Berita

Mobil Ford Ini Paling Menguntungkan dalam Sejarah

Bukan model hatchback atau crossover, dua segmen yang tengah merajai pasar saat ini, tetapi sebuah truk pikap yang kelihatannya menempati segmen pasar yang sempit, ternyata menjadi model paling menguntungkan dalam sejarah industri mobil.

Jangan heran jika gudang uang Ford global terus bertambah tinggi karena mereka memproduksi mobil paling menguntungkan dalam sejarah, Ford F-150.

Ford F-Series yang begitu legendaris menjadi mobil dengan penjualan paling menguntungkan dalam sejarah, demikian menurut analis industri Max Warburton di suatu waktu.

Pernyataan ini bukannya tanpa dasar, menurut Carbuzz, setiap Ford F-150 yang terjual, marjin keuntungan yang dikantongi Ford mencapai U$13.000 atau kira-kira setara dengan Rp170 juta rupiah dengan harga mulai US$26.430. Keuntungan yang mencapai setengah dari harga jual.

Setiap Dua Menit, Tiga Unit Ford F-150 Terjual  

Ford F-150 disebut terjual setiap 41,8 detik atau 2.605,3 unit per harinya di seluruh dunia. Kalikan perhitungan tersebut dengan marjin keuntungan Ford dan Anda akan mengerti mengapa mobil ini adalah tambang emas bagi pabrikan berlogo biru oval tersebut.

Dari perspektif lain, Ford F-150 menjadi mobil terlaris kedua di dunia di belakang Toyota Corolla. Itupun dengan catatan Ford F-150 tidak dipasarkan secara menyeluruh, berbeda dengan Corolla yang nyaris ada di setiap pasar Toyota di seluruh dunia.

556819
Di AS yang notabene adalah pasar otomotif terbesar kedua di dunia, Ford F-150 menjadi mobil terlaris selama 39 tahun. Toyota memang menjual banyak Corolla, tetapi banderolnya yang rendah membuat marjin keuntungannya per unit yang terjual juga tipis.

Toyota Corolla memiliki basis harga dengan selisih yang tidak jauh antara tiap variannya, sementara Ford F-150 memiliki model spesial bahkan edisi terbatas. Inilah faktor lain yang membuat marjin keuntungan yang diraup Ford begitu besar.

Ford F-150, Mesin Uang yang Sulit Berkembang

Ford baru saja menutup jaringan penjualan di sejumlah negara di Asia, seperti Indonesia dan Jepang. Di Indonesia, misalnya, Ford F-150 tidak dijual melalui jaringan diler resmi tetapi masuk lewat importir umum.

Hal ini ditengarai karena model pikap dobel kabin premium seperti Ford F-150 memiliki segmen pasar yang sangat sempit, sementara Ford juga sudah menjadikan Ranger yang mengisi ceruk dobel kabin.

Andai saja Ford bisa menjual pesona dan reputasi mentereng Ford F-150 di pasar global sehingga bisa mencuri perhatian pasar yang tidak mendapat modelnya, bukan tidak mungkin peruntungan Ford di kawasan timur bisa menjadi lebih baik dan tidak merugi hingga akhirnya bangkrut seperti saat ini.

Ford seharusnya bisa meniru Toyota, yang sangat paham bagaimana cara menempatkan mesin uangnya di seluruh dunia.

Wahyu Perdana Putera

Berkarir di sejumlah online media sejak 2012 sebagai jurnalis teknologi, sains dan otomotif, kini di Carmudi Indonesia sejak Juli 2015 untuk mengulas & mempublikasikan kabar otomotif terkini dari perspektif lain. Menggilai mobil retro era '80-90an, modifikasi & kultur balap jalanan Jepang serta hobi modifikasi dengan aliran oldschool brutal seperti Shakotan, Kyusha & Kaido Racer. Email: wahyu.perdana@carmudi.co.id
Follow Me:

Related Posts