Sematkan Teknologi MotoGP, Ini Motor yang Paling Ditunggu di 2018

Jakarta – Ducati V4 Panigale adalah jawaban dari sebuah pertanyaan akan superbike paling ditunggu di 2018 ini. Setelah kiprah superbike V-twin selama 10 tahun ini, produk flagship Ducati terbaru pun akan memiliki 4 silinder (V4).
Dikutip dari Motorcycle News, CEO Ducati, Claudio Domenicali menuturkan bahwa keputusan untuk membangun mesin 4 silinder ini tidaklah serumit yang diduga. Kerumitan hanya untuk mereka yang belum berpengalaman, tidak bagi Ducati yang memiliki sejarah dan karakter kuat soal superbike.
“V-twin memiliki karakter yang sangat kuat. Panigale dan mesin di Superleggera merupakan karya besar, namun kami tidak berhenti begitu saja,” kata Claudio.
Ducati pun menjelaskan bahwa driveability adalah kuncinya. Pengembangan driveability ini telah dilakukan di MotoGP. Claudio pun mengakui kesulitan membuat motor 1100 cc dan harus membuatnya fleksibel.
“Memang sulit, tapi kami senang melakukannya. Saat mulai melakukan simulasi jelas kami akan memilki mesin dengan putaran yang lebih sedikit karena lebih kecil 81 mm sama seperti mesin MotoGP dengan meningkatkan stroke,” ujar Claudio.
Ya, Ducati V4 Panigale akan dibekali dengan teknologi khas MotoGP. Keinginan untuk terus mengembangkan mesin superbike hingga bisa meroket di jalanan umum sepertinya bukan isapan jempol saja. Secara keseluruhan V4 Panigale ini memiliki kekuatan sebesar 214 hp/13.000 rpm serta torsi maksimum 124 Nm/ 10.000 rpm.
Dengan tinggi jok 830 mm dari permukaan tanah, konsep driveability sangat terasa mumpuni. Belum lagi fleksibilitas yang dimiliki membuatnya dapat bermanuver dengan lincah.
Pada V4 ini tidak akan tersedia versi menengahnya -seperti Panigale 959. Hanya saja akan tersedia 3 versi berbeda yakni Panigale V4, Panigale V4 type-S, dan Panigale V4 type Special. Semakin tinggi versinya maka akan ditambahkan kit racing hingga kekuatannya mentok di angka 226 hp.
V4 dianggap telah memakan biaya yang tinggi namun memiliki keseimbangan yang luar biasa. V4 juga dinilai paling rumit berkat topmodel Desmodromic dan konstruksi layaknya jam tangan Swiss.
“Kami menghabiskan banyak waktu untuk mengembangkan tenaga yang halus dan sasis yang mencengkram mesin serta komponen elektrikal lainnya dengan baik,” Claudio menambahkan.
Lalu teknologi MotoGP apa saja yang siap kebut di jalanan umum ini?
Pada sektor dapur pacu, tersemat mesin Ducati V4 90 derajat Desmosedici. Tak hanya itu saja, counter-rotating crankshaft juga menjadi solusi teknis dari MotoGP pada superbike Ducati paling bontot ini.
Pada sumber tenaga di ruang pembakarannya, pengapian menerapkan teknologi Desmosedici GP dimana crank pins menggunakan offset 70 derajat layaknya teknologi MotoGP, atau biasa disebut Twin Pulse firing order. Dari ke semua teknis tersebut terangkum pada sistem Desmodromic.
Suspensi pada Ducati V4 Panigale ini menggunakan merk Showa dengan piston berdiameter 43 mm (Big Piston Fork). Suspensi tersebut ditengarai akan maksimal meredam getaran yang diterima dari ban yang membungkus velg 3 palang jenis aluminium cast (V4 type-S) atau velg 3 palang jenis aluminium alloy (V4 Special). Soal pengeremannya, V4 ini mengadaptasi New Brembo Stylema monobloc callipers dan dipadu dengan high perfomance M50 callipers baru.
Untuk menjaga bobot superbike ini tetap ringan, tangki bahan bakar pun dibuat dari aluminium berkapasitas 16 liter. Uniknya, tangki tidak semuanya di depan, ada juga yang di bawah jok sebagi bagian dari trik dalam membagi berat.
Harganya sendiri untuk V4 standar dibanderol Rp 340 jutaan, V4 type-S Rp 422 jutaan, dan V4 Special mencapai Rp 618 jutaan. (dol)