiburan dengan Head Unit 7 inci di beberapa tipe tertinggi, dan konsol audio 2DIN di seluruh tipe.

Xenia Custom

Interior di Xenia Custom. Foto/Carmudi.

Pada bagian eksterior, Daihatsu memberikan aksen krom di beberapa panel agar terkesan mewah dan elegan. Di bagian belakang terdapat sensor parkir dan kamera sehingga memudahkan pengemudi apabila parkir mundur.

Karena mengisi tingkatan terbawah dari segmen Low MPV, Xenia pun sanggup menahan tren SUV-Style yang dipopulerkan oleh Mitsubishi Xpander. Penjualan Daihatsu Xenia memang sempat turun, tapi hal itu tidak membuat Daihatsu tergesa-gesa merilis versi terbaru.

Tetsuo Miura selaku Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor menegaskan Xenia tetap berciri MPV. Mobil ini nantinya apabila muncul model baru tetap mempertahankan desain utama yang menjadi ciri khasnya. Daihatsu tidak ingin bila desain Xenia terbaru nantinya bakal nyaris mendekati style Terios.

Tren MPV bergaya SUV atau berwujud kekar ini hanya terjadi pada kelas harga Rp 200 juta keatas, sedangkan banyak juga dari pembeli Xenia memilih tipe dengan harga di bawah Rp 200 juta. Kalangan konsumen level menengah ingin agar desain mobilnya lebih macho. Bagi Daihatsu, mereka sudah menyediakan All New Terios bagi konsumennya yang ingin memakai mobil dengan sosok yang tangguh.

Kelemahan Daihatsu Xenia

Daihatsu merancang Xenia sebagai mobil keluarga yang lincah dengan suspensi cukup empuk. Di sisi lain, kedua hal tadi malah membuat handling Daihatsu Xenia jadi kacau saat kecepatan tinggi.

Banyak yang menyebut kemudi Daihatsu Xenia tak stabil, itu karena tenaga yang cukup besar tak diimbangi dengan bobot yang proporsional. Bobot yang bagi sebagian orang relatif ringan malah menimbulkan gejala bodi limbung ketika menikung.

Belum lagi bila mobilnya kurang terawat, khususnya di bagian suspensi. Sistem suspensi yang terkadang kurang baik mampu membuat para pengendara dan penumpang seperti terlempar dan mengayun ketika lewat jalan berlubang atau berliku. Inilah yang sering menjadi kambing hitam dari banyaknya kecelakaan yang dialami ketika mengemudikan mobil ini.

Jika mobil Anda adalah Avanza dan Xenia generasi pertama, maka gejala bising bakal sering ditemui. Tingkat kebisingan Xenia generasi pertama memang lebih tinggi dibandingkan generasi berikutnya.

Bahkan getaran dari suara mesin dapat terdengar jelas di dalam mobil. Terutama ketika mobil melaju dengan kecepatan tinggi di jalan yang lebih mulus serta jalan tol. Setelah produksi generasi pertama selesai, masalah ini sudah sangat jarang ditemukan. Perubahan yang di terima oleh Avanza dan Xenia generasi terbaru semakin membaik.

Bukan bermaksud meng-under estimate Daihatsu Xenia, tapi pada kenyataannya mobil ini relatif banyak masalah pada generasi-generasi awalnya. Masalah baru teratasi saat Daihatsu merilis Great New Xenia. Pada generasi kedua Avanza-Xenia, masih ditemukan masalah-masalah pada sistem pendingin karena masih menggunakan sistem single motorfan.

Akibatnya, sistem pendingin yang sering rusak atau AC yang kurang cepat dingin. Padahal, merek-merek lainnya sudah menggunakan double motorfan yang kerjanya dapat meringankan sastu sama lain.

Penyakit Xenia lainnya yang kadang tidak terdeteksi atau banyak orang salah tafsir yaitu di bagian steering rack. Sebagian pemilik Xenia beanggapan bila suara aneh atau ketidaknyamanan ini berasal dari suspensi.

Alasannya, generasi kedua Daihatsu Xenia ini konon kabarnya di bagian EPS (Electronic Power Steering) tidak sekuat atau setangguh produk sister company mereka, yaitu Toyota. Apabila muncul suara aneh dan ketidaknyamanan saat memutar setir maka sebaiknya segera periksa ke bengkel langganan atau bengkel resmi terdekat.

Jurus Daihatsu Xenia Hadapi Ekspansi MPV Merek China

Daihatsu Xenia selama lebih dari satu dekade hadir sebagai MPV 7-penumpang dengan harga yang terjangkau. Dominasi Xenia akhirnya dirusak dengan hadirnya Wuling Confero yang menawarkan harga lebih murah dan fitur yang serupa.

Transmisi Otomatis

Wuling masih ingin mempertahankan fokus dalam menjual Confero transmisi manual (Carmudi Indonesia/Zie)

Namun, kehadiran model low MPV dari merek lain tidak membuat posisi Xenia goyah. Daihatsu sebagai pemain lama percaya diri bisa mengungguli produk MPV keluaran Wuling itu. Pabrikan asal Jepang ini punya modal jaringan aftersales dan sparepart yang tersebar luas di seluruh Indonesia.

“Mobil dari China menurut saya kuat, sebab harga mereka sangat kompetitif. Harganya di bawah rata-rata harga dari mobil Jepang, sehingga mereka menjadi saingan yang kuat. Kita memiliki keuntungan karena mobil itu tidak hanya menawarkan produk. Kami menyediakan segala aktivitas penjualan yang kompleks seperti layanan, jalinan hubungan, dan aftersales service. Itu elemen yang sangat penting,” ungkap Miura beberapa waktu lalu.(dol)

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts