Sepeda motor Tips dan Trik

Persiapan Motor Sebelum Main Trail Bagi Pemula, Begini Caranya

Jakarta – Kebutuhan motor trail di Indonesia begitu tinggi, mengingat kondisi medan di kawasan pelosok yang masih belum sepenuhnya dibenahi. Tiap pabrikan merilis motor trail entry level berkapasitas 150 cc. Main trail tidak hanya jadi aktivitas sehari-hari warga pelosok, tetapi juga biker kota besar.

Karakteristik berkendara di jalan raya (On Road) jauh berbeda dengan cara berkendara di jalan berlumpur ataupun berpasir. Pemula yang ingin main trail butuh persiapan agar tetap asik saat menjelajahi jalanan menantang. Persiapan ini seputar perawatan motor trail sebelum turun aspal.

Setelan Gas dan Kopling

Main trail di jalan tanah pasti butuh mengatur gas dan kopling di gigi rendah. Setingan throttle gas atau tuas gas menjadi kebutuhan penting bagi para crosser. Untuk mendapatkan tarikan motor yang responsif, para rider dapat mempertahankan jarak bebas tuas gas dengan jarak 2-6 mm.

Perhatikan jarak main tuas kopling. Foto/Ilustrasi

Setelah itu, perhatikan jarak main tuas kopling. Permasalahan yang biasa terjadi adalah kopling slip. Hal ini dapat dicegah dengan cara menjaga jarak main bebas kopling sebesar 10-20 mm. Selama berkendara, hindari penggunaan setengah kopling bersamaan putaran handle gas yang tinggi.

Kondisi Oli

Main trail di medan off road butuh performa mesin dengan putaran tinggi pada gigi rendah. Kerja mesin dipaksa maksimal terus menerus sehingga membuat cepat panas. Akibatnya, oli mesin lebih mudah menguap. Mesin motor trail keluaran terbaru semakin presisi, disarankan menggunakan oli mesin dengan tingkat keenceran yang cukup tinggi.

Pabrikan sepeda motor umumnya menyarankan penggantian oli setiap 4.000 km. Bagi biker yang sering main trail atau berkendara jarak jauh, sebaiknya melakukan pengecekan dengan cara melihat stik level oli mesin. Jika ada dibatas bawah, maka tambahkan oli baru sampai dengan batas tengah.

Setelan Rantai

Perhatikan setelan rantai sebelum melakukan perjalanan. Foto/Ilustrasi.

Perilaku berkendara motor trail yang kadang butuh hentakan saat akselerasi awal pasti berpengaruh pada rantai. Lama kelamaan, rantai motor akan kendur dan dapat mengenai secara langsung swing arm motor. Hal terparah, rantai bisa putus di tengah jalan. Pasti sangat merepotkan bila ini terjadi saat Anda sedang di hutan sendirian.

Lakukanlah pengecekan pada drive chain slider pada bagian depan dan belakang dari swing arm motor anda serta lakukan pengencangan pada rantai roda. Jangan pernah mencuci rantai roda dengan minyak sembarangan, seperti bensin atau solar. Cukup lumasi dengan chain lube untuk menjaga keausan dari rantai roda.

Steering Nut atau Komstir

Main trail pasti membuat motor sering ajrut-ajrutan menghantam jalan rusak, bebatuan, atau kerikil. Dengan begini, Anda harus sering mengecek pada steering stem atau komstir setang.

putar setang ke kanan maupun ke kiri untuk mencoba kelancaran gerakannya. Bila terasa kaku atau terlalu kendor saat manuver berbelok sebaiknya setting ulang di bengkel terpercaya. Bila memang tidak bisa lagi disetel, perlu pergantian bearing pada sterring stem.

Nah, bila sudah diperiksa semua, saatnya ngegas! Jangan lupa pakai safety gear-mu bro sebelum main trail. (dol)

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts