McLaren Hadirkan Hypercar Lagi, Namanya Diambil dari Pembalap Legendaris!

Penulis: Fransiscus Rosano
Inggris – McLaren, brand sports car dari Inggris, kembali menghadirkan sebuah hypercar. Namun bukan sebagai penerus P1, justru namanya diambil dari pembalap legendaris nih!
Siapa yang tidak kenal Ayrton Senna? Yup, pria yang menjadi legenda balap karena memenangkan ajang balap F1 di tahun 1988, 1990, 1991. Namanya pun diambil, menjadi iterasi selanjutnya dari hypercar setelah P1, McLaren Senna.
Meski terlihat ekstra-garang seperti pada foto di atas, McLaren menekankan mobil yang dibuat fokus untuk trek ini masih legal untuk digunakan di jalan raya.
McLaren Senna mengikuti jejak sportscar anyar, 720S, untuk menggunakan sasis dari carbon fibre. Alhasil, berat keringnya pun hanya 1.198 kg dan menjadikannya mobil teringan McLaren sejak F1 di tahun 1900-an dulu.
Bagian depan terlihat kental dengan bentuk dasar 720S, meski bila menengok ke belakang akan langsung kentara betapa ekstremnya Senna ini berkat spoiler raksasa yang menempel ke ujung lampu belakangnya.
Hypercar baru McLaren ini akan mulai dipajang umum pada Geneva Motor Show 2018 yang akan diadakan bulan Maret mendatang. Harga resminya ada di angka £750.000 atau sekitar Rp 13,7 miliar!
Bukan Hybrid
Terletak di tengah mobil, adalah sebuah mesin V8 berkapasitas 4.000 cc dengan dua turbocharger.
Memang tidak seperti McLaren P1 yang adalah sebuah hybrid hypercar, namun jantung Senna ini tetap sanggup memompa tenaga 789 hp (800 ps) dan torsi 800 Nm! Apalagi berkat bobot ringannya, rasio tenaga terhadap bobot (PWR) mencapai 650 hp/ton.
Bagian tersadisnya adalah performa, karena McLaren Senna diklaim sanggup menempuh 0-60 mph (96 km/jam) di bawah 2,5 detik. Kecepatan maksimumnya di atas 320 km/jam. Yes, figur tersebut ada di atas P1 dan menjadikannya McLaren terkuat yang legal di jalan raya.
Tentu performa ini harus mengorbankan kepraktisan, karena tampilan ekstremnya berarti Senna tidak memiliki bagasi alias akomodasi hanya ada di belakang jok saja.
Tak hanya mesin. Figur kejam di atas juga diperoleh berkat set aerodinamika lengkap seperti flaps yang bisa bergerak di air intake, aero blade, spoiler besarnya dan masih banyak lagi.
Kaki-kaki juga menerima revisi berat dari yang digunakan P1.
Suspensi double wishbone independen dengan hydraulic adaptive damper dan anti-roll bar milik P1 menerima improvement, menjadi RaceActive Chassis Control II. Tentunya agar sanggup menerima siksaan 789 hp yang ditransfer ke roda belakang via transmisi dual-clutch 7-percepetan
Mode berkendara pun bertambah. Dari 3, kini 4 karena kehadiran Race Mode yang bisa menurunkan ketinggian kendaraan dan suspensi yang lebih keras lagi.
Seperti 720S, McLaren Senna juga mengaplikasikan instrument cluster lipat (McLaren Folding Driver Display) dan desain kabin yang serupa. Tentu sudah dibuat lebih ekstrem, dengan jok super ringan dan mayoritas bagian interior yang dibuat dari carbon fibre.
Uniknya, tombol Start/Stop Engine, handel pintu dan jendela dipindahkan ke konsol atap. Sadis!