Suzuki Baleno Dipakai Aksi Penyelundupan 4 Ton Jeruk

Sevilla – Aksi penyelundupan tidak hanya seputar obat-obatan terlarang, narkotika, minuman keras, atau juga senjata. Distribusi barang secara ilegal ini bahkan juga membawa buah-buahan yang baru dipanen. Di Spanyol, Suzuki Baleno digunakan untuk membawa jeruk yang baru saja dipanen.
Polisi menghentikan sedan tersebut di Carmona, 33 kilometer timur laut Sevilla, akhir Januari lalu. Dilansir Euronews, Kepolisian Sevilla mencurigai tiga mobil yang berjalan beriringan di jalan bebas hambatan Torreblanca-Mairena del Alcor.
Saat itu, pengemudi tiba-tiba saja memutar balik ketika melihat ada cegatan polisi. Dari kejauhan sudah terlihat mobil yang kelebihan muatan. Ini membuat pihak berwenang langsung mengendus adanya tindak kriminal yang sedang dilakukan oleh iring-iringan tersebut.
Polisi langsung saja melakukan pengejaran, dan berhasil menghentikan dua mobil sementara satu lagi ditangkap beberapa waktu kemudian. Pihak berwajib langsung menggeledah mobil yang dihentikan dan ternyata dari dalam tumpahlah ratusan butir jeruk segar ke jalanan.
Suzuki Baleno dan sebuah mobil berjenis wagon ini mengangkut Jeruk dengan dijejali begitu saja dalam kabin. Sementara itu pada van yang tertangkap setelahnya, jeruk sudah dikemas rapi di dalam karung tanpa label.
Pengemudi Suzuki Baleno Menjarah dari Festival Panen Raya
Mobil yang dihentikan tadi rupanya disesaki oleh jeruk dari festival panen raya. Pengemudi yang mengangkut jeruk selundupan hanya mengaku bila muatannya berasal dari panen di tempat yang jauh.
Tidak ada seorang pun baik pengemudi atau penumpang iring-iringan mobil memiliki data atau surat yang menjelaskan asal jeruk-jeruk tersebut.
Spanyol memang menjadi sentra utama penghasil jeruk di kawasan Eropa. Negeri Matador ini pada 2015 berhasil memanen sejumlah 1,9 juta ton jeruk sehingga menimbulkan kelebihan produksi.
Melimpahnya panen jeruk ternyata membuat pengemudi Suzuki Baleno bersama dengan sindikat kemudian melakukan aksi pencurian. Jumlah empat ton memang tidak besar bila dibandingkan dengan total yang dipanen, namun jelas merugikan petani pemilik.
Pihak berwajib pun segera menelusuri asal muasal jeruk-jeruk ilegal tersebut. Polisi menemukan fakta bila jeruk adalah barang curian, karena ada seseorang yang melapor kehilangan sejumlah besar jeruk.
“Mempertimbangkan tidak hanya dari dugaan pencurian tersebut, mencegat hasil panenan ini sekaligus menjaga keamanan pangan dari konsumen yang semestinya membeli 4 ton jeruk tersebut,” ujar Juan Carlos Cabrera, perwakilan dari Badan Keamanan dan Pengangkutan Festival Besar.
Ada-ada saja ya! (dna)