Sumber informasi Tips dan Trik

Fungsi Vital Helm, Melindungi Cedera Tulang Belakang Secara Signifikan

fungsi vital helm

Fungsi Vital Helm, Meminimalisir Risiko Cedera Tulang Leher. (Foto: Istimewa)

Jakarta – Helm menjadi perlengkapan yang wajib digunakan ketika mengendarai sepeda motor. Namun, masih banyak bikers yang abai soal fungsi vital helm. Mereka acuh saja berkendara tidak memakai pelindung kepala sama sekali.

Padahal, menurut sebuah studi baru dari University of Wisconsin, pengendara yang tidak memakai helm sepeda motor dua kali lebih mungkin menderita cedera tulang belakang dan leher saat terjadi kecelakaan. Memakai helm selama berkendara mengurangi potensi cedera tulang belakang hingga 50 persen, sebagaimana dikutip dari Ride Apart.

Studi ini melihat data yang dikumpulkan antara 2010 dan 2015. Lebih dari 1.000 grafik pasien yang dirawat di pusat trauma UW, sekitar tiga perempatnya tidak mengenakan helm saat mengalami kecelakaan lalu lintas.

Penelitian ini sekaligus membantah argumen atau pendapat yang menyebut sebagian besar helm terutama model full face, lebih rentan menimbulkan cedera bagi penggunanya. Alasan ini selalu dikemukakan para bikers yang menentang kewajiban memakai helm.

Menyadarkan Bikers Soal Fungsi Vital Helm

Memang, pada studi yang dilakukan antara 1986 hingga 2011 memang mengakui bahwa helm memiliki potensi untuk meningkatkan risiko cedera leher. Ini terjadi karena tekanan yang cukup besar ke bagian leher dalam situasi tertentu.

Namun demikian, produsen helm terus menyempurnakan produk mereka. Struktur helm terus diperbaiki supaya saat terjadi benturan bisa meminimalisir cedera tulang belakang.

“Helm itu tampaknya protektif terhadap jenis-jenis cedera ini. Tujuan penelitian kami adalah untuk melihat situasi dunia nyata, bukan situasi laboratorium,” ucap Dr. Nathanial Brooks, seorang profesor bedah saraf di UW School of Medicine dan Public Health sekaligus penulis studi tersebut.

Brooks menuturkan bila studi yang mereka lakukan adalah untuk mendorong para bikers memakai helm yang semestinya dan sesuai standar. Dengan demikian, pengendara maupun penumpang lebih terhindar dari risiko cedera tulang belaang di bagian leher saat mengalami kecelakaan.

Untuk di Indonesia sendiri situasinya tidak jauh berbeda, bahkan bisa dibilang lebih parah. Pemotor memakai helm dengan kualitas seadanya, atau SNI abal-abal hanya agar tidak ditilang oleh polisi. Mereka enggan membeli helm bermerek terkenal karena harganya yang cukup mahal, sehingga begitu abai soal keselamatan diri sendiri. (dna)

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts