Jakarta – Ramai dibicarakan mengenai polusi udara di DKI Jakarta yang kian parah. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menilai jika hal tersebut disebabkan dari banyaknya pengguna mobil. Muhammad Wahab selaku pakar otomotif menilai jika salah satu penyebab polusi yang dihasilkan dari mobil diakibatkan dari salahnya isi bahan bakar.
Pria yang akrab disapa Wahab ini mengatakan jika kesalahan isi bahan bakar oleh para pemilik mobil juga menjadi salah satu faktor polusi udara. “Sebenarnya banyak pengguna LCGC ini yang isi bahan bakar yang tidak sesuai dengan aturan spesifikasinya. Karena mobil ini didesain dengan oktan minimal 92 tetapi diisi dengan bahan bakar dengan oktan di bawah 92,” buka Wahab kepada wartawan di sela peluncuran Castrol GTX Ultra Clean, Rabu (7/8).
Lebih lanjut ia mengatakan jika kesalahan isi bahan bakar ini juga memiliki efek. “Efeknya apa? Mesin mobil akan menjadi knocking atau berbunyi. Knocking ini akan menjadi masalah dalam jangka waktu lama, salah satu efeknya adalah di piston. Piston pada mobil akan menjadi cepat rusak akibat tidak sesuainya isi bahan bakar, terutama LCGC,” sambung Wahab.
Salah Isi Bahan Bakar Sumber Penyumbang Polusi
Lebih lanjut ia menjelaskan jika salah isi bahan bakar ini juga berdampak pada emisi. Emisi yang dihasilkan oleh ketidaksesuaian bahan bakar yang dikonsumsi mobil akan menjadi polusi udara. “Kalau bahan bakarnya tidak sesuai, apakah emisinya juga akan semakin besar? Emisi jelas akan berpengaruh, tetapi maksud saya sekarang ini teknologi sudah banyak. Adanya katalitik converter, dan ECU. Jadi emisi bisa diatur,” bebernya.
Sebagai informasi, kendaraan ramah lingkungan yang ada saat ini dapat menggunakan bahan bakar dengan angka oktan minimal 92. Yang terjadi di lapangan adalah, banyak pengguna dan pemilik mobil yang tidak mengisi bahan bakar sesuai ketentuan. Lalu, apa efek yang dihasilkan jika mobil memakai bahan bakar dengan oktan yang sudah ditentukan? Wahab lebih lanjut mengatakan jika ada efek lain jika memakai oktan yang lebih tinggi.
Oktan Lebih Tinggi Membuat Mesin Lebih Panas
“Oktan yang lebih tinggi dari kebutuhan akan menimbulkan panas yang tinggi juga, terutama di bagian mesin. Efeknya jika memakai oktan tinggi mesin akan menjadi jauh lebih panas,” katanya. Gubernur DKI Jakarta beberapa waktu lalu mengeluarkan Instruksi Gubernur untuk melarang kendaraan berusia 10 tahun agar tidak melintas di Jakarta. Hal tersebut dilakukan karena polusi di DKI Jakarta dinilai sudah sangat buruk.
Jika masih banyak pengendara yang tidak mengisi bahan bakar yang sesuai, sudah tentu polusi udara juga akan semakin memburuk. Maka dari itu, agar polusi udara semakin membaik gunakanlah bahan bakar yang dianjurkan oleh pabrik atau sesuai spesifikasi kendaraan. Akan lebih baik lagi jika para pengendara mobil ini beralih menggunakan transportasi umum dibanding membawa mobil pribadi.
Penulis: Rizen
Editor: Lesmana