Ini Cara Kota Bandung Bangun Keselamatan Berkendara untuk Anak Muda

Kampanye safety riding/driving atau dikenal juga dengan keselamatan berkendara, beberapa tahun terakhir kian gencar diberikan kepada konsumen otomotif Indonesia.
Mulai dari para pengendara roda empat atau mobil hingga sepeda motor.
Isinya kebanyakan mengenai teori berkendara yang baik dan benar. Namun apakah itu dinilai cukup efektif?
Berdasarkan table di bawah ini, jumlah kecelakaan tiap tahun tidak berkurang melainkan bertambah.
Tahun | Angka Kecelakaan Lalu Lintas |
2014 | 95.906 kasus |
2015 | 98.970 kasus |
2016 | 105.374 kasus |
Data: Kementeran Perhubungan
Untuk tahun 2016, angka kecelakaan sebanyak 80% melibatkan kendaraan roda dua. Parahnya hasil riset Kementerian Perhubungan itu, mencatatkan kecelakaan sepeda motor terjadi disebabkan adu banteng.
Hal itu mengindikasikan banyaknya pengendara roda dua yang belum memiliki ketrampilan berkendara. Data tambahan lainnya yang cukup mengejutkan adalah kebanyakan korban kecelakaan roda dua itu berasal dari kalangan pelajar hingga mahasiswa.

Keselamatan berkendara bersama Total Hi-Perf
Keselamatan Berkendara yang Efektif
Rupanya modifikasi kampanye safety riding terus tercipta. Seperti yang dilakukan produsen Total Oil di Kota Bandung, Jawa Barat akhir pekan lalu. Dalam event bertajuk “Safety Riding with Total Hi-Perf”, perusahan minyak dan gas internasional itu menggandeng pihak Pemerintah Kota Bandung.
Dalam kesempatan itu Pemkot Bandung yang diwakili Kepala Dinas Perhubungan, Didi Riswandi mengatakan ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan agar kampanye safety riding bisa sukses dan efektif.
- Harus dibangun sejak masa golden age atau sejak usia dini.
- Menggunakan pendekatan yang lebih populer, seperti melalui jejaring sosial.
- Menyediakan infrastruktur pendukung keselamatan berkendara, seperti trotoar yang nyaman hingga ruang publik lainnya yang mendukung program keselamatan berkendara.
“Edukasi keselamatan berkendara ini tidak hanya berhenti sampai di ruang kelas saja, tapi harus didukung dan dipraktikkkan di jalanan,” kata Didi.
Menurut Didi sebanyak 40% penduduk Kota Bandung itu berusia di bawah 40 tahun. Artinya banyak usia produktif di kota tersebut yang kemungkinan masih aktif dalam berkendara, baik mobil maupun sepeda motor.
Keselamatan Berkendara Merambah Keluar Jakarta
Setali tiga uang, cara yang diinginkan Kota Bandung ternyata dieksekusi dengan cara yang selaras oleh PT Total Oil Indonesia.
Dalam event “Safety Riding with Total Hi-Perf”, para peserta dibekali dengan keahlian dalam berkendara melalui media sosial.
Peserta yang kebanyakan terdiri dari kalangan mahasiswa ini ditantang menyelesaikan permainan online berjudul Tantangan SIM Total.
Terhitung sebanyak 100 peserta berasal dari mahasiswa Universitas Padjajaran dan Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
“Sebelumnya kegiatan ini hanya difokuskan di Kota Jakarta saja, tapi kini kami coba rambah ke beberapa kota di Indonesia, salah satunya Bandung,” ujar Christopher Kasidi, selaku VP-Retail and Marketing PT Total Oil Indonesia.
Selanjutnya event akan dilaksanakan di Kota emarang, dengan sararn peserta berasal dari mahasiswa Universitas Diponegoro, Universitas Soegijapranata Semarang, Universitas Sevelas Maret Surakarta dan Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon.