Datang ke Indonesia 2026, Inilah Wujud Omoda C3

Wuhu — Omoda Jaecoo bakal punya tambahan lini produk baru seiring diperkenalkannya Omoda C3 di Wuhu, China.
Namun, mobil ini belum resmi dijual. Peluncurannya secara global baru akan dilakukan pada Oktober 2025 mendatang.
Baca Juga: Merek Omoda Jaecoo Bakal Meluncurkan Mobil Baru, Ini Bocorannya
Pihak Jaecoo Indonesia mengungkapkan rencana untuk turut memperkenalkan mobil ini di Tanah Air pada tahun depan.
“Paling possible next year. Launching global baru Oktober ini. Tapi untuk kuartal berapa belum bisa dipastikan,” kata Evan Angganantika, Head of Marketing Jaecoo Indonesia, Minggu (27/4/2024).
Dari segi dimensi, C3 tampaknya bakal mengambil posisi di antara model Sport Utility Vehicle (SUV) seri Omoda lainnya, yaitu C5 dan C7.
Tampilan mobil ini boleh dibilang terkesan eksperimental dengan tarikan-tarikan garis bodi yang tajam dan berani.
Bagian kapnya memiliki ujung yang tajam senada dengan bentuk bumper bawahnya.
Terdapat dua Daytime Running Light (DRL) yang juga berbentuk lancip. Sementara untuk lampu utama berada tepat di bawahnya dengan dihiasi aksen segitiga yang mengelilinginya.
Pantauan langsung Carmudi ketika menghadiri perkenalan mobil ini, C3 dibekali dengan pelek berukuran 19 inci yang memiliki lima palang.
Sementara bagian samping mobil ini dilengkapi cladding plastik yang cukup tebal di bawahnya.
Namun, hal menarik tampak pada panel bodi yang terdapat di atas fender belakang. Memiliki desain yang sangat menonjol keluar.
Efeknya adalah shoulder line mobil ini jadi terlihat lebih dinamis, tak sekadar lurus. Hal itu juga menciptakan visual mobil ini terlihat lebar dari belakang.
Baca Juga: Rahasia di Balik Desain Mewah Mobil Listrik Jaecoo J5 EV
Tak kalah menarik adalah desain lampu belakangnya yang memiliki bentuk petir.
Secara keseluruhan, inspirasi C3 berasal dari dunia robot-robot science fiction. Makanya interior juga dibuat dengan nuansa pesawat luar angkasa.
Pilihan Mesin Omoda C3
Belum ada informasi mengenai jenis sumber tenaga yang akan digunakan untuk Indonesia.
Potensinya terbuka untuk penggunaan mesin bensin biasa, hybrid, atau listrik murni.
“Kita pasti melihat hasil survei, tapi kalau melihat perkembangan energi terutama hybrid di Indonesia dari waktu ke waktu meningkat,” jelasnya.
Penulis: Mada Prastya
Editor: Santo Sirait