Hyundai Ioniq Vs Kona Electric: Spesifikasi dan Harga

Komparasi Hyundai IONIQ vs Kona Electric rasanya cukup pantas dilakukan. Pasalnya, kedua mobil ini memiliki banyak kesamaan.
Salah satunya dari segi harga yang sama-sama dipasarkan di rentang Rp600 jutaan. Untuk sebuah mobil listrik murni, harga tersebut tergolong murah.
Bahkan saat ini keduanya bisa dibilang mobil listrik paling terjangkau yang ada di Indonesia. Kebanyakan mobil listrik lain memiliki harga di atas Rp1 miliar.
Karena itu, keberadaan Hyundai IONIQ dan Kona Electric bisa jadi pilihan menarik untuk mereka yang menginginkan mobil ramah lingkungan.
Perlu dijadikan catatan, Hyundai Kona yang akan dibahas dalam artikel ini hanya model Electric. Karena seperti diketahui mobil ini juga memiliki versi yang menggunakan mesin pembakaran internal.
Isi Konten
1. Eksterior Hyundai IONIQ Vs Kona Electric
Desain Hyundai IONIQ tergolong unik. Sekilas bodinya yang panjang membuat mobil ini terlihat seperti sedan. Tapi kalau dilihat lebih seksama desain belakangnya sedikit mencerminkan aura hatchback.
Menurut sejumlah referensi tipe bodi seperti ini dikenal dengan istilah liftback. Pada dasarnya liftback adalah variasi dari hatchback yang memiliki pintu bagasi dengan sudut kemiringan lebih landai.
Lalu bagaimana dengan Kona Electric? Desainnya yang terlihat berotot jelas mencirikan sebuah crossover.
Hyundai memberi sejumlah revisi pada tampilan mobil ini setelah mengalami facelift pada awal tahun lalu. Perubahan paling drastis bisa ditemui pada bagian depannya. Versi facelift tidak lagi memiliki gril dan desain wajahnya dibuat lebih minimalis.
Walau begitu soket untuk melakukan pengisian daya masih berada di dekat lampu depan sebelah kiri. Sedangkan milik IONIQ berada di bodi samping sebelah kiri.
2. Dimensi Hyundai IONIQ Lebih Lebar dan Panjang
Meskipun Kona Electric punya tampilan yang terlihat gagah, namun dimensinya tergolong kompak. Setidaknya jika dibandingkan dengan IONIQ.
Hyundai IONIQ memiliki ukuran lebih besar untuk dimensi panjang, lebar, dan wheelbase. Sedangkan Kona Electric menang dalam hal ground clearance dan tinggi bodi.
Menariknya, meskipun Kona Electric lebih jangkung tapi rupanya mobil ini juga masih enak diajak ngebut. Bahkan cukup stabil ketika diajak melahap tikungan-tikungan di Sirkuit Sentul.
Hal ini sebenarnya bukan hal yang aneh jika melihat spesifikasi kaki-kaki milik Kona Electric yang dilengkapi roda dengan diameter dan profil lebih lebar.
Hyundai IONIQ | Hyundai Kona Electric | |
Panjang (mm) | 4.470 | 4.180 |
Lebar (mm) | 1.820 | 1.800 |
Tinggi (mm) | 1.475 | 1.570 |
Jarak sumbu roda (mm) | 2.700 | 2.600 |
Ground clearance (mm) | 150 | 158 |
Ukuran roda | 205/60R16 | 215/55R17 |
3. Baterai Hyundai Kona Electric Unggul
Sudah bukan rahasia lagi baterai merupakan komponen yang sangat menentukan harga jual mobil listrik. Kona Electric yang dijual lebih mahal dari IONIQ memiliki baterai yang unggul.
Keduanya memang sama-sama menggunakan baterai lithium ion polymer. Tapi berbeda dari segi kapasitas, power output, dan voltasenya. Sementara itu, di atas kertas waktu yang dibutuhkan untuk pengisian dayanya hanya beda tipis.
Kedua mobil memiliki tiga mode pengisian daya, meliputi satu mode standard charging dengan memanfaatkan arus alternating current (AC) dan dua opsi pengisian fast charging dengan menggunakan arus direct current (DC).
Pada penggunaan sehari-hari disarankan untuk menggunakan pengisian standard charging. PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) sempat menjelaskan bahwa cara tersebut dinilai lebih proper seperti halnya yang juga dijelaskan dalam buku manualnya.
Hal lain yang kerap menjadi pertanyaan terkait mobil listrik ialah jarak tempuh yang mampu dicapai. Jika melihat klaim pabrikan, angka yang ditawarkan cukup menjanjikan.
Menurut keterangan resmi PT HMDI baterai yang dimiliki IONIQ bisa membawa mobil ini melaju hingga 311 Km. Sedangkan klaim pabrikan untuk jarak tempuh Kona Electric adalah 305 Km. Sebagai gambaran, jarak Jakarta – Bandung jika ditempuh lewat tol adalah sekitar 150 Km.
Jika klaim tersebut benar adanya maka kemampuan baterai kedua mobil ini sebenarnya bisa diandalkan. Terlebih jika mobil lebih sering digunakan sebagai kendaraan sehari-hari. Pasalnya untuk perjalanan di dalam kota saja rasanya sangat jarang bisa menyentuh jarak sejauh itu.
Hyundai IONIQ | Hyundai Kona Electric | |
Tipe baterai | Lithium ion polymer | Lithium ion polymer |
Kapasitas (kwh) | 38,3 | 39,2 |
Power output (kwh) | 113 | 104 |
Voltase (V) | 319,4 | 327 |
Standard charging | ± 6 jam 5 menit | ± 6 jam 10 menit |
50 kw fast charging (up to 80%) | ± 57 menit | ± 57 menit |
100 kw fast charging (up to 80%) | ± 54 menit | ± 54 menit |
4. Kona Electric Punya Torsi Berlimpah
Mobil listrik memang diciptakan sebagai kendaraan ramah lingkungan karena sama sekali tak memiliki emisi gas buang. Walau begitu bukan berarti performanya bisa dianggap remeh.
Torsi yang instan menjadi karakter dari mobil-mobil listrik. Hal ini dikarenakan motor penggeraknya mampu mencapai torsi puncak bahkan sejak pertama kali pedal akselerator diinjak.
Beda cerita dengan mobil bermesin pembakaran internal yang mesti mencapai RPM tertentu untuk mendapatkannya. Carmudi membuktikan sendiri dalam sesi test drive IONIQ dan Kona Electric baru-baru ini.
Tarikan mobil terasa ringan baik ketika diajak melaju dari posisi diam atau saat keluar dari tikungan.
Hyundai membekali IONIQ dan Kona Electric dengan motor listrik Permanent Magnet Synchronous Motor (PMSM). Motor listrik tersebut bisa menghasilkan tenaga tertinggi 100 kw atau 134,1 Hp.
Walau tenaga puncak yang dimiliki kedua mobil sama, tapi Kona Electric menang untuk urusan torsi. Crossover ini punya torsi puncak 395 Nm yang artinya tergolong besar. Sebagai gambaran, Toyota Fortuner dengan mesin turbo diesel 2.393 cc punya torsi 400 Nm.
Tapi sayangnya torsi puncak yang dimiliki IONIQ berada jauh di bawah Kona, yaitu hanya 295 Nm.
Tenaga dari motor listrik tersebut disalurkan ke roda depan baik pada IONIQ ataupun Kona Electric .
Hyundai IONIQ | Hyundai Kona Electric | |
Tipe motor | Permanent Magnet Synchronous | Permanent Magnet Synchronous |
Sistem penggerak roda | FWD | FWD |
Tenaga maksimum (kw) | 100 | 100 |
Torsi maksimum (Nm) | 295 | 395 |
5. Harga Hyundai IONIQ Vs Kona Electric
Setelah mendapat facelift baru-baru ini harga Kona Electric sedikit mengalami kenaikan. Menurut informasi yang diterima Carmudi, harga Kona Electric per Maret 2021 berada di angka Rp697 juta.
Kona Electric hanya tersedia dalam satu varian. Beda halnya dengan IONIQ yang tersedia dalam dua varian, meliputi IONIQ Prime Rp637 juta dan IONIQ Signature Rp677 juta. Angka-angka yang disebutkan di atas bersifat on the road Jakarta.
PT HMID memberikan garansi dasar selama 3 tahun atau 100.00 km dan garansi baterai selama 8 tahun atau 160.000 km.
Kemudian konsumen bisa juga bisa menikmati layanan gratis mobile charging, road assistance, biaya perawatan sampai 5 tahun atau 75.000 km, instalasi AC home charger, dan pengisi daya portabel.
Perbandingan Harga Hyundai IONIQ dan Hyundai Kona Electric
Hyundai IONIQ | Hyundai Kona Electric | |
Harga |
|
|
Warna | Polar White, Fluidic Metal, Phantom Black, Fiery Red. | Dive in Jeju, Ignite Flame, Atlas White, Galactic Grey, dan Phantom Black |
Baca Juga:
- Sosok Mobil Listrik Calon “Adik” Hyundai Kona Electric Mulai Diperlihatkan
- Fakta Menarik Ioniq 5, Mobil Listrik Terbaru Hasil Garapan Hyundai
Penulis: Mada Prastya
Editor: Dimas