Toyota : Pasar Otomotif Nasional Optimis Tumbuh

Penulis : Zainal Abidin
Jakarta – Trend pasar otomotif nasional diyakini banyak orang bakal terus membaik jelang sisa waktu tahun 2017. Bahkan tahun depan diperkirakan proyeksi pertumbuhan atau daya serap pasarnya akan semakin meningkat.
“Banyak indikator mengarah ke trend perbaikan itu, contohnya kenaikan harga jual dan volume ekspor beberapa komoditas unggulan Indonesia di pasar dunia,” tutur Executive General Manager PT Toyota Astra Motor, Fransiskus Soerjopranoto, dalam siaran pers Selasa kemarin (24/10).
Disamping itu, kondisi pasar dunia di kelas kendaraan menegah, utamanya jenis kendaraan serba guna di pasar ASEAN, Asia, maupun Timur Tengah juga potensial tinggi permintaannya. Tentu ini jelas jadi peluang terbaik bagi industri otomotif Indonesia dalam melakukan penetrasi pasar.
Apalagi beberapa pemain, termasuk Toyota sendiri terus meningkatkan kapasitas dan kompetensi industrinya agar bisa bermain lebih luas di pasar domestik. Ini juga bisa dibuktikan dari beberapa pabrikan yang giat menaikkan industrinya di sektor otomotif dari hulu hingga hilir.
Kenaikan Harga Hasil Tambang dan Perkebunan Jadi Pemicu
“Saya yakin ke depan akan semakin baik. Beberapa wilayah seperti Sulawesi, Sumatera, dan Kalimantan yang sebelumnya sempat tertekan secara pasti dan perlahan akan bangkit di sisa waktu tiga bulan ini. Ketiga kepulauan ini adalah penghasil tambang dan produk unggulan CPO tersebut,” lanjut Soerjo.
Indikator kuat pendorong tumbuhnya pasar otomotif nasional adalah kenaikan harga batubara di pasar dunia. Ini jelas merupakan peluang bangkitnya kembali ekonomi di wilayah yang selama ini hidup dari tambang seperti Sulawesi dan Kalimantan.
Wilayah tersebut sempat tidak bertumbuh karena aktivitas ekonomi lesu dampak dari menurunnya harga batubara.
“Nah, aktivitas sudah kembali hidup dan mereka tentunya butuh mobilitas, SDM, logistik, dan angkutan hasil tambang. Dengan begitu mereka akan kembali membeli kendaraan. Ini baru satu sisi,” terangnya.
Potensi lainnya, kata Soerjopranoto, dipicu juga dengan kenaikan harga kelapa sawit mentah. Harga minyak sawit di pasar dunia per Juli 2017 menuju ke angka 2.675 ringgit atau sekitar Rp 8,375 juta/ton.
Laporan Data Gaikindo Pasar Otomotif Masih Positif
Semua ini mengindikasikan harapan dan potensi positif perbaikan pasar otomotif ke depan. Apalagi jika menyimak data Gaikindo, para pelaku otomotif nasional optimis target penjualan tahun 2017 akan tercapai.
Meski perbandingan penjualan bulan September 2016 dan September 2017 turun, namun trend tetap positif. Per Januari-September 2017 sudah mencapai 804.167 unit. Angka ini tetap lebih tinggi bila dibandingkan dengan periode sembilan bulan pertama tahun lalu yang mencapai 782.841 unit.
Apakah kondisi ini cukup menyenangkan buat Toyota? Tentunya iya. Peluang Toyota disebut masih mengandalkan pasar MPV yang totalnya mencapai 341.800 unit.
Di sektor ini angka penjualan model MPV Toyota masih lebih tinggi dibanding tahun lalu. Rinciannya di tahun 2017, penyerapan pasar MVP low mencapai sekitar 196.500 unit dan MPV medium sebanyak sekitar 43.900 unit.
“Kami optimis mencapai penjualan lebih baik dari tahun 2016 jika rata-rata penjualan di sisa waktu tiga bulan ini mencapai angka sekitar 34.000-36.000 per bulan. Itu artinya masih ada sekitar 105.000 unit. Dengan demikian total penjualan Toyota bisa mencapai sekitar 395.000 unit,” tutup Soerjo penuh rasa optimis.