Berita

Nissan Indonesia Pangkas Ratusan Karyawan

Nissan Livina tipe tertinggi

Nissan Livina berbagi platform dengan Mitsubishi Xpander. (Foto: Carmudi/Yongki)

Tokyo – Sudah jatuh tertimpa tangga itulah pribahasa yang tepat untuk Nissan. Pasalnya pabrikan mobil asal Jepang itu berencana memangkas lebih dari 2.500 karyawan di Indonesia dan India pada Maret 2020. Langkah ini terpaksa diambil demi efisiensi di tengah penjualan mobil mengalami kemerosotan.

Di Indonesia, Nissan akan memangkas karyawan sebanyak 830 orang. Padahal catatan penjualan Nissan selama paruh pertama di 2019 mengalami peningkatan sekira 49 persen dibanding tahun lalu atau menjual 7.176 kendaraan. Tetapi angka tersebut masih jauh di belakang pemimpin pasar yaitu Toyota dengan 154.360 unit. Namun keberhasilan ini belum menguntungkan Nissan Indonesia. Saat ini perusahaan berada di belakang pendatang baru asal China, Wuling Motors yang tercatat sudah menjual 7.767 kendaraan pada semester pertama tahun ini.

Nissan Indonesia telah menghentikan produksi mobil di bawah merek sendiri. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menunjukkan, Nissan sempat memproduksi 180 mobil Nissan pada Januari sebelum memutuskan untuk menghentikan jalur perakitan.

Menurut Kementerian Perindustrian, perusahaan sekarang tengah fokus memproduksi mobil Datsun serta mesin untuk Mitsubishi Xpander, salah satu kendaraan paling populer di negara ini.

Sementara itu di India, efisiensi karyawan Nissan mengalami perjalanan yang agak tersendat dalam beberapa tahun terakhir. Penjualan Nissan diakhir tahun fiskal, Maret 2019 turun 30,8 persen menjadi 36.525 kendaraan. Untuk kuartal kedua yang berakhir pada Juni, Nissan India mencatat pangsa pasar hanya 0,75 persen. Tak heran jika Nissan memutuskan untuk memangkas sebanyak 1.700 pekerja.

Menurut salah seorang sumber mengatakan Nissan India menawarkan paket pensiun sukarela kepada beberapa karyawan pada September 2018 sebagai bagian dari rencana restrukturisasi. Nissan mengatakan mempekerjakan 40.000 orang di India.

Efisiensi Karyawan Nissan juga Terjadi di Meksiko, Jepang, Spanyol, dan Inggris

phk karyawan nissan

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dilakukan Nissan tidak hanya terjadi di Indonesia dan India saja, tapi juga negara lain. Total sekira lebih dari 10 ribu karyawan yang akan diberhentikan atau 7 persen dari tenaga kerja globalnya.

Di Meksiko, efisiensi karyawan Nissan dengan mengurangi pekerja hingga 1.00 orang. Negara ini telah berfungsi sebagai pusat produksi untuk Amerika. Akan tetapi penurunan penjualan telah membuat Nissan kehilangan pangsa pasar di Meksiko.

Produsen mobil itu juga akan memangkas 880 pekerja di Jepang, 470 di Spanyol dan 90 di Inggris pada tahun fiskal 2018 dan 2019. Sebanyak 6.100 pekerja lainnya akan diputus pada tahun fiskal 2020 sampai tahun fiskal 2022.

Forbes melaporkan bahwa juru bicara Nissan menolak untuk mengomentari PHK besar-besaran itu. Laporan Nikkei menyebutkan bahwa laba Nissan turun hingga 90 persen. Ini merupakan keuangan terburuk Nissan dalam satu dekade terakhir.

Baca Juga:

Kredit Mobil Nissan Livina Mulai Rp5 Jutaan

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts