Presiden Jokowi Restui Mobil Desa, IOI Siapkan Road Map Hulu ke Hilir

Bali – Indonesia memasuki babak baru di industri otomotif dengan bergulirnya wacana mobil pedesaan. Tahun ini atau tepatnya di Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2017, Institut Otomotif Indonesia (IOI) bakal mempersembahkan kado terindah berupa kelahiran Mobil Desa yang sekarang sudah masuk tahap pengembangan prototipe kedua.
Wacana Mobil Desa ini murni merupakan ide dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang sudah digodok dengan matang. Bahkan IOI selaku eksekutor mengaku sudah mempersiapkan road map Mobil Desa dari hulu hingga ke hilir.
“Kita berharap semua pihak di pemerintahan mendukung hal ini, makanya kita akan menggandeng banyak kementerian, tidak cuma Kemenperin. Kalau mau Indonesia maju, kita harus bangun dulu mulai dari desa, makanya kita cari peluang bagaimana cara untuk mengembangkan desa. Salah satunya dengan menyediakan kendaraan ini untuk lebih memudahkan proses perekonomian di pedesaan berjalan lancar,” tutur I Made Dana Tangkas, Presiden IOI saat ditemui di Expo Industri Kreatif Mobil dan Motor Seni, yang berlangsung di Bali Creative Industry Center, Rabu (8/3).
“Road map Mobil Desa sudah kami siapkan, tinggal siapa yang nanti terpanggil untuk mengambil perannya. Kita berharap kesatuan dan persatuan bangsa bisa tergambar lewat proyek ini,” lanjut Made Dana.
Nantinya proyek ini diharapkan akan menjadi sebuah Kepres yang akan menguatkan rencana kehadiran Mobil Desa kemudian disokong oleh sebuah konsorsium anak bangsa yang akan menjalankan sistem penyebaran mobil mobil tersebut ke desa desa di seluruh Indonesia.
“Pokoknya sasaran kendaraan ini adalah untuk membangun pedesaan, kita harus kawal dari awal sampai akhir jangan sampai peruntukannya untuk hal lain,” tambah pria kelahiran Tabanan, Bali.
Mendapat Dukungan Berbagai Pihak
Made Dana mengakui kalau rencana Mobil Desa ini sudah dapat restu dari Presiden Jokowi selaku Kepala Negara. IOI bersama SMK sudah bertemu dengan Presiden Joko Widodo sebanyak dua kali untuk membicarakan hal ini.
“Beliau sangat mendukung rencana hadirnya kendaraan pedesaan. Karena harus diingat, ini bukan proyek ujug ujug ide dari IOI dan SMK, tapi dari Kemenperin. Kita hanya bertindak sebagai kepanjangtanganan pemerintah atau eksekutor saja.”
Wacana kehadiran kendaraan pedesaan ini juga sampai saat ini berjalan lancar tanpa harus mengorbankan kepentingan manapun, termasuk merek otomotif yang sudah berinvestasi besar untuk tumbuh dan berkembang di Tanah Air. I Made Dana pun menegaskan hadirnya mobil pedesaan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, diantaranya prinsipal brand otomotif.
“Kita membuka kesempatan kepada seluruh pihak untuk bekerjasama menggarap proyek ini. Beberapa merek juga sudah kami tawarkan untuk memberikan sumbangsih dalam bentuk apapun, termasuk sharing teknologi dan lain lain. Kalau disebut bertentangan dengan kepentingan mereka, saya rasa ini harus diberitakan dengan hati hati. Kita main di segmen sendiri dan tidak bersinggungan dengan mereka,” jelas Made Dana yang saat ini juga masih memegang jabatan penting di Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).
Lebih lanjut ia menyebutkan kalau saat ini IOI belum mau bicara soal terget produksi awal. Namun melihat dari jumlah desa di Indonesia yang jumlahnya mencapai 74.000 desa, IOI optimis wacana ini bisa berjalan lancar.
“Pengalaman selama di prinsipal, tidak ada yang langsung menetapkan target produksi 100.000 unit. Pelan pelan dulu dari 10.000 unit per tahun kemudian meningkat ke angka yang lebih besar. Kita pelan pelan saja.”
Harga Mobil Desa Berkisar Rp 60-80 Juta
Sebagai kendaraan yang diperuntukan bagi warga pedesaan, Mobil Desa didesain sedemikian rupa menyesuaikan kebutuhan. Harus multifungsi dan multiguna agar bisa mengangkut alat alat atau mesin untuk pertanian, perkebunan, peternakan, pengairan, perikanan, nelayan, dll.
Selain itu, kendaraan ini juga memiliki batas kecepatan tidak lebih dari 60 kpj dengan kapasitas mesin dibawah 1000 cc, dengan konsep sederhana dan sistem perawatan mudah.
“Ada beberapa model 4×2 dan beberapa 4×4 yang akan kita buat. Harga juga sudah kita pikirkan. Dari mock-up yang ada kita sudah bisa tentukan harga. Tapi yang pasti kesepakatannya kita akan jual dengan harga antara Rp 60-80 jutaan. Kita tidak mau lebih dari itu dan kita minta pemerintah untuk mengaturnya,” pungkas Made Dana.
Dalam pelaksanaan pameran Expo Industri Kreatif Mobil dan Motor Seni, IOI dan Kemenperin juga menggelar kontes desain Mobil Desa generasi ketiga. Dimana saat ini sudah ada lima desain yang masuk babak final dari 21 desain yang terdaftar. (Zie)