Berita Sumber informasi

Pentingnya Fitur Rem ABS dan ESP pada Kendaraan

rem abs

Kampanye Keselamatan Kementerian Perhubungan (Foto: Bosch Indonesia)

Jakarta – Pemerintah Indonesia pada 2011 lalu telah mengumumkan Rencana Umum Nasional Keselamatan. Gerakan yang dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan menargetkan bisa mengurangi jumlah kecelakaan fatal hingga 50% di 2020 mendatang. Pemerintah berusaha menjadikan jalanan Indonesia lebih aman melalui teknologi keselamatan kendaraan.

Salah satu pilar aksi dalam rencana nasional tersebut adalah memastikan seluruh kendaraan di Indonesia dilengkapi teknologi yang dapat melindungi pengendara dari kecelakaan. Kampanye keselamatan di jalan raya dari Kemenhub, diwakili oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dengan menjalin Nota Kesepahaman bersama dengan Bosch sebagai penyedia komponen safety.

“Bagi Bosch, setiap kematian yang terjadi akibat kecelakaan di jalan raya sangatlah disayangkan. Kami percaya, implementasi teknologi keamanan kendaraan modern seperti rem ABS dan ESP dapat membantu mengurangi jumlah kecelakaan yang terjadi di Indonesia,” ujar Andrew Powell, Managing Director Bosch di Indonesia melalui keterangan resminya.

Sosialisasi Fitur Keselamatan dari Kementerian Perhubungan

rem abs

Kampanye Keselamatan Kementerian Perhubungan (Foto: Bosch Indonesia)

Dalam Nota Kesepahaman ini, Kementerian Perhubungan berkolaborasi dalam sosialisasi kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan di jalan raya. Pemerintah bersama Bosch akan menyelenggarakan kegiatan edukatif bersama untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang manfaat teknologi keselamatan kendaraan.

World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa sekitar 120.000 orang di ASEAN meninggal dunia akibat kecelakaan di jalan raya per tahunnya. Dari data itu, secara resmi hanya sekitar 63.000 korban yang dilaporkan.

Jumlah kecelakaan di jalan raya di Indonesia yang mengakibatkan kematian mencapai 26.000 jiwa. Lebih dari 60% dari jumlah tersebut diantaranya melibatkan pengendara motor.

Sekilas Teknologi ABS dan ESP

Tujuan diciptakannya kedua peranti tersebut tak lain untuk menjaga kontrol kemudi agar tetap dalam kendali saat situasi berkendara yang buruk.

Perusahaan asal Jerman ini selama beberapa dekade terus mengembangkan teknologi berlandaskan visi berkendara bebas kecelakaan. Bosch menciptakan Anti-Lock Braking System (ABS) pertama di dunia untuk mobil penumpang pada 1978. Adanya rem ABS dapat mencegah roda mobil mengunci pada kondisi pengereman darurat.

Inovasi ini memungkinkan pengendara untuk menjaga kontrol kemudi dan pada situasi tertentu dapat memperpendek jarak pengereman tanpa tergelincir. Rem ABS kemudian dikembangkan untuk sepeda motor dengan memperkenalkan ABS 10. Piranti ini hadir dengan ukuran yang lebih kecil dan ringan, serta didesain khusus untuk pasar ASEAN.

Pada 1995, Bosch mengembangkan teknologi ABS dengan menghadirkan Electronic Stability Program (ESP) pertama di dunia. Fitur yang juga dikenal sebagai ESC ini sudah terpasang di 64% mobil terbaru di seluruh dunia.

“Solusi teknologi terdepan dari Bosch dapat membantu menciptakan perubahan dalam peningkatan keselamatan pengguna jalan raya di Indonesia. Ini sesuai dengan visi yang kami usung yaitu berkendara bebas kecelakaan,” tutup Andrew. (dna)

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts