Larangan Mengemudi Dicabut, Perempuan Arab Saudi Wajib Punya SIM Lokal

Riyadh – Pemerintah Kerajaan Arab Saudi Resmi mencabut larangan mengemudi bagi perempuan. Putusan ini berlaku pada 24 Juni mendatang. Pemerintah Arab Saudi meminta kepada perempuan berusia 18 tahun ke atas untuk mengajukan pembuatan SIM.
Mengakomodir kebutuhan tersebut, pemerintah membuka sekolah mengemudi khusus perempuan di lima kota seluruh Arab Saudi. Ini merupakan tindak lanjut putusan Raja Salman pada September 2017 lalu yang mencabut larangan mengemudi untuk kaum perempuan.
Selama ini, perempuan di Arab Saudi mengemudi secara sembunyi-sembunyi dan tidak bisa memiliki SIM lokal. Mereka biasanya membuat SIM di luar negeri berupa SIM internasional. Dengan dicabutnya larangan itu, perempuan mengemudi diwajibkan memiliki SIM lokal.
Perempuan dengan SIM asing akan mengikuti proses pembuatan SIM dengan jalur yang berbeda. Mereka juga akan diuji soal kemampuan mengemudikan mobil.
Begitu pentingnya kebutuhan mengemudi bagi perempuan, mereka bahkan telah mengajukan petisi kepada pemerintah untuk mencabut larangan tersebut.
“Perempuan dengan usia 18 tahun ke atas diperbolehkan membuat SIM. Bukan rahasia banyak perempuan dari Kerajaan Arab Saudi memiliki SIM dari berbagai negara,” ujar Direktur Jenderal Departemen Lalu Lintas, Mohammed Bassami sebagaimana dikutip dari Gulfnews.
Kerajaan Arab Saudi Menambah Angkatan Kerja Perempuan
Penghapusan Larangan Mengemudi dilakukan oleh Putra Mahkota, Mohammad bin Salman untuk meningkatkan peran perempuan dinegaranya. Ia memiliki visi reformasi 2030 dengan jumlah pekerja perempuan di Arab Saudi mencapai 1/3 dari total keseluruhan pekerja. Saat ini jumlah pekerja perempuan sudah mencapai 22 persen.
Dengan tidak adanya larangan untuk mengemudi, perempuan di Arab Saudi lebih mudah dalam hal mobilitas. Ini berdampak positif terhadap angkatan kerja perempuan yang semakin meningkat. Mereka bisa berangkat kerja dengan mengemudi sendiri sekarang.
Saat larangan berlaku, perempuan harus diantar seorang sopir laki-laki ke setiap tujuan. Di 2030, Arab Saudi memasuki era post-oil. Dengan demikian, perekonomian kerajaan tidak lagi disokong oleh minyak sebagai sumber utama.
Perempuan juga menjadi salah satu tulang punggung perekonomian dengan menjadi kalangan pekerja. Sudah menjadi rahasia umum, selama ini di Arab Saudi peran serta perempuan begitu minim dan sangat didominasi oleh laki-laki.
Tidak hanya mengemudikan mobil, perempuan juga diperbolehkan mengendarai sepeda motor. Kesempatan ini jelas tidak disia-siakan dan banyak perempuan yang mulai berlatih mengendarai sepeda motor di malam hari.
Menurut aturan Kementerian dalam negeri, seorang wanita yang dapat mengemudi tetapi tidak memiliki SIM harus mengambil enam jam pelatihan. Aturan ini nantinya akan berlaku secara universal, dimana akan berlaku juga untuk laki-laki. (dol)