Berita Sumber informasi

Fokus Jual SUV, Mazda Motor Siap Meroket Lagi

Mazda Motor

Mazda fokus jualan SUV

Jakarta- Setahun sudah PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) mengambil alih hak distribusi Mazda Motor Corporation. Hasil tak tanggung-tanggung, penjualan unit Mazda di Indonesia meroket hingga 223,6% dibandingkan tahun lalu di periode yang sama.

PT EMI sendiri mengutarakan kebanggaannya berkat membukukan penjualan ritail sebanyak 1.437 unit, dibanding hanya 444 unit pada periode yang sama di 2017 kemarin.

“Kami sangat bangga melihat perkembangan merek Mazda di Indonesia. Sejak pengambil alihan distributorship dari Mazda Motor Corporation pada tahun 2017 kami bekerja keras menyesuaikan segala sesuatu. Mulai dari pilihan produk hingga jaringan distribusi Mazda. Pada awal tahun ini kami merasakan kemajuan yang cukup memuaskan”, ujar Roy Arman Arfandy, Presdir PT EMI.

Dua Model Mazda Jadi Pilar Penjualan

Mazda Motor

Mazda CX-5 kini menjadi unit terlaris besutan Mazda di quartal I 2018

Pihak PT EMI pun menuturkan bahwa Mazda2 dan CX5 sejauh ini, periode Januari-April yang memegang rekor penjualan. Tercatat bahwa Mazda2 sudah laku sebanyak 390 unit di semua tipe. Sedangkan CX-5 telah terjual sebanyak 578 unit.

“Penjualan CX-5 sesuai ekspektasi, karena Mazda Motor memang fokus untuk menjual model SUV di seluruh dunia,” jelas Roy kepada Carmudi (23/5).

Angka-angka tersebut diakui Roy masih sangat kecil. Ini dilihat dari target penjualan Mazda di Indonesia yang hanya 8.000 unit per tahun. Dan dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Thailand yang mampu menjual sekitar 30.000 unit dan Australia sekitar 120.000 unit per tahun.

“Butuh waktu, produk Mazda Motor dikenal lebih premium dan harganya memang lebih mahal dibandingkan mobil penumpang lainnya”, ujar Roy.

Ada beberapa usaha strategis yang akan ditempuh, seperti bekerjasama dengan beberapa pihak, agresif dalam iklan dan kerjasama extended warranty.

Euro4 Masih Dilihat Sebelah Mata

Selain itu, PT EMI juga mengatakan bahwa edukasi kepada masyarakat mengenai kualitas Mazda akan terus dilakukan. Kendati, diimpor dari Jepang (kecuali Mazda2 diimpor dari Thailand), semua unit yang telah standar emisi Euro4 justru masih kalah dengan unit merek lain yang hanya standar Euro2.

“Bukan cuma soal pemahaman masyarkat, tapi bahan bakar di Indonesia pun juga belum cukup baik untuk mesin standar emisi Euro4”, papar Roy.(dol)

Dimas Hadi

Memulai karir sebagai jurnalis otomotif sejak 2016 di Carmudi Indonesia. Sebelumnya aktif menulis bermacam esai sosial-budaya dan beberapa karya tulis lainnya sejak 2009. Email : dimas.hadi@icarasia.com
Follow Me:

Related Posts