Jakarta – Bila dihitung, tak lebih dari dua tahun Kyoya Kondo menjabat sebagai Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI). Selama kepemimpinannya, pria yang akrab di sapa Kondo san ini mampu menaruh produk barunya yaitu Xpander diurutan pertama di segmen low multi purpose vehicle (MPV) dalam hal penjualan.
Seperti diketahui selama ini Toyota Avanza yang memimpin, namun dengan kehadiran Xpander puncak pimpinan itu beralih. Menurut catatan, dibawah kepemimpinannya sejak 1 April 2017, Indonesia berhasil menempati posisi pertama negara dengan penjualan terbaik secara global di ‘mata’ Mitsubishi Motors Corporation (MMC) pada semester pertama 2018.
Xpander menjadi salah satu faktor pendorong utama tercapainya prestasi tersebut. Sebagai pengganti Kyoya Kondo MMC telah menunjuk Naoya Nakamura untuk memimpin MMKSI kedepannya. Kyoya Kondo, resmi meletakkan jabatan sebagai Presiden Direktur PT MMKSI, dalam sebuah acara perpisahan yang digelar di Sports Stube, Pondok Indah, Jakarta Selatan (19/9).
“Banyak kenangan indah selama saya di Indonesia, terima kasih atas dukungannya selama ini. Minggu depan saya akan kembali ke Jepang. Saya yakin Nakamura memiliki ide-ide baru dengan pengalamannya di Rusia. Sehingga membawa Mitsubishi semakin baik di Indonesia,” ujar Kondo.
Saat di singgung akan pindah bertugas di negara lain, Kondo-san hanya menjawab belum tahu. Kepulangannya di Jepang sambil menunggu perintah selanjutnya dari kantor Mitsubishi di Jepang.
Tantangan Buat Nakamura
Sebagai pengganti Kyoya Kondo Mitsubishi Motors Corporation (MMC) telah menunjuk Naoya Nakamura sebagai Presiden Direktur Pertama MMKSI. Sebagai informasi Naoya Nakamura, sebelumnya menjabat sebagai sebagai Presiden Direktur MMC Rus LLC (Distributor resmi MMC di Rusia).
Melalui pengalaman dan keahliannya, Mitsubishi berharap Nakamura dapat membawa MMKSI menjadi perusahaan yang semakin berkembang. Pasalnya, konsumen otomotif di Indonesia sangat unik dalam menentukan pilihan. Ini yang membuat beberapa merek atau model tak jarang yang kurang diminati.(dol)