Jangan Minum Kopi Terlalu Banyak Sebelum Berkendara

Jakarta – Para bikers sangat rentan sekali mengalami kecelakaan di jalan raya, ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini terjadi. Selain tak mematuhi peraturan lalu lintas, faktor kondisi pengendara juga bisa sebagai penyebabnya
Menahan rasa kantuk misalnya, biasanya yang dilakukan mengkonsumsi kopi agar bisa tetap “melek” dan berkonsentrasi. Tapi apakah benar hal ini bisa mengatasi?
Terkait hal ini Adhi Romy, selaku dokter yang bertugas di Rumah Sakit Palang Merah Indonesia (RS PMI) Bogor memberikan saran dalam hal ini. Menurutnya setiap pengendara sebelum melakukan aktifitas naik motor atau mobil harus dalam keadaan bugar atau fit dan fokus.
“Sebaiknya harus istirahat atau tidur yang cukup sebelum mengemudikan kendaraan bermotor. Paling penting tidak mengonsumsi kafein dan alkohol terlalu banyak,” katanya saat talkshow Adira Insurance Sunmori (Sunday Morning Ride), Minggu (15/4), di Bogor.
Adhi menambahkan jika minum kopi janganlah terlalu berlebihan, cukup 1-2 gelas saja sebelum beraktivitas dengan kendaraan. Pasalnya efek kafein sendiri akan terasa antara 30 – 60 menit setelah mengonsumsi.
Menurut penelitian dampak nagatif kafein antara lain jantung berdetak sangat kencang, susah tidur. Selain itu juga bisa merangsang sering buang air, bila ini terjadi dalam kondisi terik harus diimbangi minum air putih.
Tingginya Angka Kecelakaan Roda Dua
Sebaiknya sebelum melakukan perjalanan, rencanakan memilih rute yang Anda sudah kenal, serta berangkat lebih awal agar tidak terburu-buru di jalan. Namun bila ingin tenang sebaiknya ikutkan diri Anda sebuah asuransi, hal ini diungkapkan Julian Noor, CEO Adira Insurance.
“Tingkat kecelakaan di Indonesia masih tinggi. Berdasarkan data Korlantas Polri, sepanjang 2017 telah terjadi lebih dari 106 ribu kecelakaan dengan sekitar 26.000 jiwa meninggal,” ujarnya.
Terkait hal ini pihaknya menyediakan paket perlindungan asuransi yaitu paket Motopro. Asuransi ini memberikan perlindungan akan jaminan kehilangan dan kerusakan total. Pelanggan akan diberikan penggantian atas kerugian atau kerusakan total akibat kebakaran, pencurian dan kecelakaan.
Bukan hanya itu, Julian menegaskan bahwa Adira Insurance berkomitmen terus menularkan keselamatan jalan raya seperti selama ini menggelar Safety Campaign Award (SCA) dan Indonesia Road Safety Award (IRSA). SCA fokus kepada komunitas dan IRSA ke pemerintah daerah kota dan kabupaten.
Sebagai informasi dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 2017, indeksi literasi asuransi di Indonesia baru mencapai 15,76 persen. Angka ini menurun dari tahun 2013 lalu di angka 17,84 persen.
Ini menandakan bahwa pemahaman masyarakat Indonesia atas asuransi masih relatif rendah. Padahal Pemerintah menargetkan tingkat literasi keuangan di Indonesia bisa menyentuh 75 persen pada tahun 2019 mendatang.(dol)