Ducati Eksperimen dengan Aeordinamika Desmosedici GP19, Demi Runtuhkan Dominasi Repsol Honda

Bologna – Gagal dua musim berturut-turut meraih gelar juara MotoGP tentu membuat seluruh staf Ducati jengkel. Mereka terus memutar otak untuk menjungkalkan dominasi Repsol Honda. Jelang dimulainya musim ini, kubu Borgo Panigale fokus merancang sisi aerodinamika pada Desmosedici GP19.
General Manager Ducati, Gigi Dall’Igna terus mendorong divisi aerodinamika Ducati menjadi sangat produktif dan inovatif. Ducati sudah siaga penuh bahkan sebelum musim 2019 bergulir, yang diawali dengan merancang sirip belakang baru. Ducati memanfaatkan manekin untuk duduk di Desmosedici GP19 sebagai pengganti pebalap saat uji coba aerodinamika di wind tunnel.
Dalam uji aerodinamika terakhir, Edoardo Lenoci dan Alessandro Aquili, insinyur aero yang terlibat dalam pengembangan Desmosedici, menggunakan manekin dengan postur sama persis seperti Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci. Tak jarang, perangkat aerodinamika ciptaan Ducati kemudian diikuti oleh banyak pabrikan lain yang ingin supaya motornya mudah membelah angin.
Tujuannya, untuk mengkoreksi turbulensi yang membuat aerodinamika roda kurang efisien. Manekin ini berfungsi untuk menganalisa kecendrungan arah angin sesuai gerakan pebalap di atas motor. Tidak hanya memakai boneka, kabarnya Dovizioso dan Petrucci juga sempat terlibat dalam uji coba di terowongan angin.
Dall’Igna mengklaim GP19 lebih baik dari segala aspek dari pendahulunya. Ia menyebut mesin Desmosedici baru memiliki tenaga lebih besar dari sebelumnya. Punya modal besar menjadi tim kompetitif musim ini, Dall’Igna tetap tidak ingin sesumbar.
“Lebih mudah meningkatkan performa bagi mereka yang tertinggal ketimbang mereka yang punya sedikit keunggulan. Sya merasa Honda masih jadi pabrikan paling berbahaya, dan Marquez pembalap paling berbahaya tahun ini,” tutur pria yang identik dengan jenggot putihnya itu sebagaimana dikutip Motorsport.
Bergabungnya Lorenzo ke Repsol Honda Jadi Ancaman Ducati
Pabrikan motor asal Italia ini menyadari betapa kompetitifnya Jorge Lorenzo saat bergabung ke Repsol Honda meninggalkan Ducati. Dall’Igna bahkan menyebut proses adaptasi Lorenzo saat menunggangi musim lalu Desmosedici GP18 cukup cepat. Kepindahannya ke Honda menurut Dall’Ina tidak mengalami banyak kendala untuk adaptasi dengan motor baru dari awal.
“Saya yakin waktu yang dibutuhkannya untuk adaptasi lebih sedikit ketimbang saat ia menggunakan Ducati. Namun, masih terlalu dini untuk membuat kesimpulan. Karena itu, kita harus memperhatikan bagaimana adaptasinya dengan motor,” tambahnya.