Hebat, Mobil Listrik BLITS Karya Anak Bangsa Ikut Reli Dakar

Jakarta – Tak bisa dipandang sebelah mata, kemampuan putra-putri Indonesia dalam dunia otomotif khususnya untuk perkembangan mobil listrik. Sudah banyak dari kalangan institusi akademis yang telah menciptakan mobil listrik. Bahkan tak jarang memenangkan kejuaran mobil listrik di luar Indonesia, baik itu desain maupun teknologinya.
Saat ini masih hangat diperbincangkan adalah mobil listrik yang akan mengikuti kejuaraan reli Dakar yang merupakan event dunia. Terkait hal ini Universitas Budi Luhur bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berkolaborasi mengembangkan mobil listrik. Bahkan menggandeng tim Fin Komodo yang telah berpengalaman dalam mengembangkan mobil Buggy.
Dalam keterangan resminya (21/7), rektor Universitas Budi Luhur Prof. Didik Sulistyanto mengungkapkan mobil listrik untuk reli Dakar 2018 diberi nama BLITS. Di desain dengan spesifikasi penggerak roda belakang, memakai motor listrik bertenaga 100 HP, 6.000 rpm.
“Munculnya mobil ini akan meningkatkan daya saing bangsa dalam kompetisi tingkat internasional. Dan mobil ini adalah yang pertama dari Indonesia,” ujarnya.
Untuk kebutuhan penyimpan energi listriknya, dibenamkan baterai dengan kapasitas 75 kWh. Baterai ini mampu memasok kebutuhan listrik untuk jarak tempuh mobil hingga 200 km untuk satu kali pengisian baterai.
Keikutsertaan Indonesia
Seperti diketahui reli Dakar merupakan ajang lomba tahunan yang diikuti pebalap amatir dan profesional dengan bermacam kendaraan. Ajang reli ini dikenal mempunyai medan yang sulit dan menantang, tak jarang merenggut nyawa para pesertanya.
Sebagai informasi event balap tahunan ini dimulai sejak 1979 oleh Amaury Sport Organisation. Bersifat terbuka untuk pebalap amatir maupun profesional boleh mengikutinya. Bahkan banyak yang beranggapan reli ini merupakan reli maut dan sudah menelan beberapa nyawa pebalap.
Hingga saat ini baru tiga kali pebalap dari Indonesia yang mengikuti reli Dakar. Dia adalah Tinton Soeprapto pada 1990 dengan mengendarai mobil Mitsubishi Pajero.
Sepuluh tahun kemudian tepatnya 2010 ada Kasih Hanggoro dengan tunggangan McRae Rage Buggy. Selanjutnya di 2011 dengan Team Epsilon Spain, menggunakan mobil Mitsubishi Montero.
Yang paling menghebohkan adalah 2018, perwakilan Indonesia akan kembali tampil dengan mobil listrik bersama Tim Fin Komodo hasil karya anak bangsa. Ya, ini adalah kebanggaan bagi Indonesia dalam menunjukkan sebuah teknologi dalam dunia global.
Dengan adanya mobil listrik hasil karya anak bangsa akan mendorong mahasiswa atau dosen lainnya dalam menciptakan produk unggulan.