Duh! Gara-gara Kabar PPnBM Masyarakat Tunda Beli Mobil Baru

Jakarta – Mulai ada tren penundaan pembelian mobil baru karena ada kabar diskon Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan bermotor yang sudah beredar pekan lalu.
Hal tersebut sudah mulai dirasakan oleh PT Astra Daihatsu Motor (ADM). Amelia Tjandra, Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director PT ADM mengatakan tidak sedikit masyarakat yang tadinya sudah berniat untuk membeli mobil memilih untuk menundanya karena ingin memanfaatkan insentif penurunan tarif PPnBM.
“Melihat dari perkembangan setelah pengumuman relaksasi PPnBM, umumnya masyarakat menunda pembelian mobil dan saya sudah komunikasikan dengan Toyota. Ternyata mereka juga merasakan kondisi yang sama. Pada dasarnya masyarakat menantikan untuk merealisasikan pembelian mobil nanti di bulan Maret karena diharapkan mobil dengan mesin dibawah 1.500 cc bisa mendapatkan relaksasi pajak,” ungkap perempuan yang akrab disapa Amel ini saat bincang virtual bersama awak media, Jumat (19/2/2021).
Baca Juga:
- Jenis Pajak Mobil Baru, Bukan Cuma PPnBM, Lho!
- Diskon PPnBM Hanya untuk Mobil di Bawah 1.500 cc, Ini Alasannya
Perkiraan Penjualan Mobil Februari
Meski tren penundaan tersebut mulai terlihat, tapi ADM belum tahu pasti apakah nantinya total penjualan mobil periode Februari akan lebih rendah ketimbang Januari. Apalagi, jika melihat secara umum, bulan ini hari kerja lebih sedikit dari Januari.
“Kalau kami lihat bulan Februari itu kalau secara hari kerja itu berbeda ya. Hari kerjanya bulan Februari cuma 23 hari, beda sekira dua hari dengan Januari. Karena Januari ada libur, Februari juga ada libur. Sehingga ada perbedaan hari kerja, dua hari kerja itu bagi kami tentunya ada perbedaan. Nah, biasanya penjualan pada Februari pasti lebih kecil,” terang Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO).
Mengenai dampak penjualan akibat kabar soal penurunan tarif PPnBM, dirinya mengaku bahwa saat ini pihaknya masih memantau perkembangan penjualan bulan ini.
“Kami sedang memonitor mengenai bagaimana kira-kira dampaknya di bulan Februari ini. Saya punya data penjualan beberapa hari terakhir, tapi belum bisa saya sampaikan karena data masih terlalu awal. Jadi mungkin lebih baik saya menyampaikan penjualan Februari ini nanti saja di awal Maret,” tutur dia.
Ditambahkan Amel, jika memang penjualan mobil Februari tahun ini turun, tapi setidaknya daya beli masyarakat terhadap mobil baru akan tumbuh seiring dengan mulai diberlakukannya diskon PPnBM.
“Program diskon PPnBm kami percaya akan menstimulus mereka yang memang punya niat untuk membeli mobil dan punya daya beli akan merealisasikanya,” terangnya.
Relaksasi PPnBM Membuat Pasar Mobil Lebih Baik
Amel memperkirakan dengan adanya relaksasi PPnBM untuk kendaraan bermotor bulan depan, bisa membuat pasar mobil lebih baik ketimbang tahun lalu.
“Pertumbuhan penjualan mobil tahun ini akan naik sekira 30 persen atau menjadi 750 ribu unit secara nasional. Pada dasarnya kami percaya bahwa relaksasi PPnBM ini akan meningkatkan permintaan mobil,” jelas Amel.
Baca Juga:
- Harga Mobil Setelah Dapat Diskon PPnBM, Begini Penjelasan Gaikindo
- Cara Klaim Asuransi Mobil Kredit, Enggak Susah Kok
Di sisi lain, apabila nantinya permintaan melonjak tidak serta merta membuat suplai atau produksi mobil bertambah signifikan. Mengingat saat ini pabrik mobil menerapkan protokol kesehatan.
“Semua pabrik harus menerapkan protokol kesehatan, yang mana protokol ini mengharuskan jarak satu meter untuk setiap proses produksi. Kapasitas yang terpakai tidak bisa maksimum, seperti kondisi normal,” ujar Amel.
Dirinya berharap dengan adanya vaksin Covid-19, proses produksi mobil di pabrik bisa berjalan normal kembali.
“Sehingga kami bisa memenuhi permintaan mobil baru yang meningkat,” pungkasnya.
Penulis: Santo Sirait
Editor: Dimas