Berita Sepeda motor Sumber informasi

Penjualan Sepeda Motor Matik Meningkat, Kualitas Komponen V-Belt Diperbaiki

Ilustrasi komponen V-belt (Foto: Ramandita Motor/Youtube)

Jakarta – Merujuk pada data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) penjualan sepeda motor terbanyak berasal dari segmen skuter matik (skutik).

Kendaraan roda dua tanpa perseneling ini umumnya menggunakan V-Belt bukan rantai seperti yang ada di sepeda motor bebek, sport dan lainnya.

V-Belt merupakan salah satu komponen paling vital, karena berfungsi untuk memindahkan tenaga mesin ke roda. Selain itu keberadaannya mendukung kinerja motor matik.

Melihat begitu pentingnya komponen ini pada sepeda motor jenis matik, mendorong Balai Besar Kulit Karet dan Plastik (BBKKP) Yogyakarta melakukan penelitian dan pengembangan (litbang) terhadap komponen tersebut.

“Kami konsisten mendorong kegiatan litbang di setiap unit pelayanan teknis Kemenperin, khususnya di bawah binaan BPPI. Ini guna menjawab kebutuhan industri nasional,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian, Ngakan Timur Antara beberapa waktu lalu.

Menurut Ngakan, serat karet dan sifat reologi komponen V-Belt perlu diperbaiki kualitasnya. Upaya ini dapat memacu daya saing produk otomotif nasional di tingkat domestik dan global.

Dalam pengembangannya, BBKKP Yogyakarta bekerja sama dengan PT Bando Indonesia. Riset ini dilakukan dengan mencoba beragam variasi perbandingan polimer Natural Rubber (NR) dan Compression Rubber (CR).

“Selain itu, penggunaan akselerator dan sulfur juga dilakukan untuk menghasilkan karet dengan sifat reologi yang baik sehingga mampu melekat dengan sempurna. Penggunaan serat alam pada V-Belt yang dihasilkan menjadikannya bersifat biodegradable, mudah diproses, tidak beracun, serta lebih ringan,” jelasnya.

Penelitian dan Pengembangan V-Belt Berstandar Internasional

V-Belt

Ilustrasi komponen V-belt (Foto: Ramandita Motor/Youtube)

Dalam menjalankan proses litbang, BBKKP menggunakan formula khusus yang telah diuji dan sesuai dengan standar JASO E-107. JASO E-107 yang menjadi standar untuk Automotive V-Belts and Corresponding V-Pulley Grooves – Shape and Dimensions yang dikeluarkan oleh Japan Automobile Standard Organization (JASO).

Potensi penyerapan serat alam didukung dengan luas areal perkebunan karet di dalam negeri yang mencapai 3,6 juta hektare dan produksi sebesar 3,6 juta ton pada tahun 2017memberikan potensi yang cukup besar.

“Maka penelitian ini sangat berpotensi digunakan untuk mendukung program hilirisasi produk berbasis karet,” tutup Ngakan. (Z)

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts