Hyundai Siap Hadirkan Hybrid, Tapi Kurang Dukungan Pemerintah

Jakarta – Teknologi mesin diesel, kini tengah berkembang dengan cukup pesat. Tuntutan dihadirkannya teknologi mesin yang irit dan ramah lingkungan, menjadi salah satu faktornya. Hyundai pun melirik peluang tersebut.
Pemikiran mengenai mesin mobil diesel, yang identik dengan suara berisik dan asal knalpot yang kotor, kini sudah berubah. Mesin diesel generasi terbaru, kini sudah dibekali dengan teknologi yang membuat emisi gas buang rendah dan tetap ramah lingkungan.

tampilan depan mobil diesel terbaru Hyundai (carmudi indonesia)
Hyundai coba membuktikan hal tersebut ke pasar Indonesia. Pabrikan asal Korea Selatan ini melihat kalau pasar mobil diesel di tanah air cukup menjanjikan ke depannya. Tak ragu Hyundai Indonesia luncurkan All New Tucson Diesel.
“Konsumen di Indonesia kini sudah berbeda. Mereka sudah tak seperti dulu, yang menganggap mobil mesin diesel itu kotor, bau, dan segala macam. Teknologi diesel sekarang, bisa dibilang cukup edan. Menurut kami, pangsa pasar diesel di Indonesia makin terus maju,” kata Mukiat Sutikno, President Director PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI).

Mukiat Sutikno, President Director PT HMI (carmudi indonesia)
Dengan teknologi mesin diesel terbaru yang sudah sangat mumpuni, Hyundai pun berani menghadirkan mobil-mobil diesel andalannya. Salah satunya adalah Hyundai All New Tucson XG CRDi EVGTurbo 2.0L.
“Sebagai contohnya adalah produk terbaru kami. Meskipun menggunakan mesin kecil, tapi secara tenaga sangat mumpuni. Pemakaian bahan bakarnya juga pasti ringan dan lebih efisien,” imbuhnya.
Hyundai Berharap Distribusi BBM Berkualitas Merata di Daerah
Menilik pasar mobil diesel yang akan berkembang pesat di Indonesia, Hyundai berharap adanya peran serta dari pemerintah. Khususnya, dalam hal penyediaan bahan bakar yang berkualitas. Meskipun saat ini sudah tersedia, tapi pendistribusiannya masih belum merata di tiap daerah.

Hyundai H-1, salah satu mobil yang diekspor PT HMI ke luar negeri (Dok.Hyundai Indonesia)
“Kami berharap adanya peran serta pemerintah, khususnya Pertamina. Hal ini karena mesin diesel kami tak bisa menggunakan biodiesel. Mesin diesel kami membutuhkan bahan bakar yang lebih bersih, seperti Pertadex. Jika pengadaan Pertadex lebih merata, tentunya akan sangat membantu agar bisa mengejar clean environment yang ditetapkan pemerintah,” ungkap Mukiat.
Selain menggarap mesin diesel yang irit dan ramah lingkungan, Hyundai pun mengaku sudah siap menghadirkan mobil dengan teknologi mesin hybrid. Tapi, untuk saat ini mereka masih enggan memunculkannya ke Indonesia. Hal ini tak lain karena masih terkendala aturan atau regulasi dari pemerintah.

President Director PT HMI, memberikan penjelasan mengenai mesin diesel (carmudi indonesia)
“Untuk sementara ini, kami masih belum ingin menghadirkan mobil hybrid. Karena, secara harga hybrid sangat mahal. Di Indonesia, masih belum ada insentif-insentif tertentu untuk mobil hybrid. Sedangkan di luar negeri, hybrid ada benefit-nya. Secara produk, kami sudah siap. Tapi, kalau ada perubahan peraturan pemerintah terkait hybrid, pasti kami akan memertimbangkan,” pungkasnya. (Dol)