Mobil City Car Bekas Banyak Digandrungi di Daerah

Penulis: Endara Darata
Jakarta – Pasar mobil bekas di daerah mempunyai karakter pasar pembeli, ini yang mempengaruhi kebutuhan jenis mobil yang akan dijual di daerah. Ya tak bisa dipungkiri, penjualan mobil bekas didaerah masih menjadi ladang subur bagi pedagang.
Salah satunya di Jawa Timur, khususnya daerah Jember, Banyuwangi, dan Probolinggo. Di daerah tersebut cukup “gandrung” dengan mobil bekas segmen City Car.
“Di Jawa-Timur konsumen suka dengan mobil kecil, selain itu masyarakat disana mempunyai karakter yang sedikit unik. Jika tetangga ataupun kerabat memiliki mobil yang dirasa lucu dan bentuknya manis, maka mereka tertarik ingin memilikinya,” ujar Taufik, pedagang mobil dikawasan Cijantung, Jakarta Timur.
Sebagai informasi Taufik sering mendapatkan pesanan mobil bekas di daerah Jawa-Timur. Dia menegaskan bahwa perilaku konsumen disana sangat konsumtif. Mereka sangat berani membayar mobil dengan harga tinggi, asalkan mobil yang diinginkan sesuai dan memiliki fitur lebih seperti TV double din, subwoofer, dan sebagainya.
“Saya asli orang Jawa Timur, tepatnya dari Desa Wuluhan, Kabupaten Jember. Paling tidak saya tahu karakter kebiasaan orang sana,”ujarnya.
Seringkali Taufik mendapatkan pesanan dari daerahnya, dan Kabupaten sekitarnya. Pesanan mobil yang sangat dicari didaerahnya yaitu Hyundai Atoz produksi 2000-2004, Honda Jazz keluaran 2004-2007, Suzuki Karimun 2000-2004, Kia Visto tahun 2000-2004.
“Di Jawa Timur mobil jenis ini sangat diburu. Sehingga keberadaanya di Jakarta dan Kota-kota besar sudah mulai jarang,” ujarnya.
Beda Harga Mobil Bekas di Jakarta dan Jawa Timur
Harga pasaran mobil bekas yang berbeda membuat pelaku pemain mobkas melakukan cara ini. Tak semata untung yang didapatkan, Pemain mobil bekas turut membantu pemerintah mengurangi kepadataan kendaraan di Kota-kota besar. Hal ini sebagai salah satu cara untuk meratakaan kendaraan di seluruh wilayah Indonesia.
“Khususnya mobil bekas Hyundai Atoz di Jakarta, saya mendapatkan mobil ini beberapa kali dikisaran harga Rp. 35 juta sampai dengan Rp. 37 juta. Sesampainya di Jember, saya bisa menjualnya kembali dengan harga Rp. 45 jutaan. Pesananan lainnya terkhusus City Car dan Small Car juga ada, kami sedang mencarinya namun harus sabar agar mendapatkan kendaraan yang masih sangat layak jalan,” tambahnya.
Harga yang berbeda tidak menjadi kendala calon pembeli daerah. Sebagaian besar mereka percaya bahwa mobil bekas di Jakarta itu lebih terawat karena ketersedian bengkel yang lebih lengkap.
“Menambah sistem pada audio menjadikanya lebih mahal, jika kita mengeluarkan biaya Rp 2 jutaan untuk fitur ini, maka keuntungan lebih akan didapatkan. Pemesan disana berani menambahkan biaya sampai dengan Rp. 5 juta, yang terpenting suara musik enak dan pas didengar,” tutupnya.