Sering Disepelekan, 5 Risiko Membawa Muatan Berlebih pada Mobil Pikap

Mobil dengan bak terbuka atau lebih dikenal dengan sebutan pikap biasanya digunakan untuk mengangkut barang. Barang jenis apa pun bisa diangkut oleh mobil pikap, selama itu tidak lebih besar dari ukuran bak dan sesuai dengan ketentuan batas muatan yang direkomendasikan pabrikan.
Namun, pada kenyataannya yang sering terlihat di jalan, mobil pikap dipaksa untuk membawa muatan berlebih. Padahal, cara tersebut bisa merugikan pengguna karena dapat menyebabkan mobil cepat rusak. Selain itu, pengeluaran menjadi bertambah dan tingkat kenyamanan di kabin berkurang.
Menurut Hariadi, Asst. To Service Dept. Head PT Suzuki Indomobil Sales, setidaknya ada lima risiko membawa muatan berlebih yang tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Berikut penjelasan singkatnya.
Isi Konten
Tidak Aman Digunakan
Keselamatan dan keamanan adalah faktor utama yang harus diperhatikan saat berkendara. Muatan berlebih pada mobil bak terbuka dapat menghilangkan keseimbangan kendaraan, sulit bermanuver, hingga berisiko menyebabkan kecelakaan.
Performa Berkurang
Setiap mobil pikap punya batasan muatan, jika berlebih maka secara otomatis kinerja mesin lebih berat. Apabila hal tersebut dilakukan secara terus menerus maka bisa berpotensi mesin menjadi loyo dan performa kendaraan makin berkurang.
Bahan Bakar Menjadi Boros
Mesin dipaksa untuk bekerja keras, sehingga membutuhkan asupan bahan bakar yang lebih banyak. Hal ini membuat mobil pikap yang dikendarai boros bahan bakar. Pengguna juga akan sering bolak balik ke SPBU dan akhirnya membuat biaya pengeluaran membengkak.
Kinerja Suspensi Tidak Maksimal
Suspensi berfungsi untuk menyerap gertaran, serta guncangan hingga menopang beban. Jika muatan terlalu berat maka bisa menyebabkan kinerja suspensi menjadi tidak maksimal. Termasuk, mengurangi kemampuan rem untuk menghentikan laju kendaraan.
Ban Mudah Tipis
Memaksakan membawa muatan berlebihan juga berisiko besar pada ban. Sebab, bagian ban yang bersinggungan langsung dengan permukaan jalan bekerja lebih berat dan mudah aus.
Selain itu, hal ini juga memperbesar risiko pecah ban, karena adanya peningkatan suhu dan ban tidak kuat menahan beban kendaraan.
“Agar fungsinya lebih optimal dan semakin menguntungkan pelaku usaha, penggunaannya pun harus diperhatikan agar sesuai rekomendasi pabrikan,” tutur Hariadi.
Baca Juga:
- Daftar Mobil Pikap Murah dengan Harga di Bawah Rp200 Juta
- Mengapa Mobil Barang dan Pikap Wajib Uji Kir?
Penulis: Santo Sirait
Editor: Dimas