Berita

Menperin Dorong Toyota hingga Mazda Lakukan Pengembangan Kendaraan Listrik

Pengembangan Kendaraan Listrik

Menperin Agus mendorong para para pelaku industri otomotif Jepang melakukan pengembangan kendaraan listrik (Foto: MMKSI)

Tokyo – Demi mendorong para pelaku industri otomotif asal Jepang untuk melakukan pengembangan kendaraan listrik, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita bertolak ke Jepang.

Menperin Agus rencananya akan melakukan pertemuan dengan pimpinan perusahaan otomotif Jepang seperti Toyota Motors, Mitsubishi Motors, Honda, Suzuki, dan Mazda.

“Kami akan all-out untuk menarik investasi. Kunjungan kali ini khusus untuk mengawal komitmen investasi baru sektor otomotif dan petrokimia,” kata Menperin Agus dalam keterangan resminya, Rabu (10/3/2021).

Di samping mengajak berinvestasi di Indonesia, Menperin juga membawa dua misi utama.

Pertama, mendorong supaya mereka melakukan pengembangan kendaraan listrik atau electrified vehicles (EV). Kedua, mengajak untuk terus memperluas pasar ekspor produk otomotif Indonesia, khususnya ke Australia.

Kunjungan Menperin kali ini merupakan kunjungan kerja Menteri pertama di dunia yang diterima secara resmi oleh pemerintah Jepang semenjak Negeri Sakura tersebut menetapkan status State of Emergency. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan partner bilateral yang sangat penting bagi Jepang.

Pengembangan kendaraan listrik

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (Foto: Kemenperin)

Perluasan Ekspor Mobil ke Australia

Pada kesempatan terpisah, Menperin menyampaikan akan berusaha membantu pemulihan industri otomotif dalam negeri, setelah mengalami perlambatan akibat pandemi Covid-19.

“Kami terus mengupayakan agar sektor otomotif bisa kembali memproduksi kendaraan dengan rata-rata sebanyak 1,2 juta unit per tahun,” ujar Menperin.

Selain memberikan berbagai insentif, pemerintah juga mendorong perluasan pasar ekspor mobil, salah satunya ke Australia yang telah memiliki perjanjian bilateral Indonesia-Australia Comprehensive Economy Partnership Agreement (IA-CEPA).

“Rencananya, kami akan ke Jepang dalam waktu dekat untuk melakukan pembicaraan dengan para principal di Jepang. Agar segera memberi izin kepada Agen Pemegang Merek (APM) di Indonesia untuk mengekspor kendaraan ke Australia,” paparnya.

Pelabuhan Patimban

Pengiriman unit kendaraan roda empat merek Toyota buatan Indonesia. (Foto: Carmudi)

Produk kendaraan bermotor produksi dalam negeri telah mampu menembus pasar ekspor ke lebih dari 80 negara di dunia.

Pada periode tahun 2020, ekspor kendaraan dalam bentuk completely build up (CBU) sebanyak 232,17 ribu unit atau senilai Rp41,73 triliun.

Sedangkan, pengapalan untuk kendaraan berbentuk Completely Knock Down (CKD) sebanyak 53,03 ribu set atau senilai Rp1,23 triliun, dan komponen sebanyak 61,2 juta unit atau senilai Rp17,52 triliun.

Program Making Indonesia 4.0 menargetkan sektor industri kendaraan bermotor nasional menjadi pemain global.

Bahkan, Indonesia akan menjadi ekspor hub kendaraan bermotor, baik untuk kendaraan berbasis bahan bakar minyak atau internal combustion engine (ICE) maupun kendaraan listrik atau electrical vehicle (EV).

Baca Juga: 

Penulis: Santo Sirait

Editor: Dimas

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts