Mobil

Selamat Ulang Tahun ke-40 Mercedes-Benz W123!

Pabrikan asal Jerman, Mercedes-Benz, saat ini tengah merayakan ulang tahun ke-40 dari salah satu model terbaiknya, W123. Inilah model yang menjadi pendahulu dari E-Class. Kali pertamanya dihadirkan ke publik luas pada Januari 1976 silam, W123 langsung meraup kesuksesan pada tahun pertama peluncurannya dan pemesanannya langsung habis.

Kompartemen Mesin Mercedes-Benz W123

Ada beragam model yang dihadirkan selama bertahun-tahun produksinya, termasuk model kupe dan juga estate (station wagon). Selain itu, Mercedes juga menghadirkan varian W123 dengan wheelbase yang lebih panjang 24.8 inci dibandingkan model standarnya. Sementara untuk versi sedan empat pintu, dimunculkan dalam 9 varian berbeda mulai dari 200 D hingga 280 E. Di Indonesia, orang-orang lebih mengenal model ini sebagai Mercy Tiger dan sampai dengan saat ini masih banyak peminatnya.

W123

Mercedes-Benz W123

UBerbicara mengenai urusan dapur pacu, ada beberapa pilihan yang tersedia pada Mercedes-Benz W123. Mesin-mesin yang dipergunakan termasuk mesin bensin enam silinder berkapasitas 2.5L yang sanggup melontarkan tenaga hingga 127 dk, dan mesin turbodiesel 5-silinder yang mampu memuntahkan tenaga sebesar 123 dk.

Mercedes-Benz Kembangkan Model Alternatif dari W123

Tak hanya itu saja, karena Mercedes juga mengeksplorasi beberapa model sistem penggerak alternatif, termasuk yang menggunakan mesin bi-fuel yang bisa melaju dengan menggunakan bahan bakar bensin atau LPG (Liquefied Petroleum Gas). Selain itu, pabrikan asal Jerman ini juga mengembangkan purwarupa berupa kendaraan elektrik dan berbahan bakar hidrogen, yang diperkenalkan ke publik pada kisaran 1983 silam.

W123

Interior Mercedes-Benz W123 atau Mercy Tiger

Meskipun mengembangkan model-model mobil alternatif, tapi Mercedes tetap tak melupakan tujuan utama mereka membuat mobil, yakni membuat mobil yang aman dan nyaman bagi pengemudi serta penumpangnya. Hasilnya pun sudah terbukti sampai dengan saat ini, di mana Mercedes menciptakan ruang pelindung yang kuat bagi pengemudi dan penumpang, serta zona tumbukan yang lebih luas.

Pada tahapan awal, para insinyur di Mercedes juga saat itu sudah memikirkan mengenai penggunaan kantung udara (airbags), yang kemudian menjadi opsi bagi setiap model mobil Mercedes-Benz pada 1982. Produksi W123 akhirnya harus berakhir pada pertengahan 1980-an, dan selama kurun waktu produksinya, Mercedes sudah menjual hampir 2.7 juta unit.

Galih Rachdityo

Memulai karir sebagai jurnalis otomotif di media cetak MODIF dan Classic+ pada akhir 2007. Sempat beralih menjadi jurnalis olahraga pada akhir 2010 di media online, bolanews.com. Terhitung sejak akhir September 2014, bergabung dengan tim editorial Carmudi Indonesia sebagai content writer yang mengulas berita-berita otomotif terkini. E-mail: galih.rachdityo@carmudi.co.id

Related Posts