Honda Verza Masuk Keluarga CB Series, Biar Konsumen Tidak Pusing

Penulis: Yongki Sanjaya
Jakarta – PT Astra Honda Motor (AHM) secara resmi memperkenalkan generasi terbaru Honda Verza yang kini dinamai Honda CB150 Verza. Motor ‘batangan’ ini desainnya mengalami ubahan dibandingkan generasi pertama, kali ini menonjolkan kesan macho dari konsep desain Tough Muscular.
Desain bodi bergaya solid dengan headlamp bulat yang everlasting dan lampu sein lebih kompak. Tersirat, Honda CB150 Verza mengadopsi desain dari CB1300 yang memiliki aura tangguh. Pergantian nama ini sekaligus menjelaskan bila Verza kini masuk keluarga CB Series.
“Kami ingin memperkuat kebanggaan konsumen memiliki motor sport. Kami merilis All New Honda CB150 Verza dengan konsep prideful, multipurpose, tough, dan desain berorientasi pada brand CB,” ujar President Director AHM Toshiyuki Inuma saat peluncuran hari ini, Selasa (20/2).
Kesan tangguh pada CB150 Verza memperkuat bagian depan dengan bodi solid dan tebeng headlamp. Bagian body shroud yang kekar dan berotot semakin mengesankan aura muscle bike.
AHM mempersiapkan Honda CB150 Verza sebagai motor sport entry level. Dengan demikian, pilihan variannya beragam. CB150 Verza tersedia dalam varian cast wheel dan spoke wheel yang lebih terjangkau. Johannes Loman selaku Vice President Executive PT AHM menuturkan, bila pasar pengguna Verza ini lebih luas, untuk kalangan muda sampai dewasa.
“CB secara Honda di dunia itu orang sudah tahu semua. Karena motor ini motor untuk entry level yang sangat diminati. Kalo kamu mau cari motor yang tough, harganya terjangkau, irit dan durable ya ini,” tambah Loman.
Klasifikasi Honda CB Series
Loman turut menuturkan soal klasifikasi keluarga CB Series. Motor terbagi kedalam versi naked dan fairing.
“Kalau motor itu apalagi sport kan ada kemiripannya. Katakan tadi CB, itu naked kalo CBR itu fairing. Kalau CB naked tambah R-nya itu naked yang sporti,” tuturnya.
Dengan masuknya Verza ke dalam CB Series, sekaligus memudahkan pihak APM dalam klasifikasi marketing produk. Konsumen diharapkan tidak kesulitan dalam nomenklatur varian motor sport.
“Kadang kalau terlalu banyak nama konsumen juga pusing, lebih baik kita CB jenisnya. Karena CB sudah pasti batangan lah, tinggal sport yang mana. CB di Indonesia sudah melegenda, membuat customer lebih tidak dipusingkan,” jelas Loman. (dna)