Berita Komersial Produk

KTB Luncurkan Coolant Radiator Khusus Truk Fuso, Cegah Overheat Sejak Awal

KTB luncurkan coolant radiator truk. (Foto: Carmudi/Yongki)

Tangerang Selatan – Di sela-sela aktivitas CSR penyerahan unit Colt Diesel kemarin, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors juga memperkenalkan coolant radiator truk terbaru. Cairan pendingin mesin ini hadir untuk menjaga suhu mesin pada kondisi optimalnya. Sebagaimana diketahui, mobil truk tak jarang mengalami overheat setelah perjalanan jauh atau muatan melebihi batas.

Coolant radiator ini ditujukan untuk jajaran truk Mitsubishi, seperti misalnya Fuso maupun Colt Diesel. Andri Pratama selaku Part Product Development PT KTB menuturkan bila cairan ini dibuat dengan kombinasi air murni sebanyak 70% dan 30% cairan coolant. Komposisi ini menurutnya sesuai dengan standar bagi mobil-mobil keluaran Jepang.

“Standar yang digunakan rata-rata teknologi mesin Jepang membutuhkan kadar coolant 30% dan air murni 70%. Komposisi ini membuat cairan dapat bekerja secara optimal di mesin,” jelas Andri beberapa waktu yang lalu.

Lebih lanjut, Andri menjelaskan bila cairan coolant tidak hanya berfungsi mendinginkan mesin. Kandungan coolant ini bersifat melumasi water pump. Bagian dalam cooling system ini berputar sebagai sirkulasi cairan ke seluruh bagian mesin.

“Kenapa tetap butuh air murni, karena air berfungsi untuk mensirkulasikan hawa panas dari mesin. Adanya kandungan coolant ini bertujuan mencegah sifat jahat dari air murni ini merusak. Kadang kandungan air bisa menimbulkan karat dan inilah yang dicegah oleh coolant,” tuturnya.

Kerugian Truk Tidak Pakai Coolant Radiator

Coolant radiator Mitsubishi Fuso di GIIAS 2019. (Foto: Carmudi/Yongki)

Pada umumnya para pengusaha truk maupun pengemudi hanya memakai air biasa untuk pendinginan dalam radiator. Padahal, kemampuan air dalam mendinginkan mesin tidak selalu optimal. Pihak pabrikan seperti KTB pun terus mendorong kepada pengusaha ataupun pengemudi untuk memakai coolant radiator.

Andri menjelaskan kerugian apabila memakai air biasa dalam radiator untuk pendingin mesin. Kandungan dalam air menyebabkan korosi dalam mesin. Selain itu, air biasa dapat menyebabkan endapan lumpur dan kotoran dalam mesin. Tidak adanya kandungan coolant membuat suhu air lebih cepat naik ketika proses sirkulasi.

“Apabila radiator tidak menggunakan coolant sejak awal maka membuat mesin tidak bekerja dalam suhu optimal. Akibatnya mesin overheat dan umur mesin pendek. Ini membuat biaya perawatan menjadi lebih besar untuk memperbaiki mesinnya,” beber Andri. (dms)

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts