Pemudik Sepeda Motor Harus Lebih Waspada Diperjalanan

Jakarta – Seperti diketahui, mudik menjadi tradisi tahunan masyarakat Indonesia, khususnya umat muslim saat jelang merayakan Idul Fitri. Masyarakat melakukan berbagai cara untuk pulang kampung demi berkumpul dengan keluarga di kampung halaman.
Meskipun pemerintah melakukan himbauan pada pemudik agar menggunakan angkutan umum seperti bus, kereta api. namun tak sedikit pemudik yang tetap nekat menggunakan sepeda motor.
Walaupun pemerintah menyediakan mudik gratis dengan alat moda yang darat, akan tetapi itu masih belum cukup. Para pemudik yang menggunakan sepeda motor mempunyai tingkat risiko kecelakaan lebih tinggi tapi tak menyurutkan mereka.
Dari pantauan Carmudi Indonesia, beberapa pemudik yang menggunakan sepeda motor sangat antusias melakukan hal ini. Bahkan, Rahmat asal Tegal (Jawa Tengah) hampir tiap tahun melakukan “touring” ini bersama teman-temannya satu daerah.
“Ya gimana lagi mas, namanya Lebaran harus mudik. Ini tiap tahun saya lakukan, tapi kali ini saya bawa motor sendiri. Istri dan anak naik bis gratis dari tempat kerjanya, saya mau ikut tapi dibatasi,” ujarnya saat buka puasa di kawasan Kalimalang, (24/6).
Rahmat menambahkan, mudik dengan sepeda motor waktunya lebih fleksibel dan lebih santai. Apalagi dirinya rombongan dengan beberapa teman dan melakukan konvoi.
“Kita bisa ukur kalau ada yang lelah kita langsung minggir untuk istirahat. Tiga jam sekali kita berhenti sekedar ngopi dan ngerokok biar gak ngantuk,” tambahnya.
Himbauan Pemerintah dan Kesadaran Masyarakat
Sementara pemerintah melalui Kementerian Perhubungan dan Kepolisian Republik Indonesia telah mengimbau masyarakat. Agar tidak mudik menggunakan sepeda motor dengan alasan resiko kecelakaan lebih besar dibanding jenis kendaraan lain.
Sudah pasti alasan utama mereka mudik menggunakan sepeda motor adalah kondisi ekonomi. Meskipun beberapa instansi pemerintah maupun swasta mengadakan mudik gratis namun kuotanya terbatas.
Tradisi ini memang sulit dihilangkan, menurut Kombes Pol Ermayudi Sumarsono, Kasubdit Dikmas Ditkamsel Korlantas Polri, semuanya kembali lagi kepada masyarakat.
Pihaknya sebagai petugas keamanan, sudah mengingatkan mengenai resiko maupun lainnya.
“Alasan ekonomi ya mau diapakan lagi, kalau mereka bilang seperti itu kita cuma menghimbau. Agar hati-hati di jalan dan patuhi semua peraturan rambu lalu lintas,” ujarnya beberapa waktu lalu di Jakarta Utara.
Pihaknya menghimbau bila mudik dengan sepeda motor diharapkan jangan membawa barang berlebihan. Harus diingat, sepeda motor hanya untuk dua orang, tidak boleh lebih.
Rahmat merupakan salah satu contoh pemudik yang memperhatiakan himbauan pemerintah. Istri dan kedua anaknya mudik menggunakan moda bis.
Meskipun alasan ekonomi menjadi alasan utama pemudik, tapi kalau mempunyai kesadaran seperti Rahmat. Maka angka kecelakaan tiap tahun saat musim mudik Lebaran akan menurun. (Dol)