Carmudi Indonesia

Yuk, Kenalan dengan Propeller Shaft, Apa Sih Fungsinya?

Kata propeller shaft mungkin akan terdengar kurang familiar di telinga orang awam, tapi bagi car enthusiast komponen ini cukup beken, lho.

Kali ini kami akan membahas mengenai apa saja fungsi, jenis, dan prinsip kerja dari propeller shaft itu sendiri.

Sebagai pengguna mobil sebenarnya kita wajib tahu tentang komponen penggerak apa saja yang ada di kendaraan.

Tujuannya agar pengetahuan tentang kendaraan bisa lebih paham dan ke depannya diharapkan mampu menjelaskan hal ini ke orang lain.

Yuk, kita bahas bersama-sama apa itu propeller shaft.

Isi Konten

Fungsi Propeller Shaft

Komponen Propeller Shaft sejatinya terpasang pada bagian bawah atau kolong kendaraan yang tugasnya menyalurkan tenaga mesin dari transmisi ke differential.

Benda ini punya julukan lain sebagai poros propeller yang terpasang pada mobil dengan penggerak roda belakang.

propeller shaft

Poros propeller yang tersemat pada mobil berbentuk seperti selongsong dan terbuat dari material baja, sehingga sangat kuat.

Lewat bentuk ini, propeller akan dengan mudah menyalurkan tenaga dari transmisi ke berbagai komponen yang ada di mobil.

Propeller shaft harus dirancang dengan kuat dan seimbang untuk menangani torsi yang dihasilkan oleh mesin kendaraan. 

Diharapkan adanya komponen ini mampu membantu menjaga stabilitas kendaraan dan mengurangi getaran yang dapat dirasakan dari dalam kabin. 

Komponen ini juga harus mampu menyesuaikan perubahan sudut, panjang, atau rotasi poros yang terjadi akibat pergerakan suspensi atau perubahan ketinggian roda kendaraan.

Baca juga: TIPS: Mengatasi Suara Bising Gardan Toyota Kijang Lawas

Supaya lebih paham, ketahui dulu beberapa fungsi komponen pada Propeller Shaft:

Jenis Propeller Shaft

Berdasarkan konfigurasi dan desain, terdapat beberapa jenis propeller shaft yang umumnya digunakan dalam kendaraan. Beberapa di antaranya seperti di bawah ini.

Solid 

Ini adalah jenis yang terbuat dari satu bagian logam masif. Jenis solid ini tidak memiliki bagian yang dapat bergerak atau fleksibel. 

Meskipun sederhana dalam desain, propeller shaft tetap cenderung lebih kuat dan tahan terhadap torsi. 

Namun, jenis ini kurang dapat menyerap getaran dan kejutan karena kurangnya fleksibilitas.

Engsel (Universal Joint)

Lalu ada jenis yang menggunakan universal joint (engsel universal) di salah satu atau kedua ujungnya. 

Universal joint memungkinkan untuk menyesuaikan sudut antara bagian yang berputar. Ini memberikan fleksibilitas yang diperlukan ketika suspensi bergerak atau saat terjadi perubahan ketinggian roda. 

Jenis dengan universal joint lebih fleksibel dalam menangani sudut dan pergerakan, tetapi bagian engsel tersebut membutuhkan perawatan dan dapat menjadi titik kelemahan yang potensial.

Teleskopik (Telescopic)

Kemudian jenis teleskopik memiliki desain yang dapat dipanjangkan atau dipersingkat. 

Ini memungkinkan untuk penyesuaian panjang sehingga dapat mengatasi perubahan panjang suspensi atau pergerakan saat kendaraan bergerak. 

Jenis selongsong model teleskopik biasanya digunakan pada kendaraan off-road atau yang memiliki pergerakan suspensi yang signifikan.

Berlapis (Composite)

Jenis lainnya hadir dengan terbuat dari material komposit, seperti serat karbon atau serat kaca yang diperkuat dengan resin. 

Komponen berlapis ini menawarkan kekuatan yang tinggi dengan bobot yang lebih ringan daripada material logam tradisional yang umum digunakan. 

Menariknya, keunggulan jenis ini memiliki sifat isolasi getaran yang jauh lebih baik dibanding jenis lainnya.

Baca juga: 7 Penyebab Bunyi Saat Mobil Sedang Mundur, Waspada!

Deretan Komponen pada Propeller Shaft

Komponen ini sejatinya terdiri dari beberapa komponen utama yang bekerja sama untuk mentransfer daya dari transmisi kendaraan ke differential atau poros roda.

Komponen-komponen ini dapat bervariasi tergantung pada desain kendaraan dan jenis yang digunakan.

Jenis Sambungan Propeller 

Sebagai komponen penyambung, propeller tak bekerja sendirian. Ia ditemani beberapa komponen penunjang lain seperti di bawah ini.

Salah satu komponen yang terdapat pada propeller adalah flexible joint. Jenis yang satu ini terdiri dari karet kopling keras dan terdapat di antara dua yoke berbentuk kaki tiga. 

Jenis kedua bernama constant velocity joint yang berfungsi untuk membantu proses pemindahan tenaga dengan lembut. 

Selanjutnya adalah trunion joint yang dibuat dengan kombinasi berbagai jenis hooke’s dan slip joint

Di dalamnya terdapat sebuah tali yang berfungsi untuk membantu proses masuknya poros propeller ke ujung pin. 

Namun, sebenarnya untuk model yang satu ini sudah jarang digunakan karena trunion joint tidak mampu memberikan tenaga putar maksimal dibanding jenis lainnya. 

Jenis lain bernama slip joint yang berfungsi untuk mengatur perubahan panjang pada poros propeller ke bagian differential

Hal ini juga dapat membantu menjaga jarak antara propeller dengan differential agar bisa bekerja dengan baik. 

Sesuai dengan fungsi propeller adalah memindahkan tenaga penggerak ke bagian differential agar roda kendaraan dapat bekerja dengan maksimal. 

Sedangkan hookes joint dibagi lagi menjadi 2 macam tipe lagi yaitu tipe shell bearing cup

Jenis kedua bernama tipe solid bearing cup

Perbedaan di antara keduanya adalah yang pertama bisa dibongkar sedangkan untuk bearing cup tidak. 

Baca juga: Fungsi Camshaft Mesin Mobil, Penting Dukung Kerja Valve dan Air Flow

Kesimpulan 

Dari benang merah di atas, dapat disimpulkan jika komponen ini terbilang sangat penting dalam penyaluran tenaga di mobil.

Tanpa adanya propeller shaft, bisa dipastikan tenaga dari transmisi tidak akan tersalurkan dengan baik ke penggerak roda.

Maka dari itu, penting sekali mengetahui komponen yang ada di dalam mobil ini.

Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas

Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini! 

 

Exit mobile version