POPULASI sepeda motor di Indonesia tahun ini tampaknya akan semakin menggelembung. Bayangkan untuk sepeda motor baru, tahun ini akan bertambah 8 juta unit. Pihak Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI), semakin optimis akan menjadi 10 juta unit/tahun di masa yang akan datang.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Umum I AISI, Johannes Loman dalam jumpa pers ajang Indonesia Motorcycles Show 2014. “Sampai bulan September saja sudah mencapai 6.050 juta unit, maka wajar saja tahun ini bisa capai 8 juta unit sepeda motor,” katanya.
Jika total penjualan sepeda motor besar karena kontribusi Kota Jakarta, maka anggapan itu salah. Menurut Loman, kontribusi motor di Jakarta hanya 9-10% saja. Lebih lanjut Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala mengatakan, titik jenuh sepeda motor masih lama akan terjadi.
Sigit menilai dengan pertumbuhan jumlah penduduk dengan penambahan infrastruktur yang kurang seimbang, maka alat transportasi yang murah seperti sepeda motor masih akan dibutuhkan. Kendati sudah ada program mobil murah dari pemerintah dengan pemegang merek mobil, tetap saja belum berbanding lurus ddengan pertumbuhan jalan raya.
“Memang tahun ini penjualan sepeda motor bisa mencapai kira-kira 8 juta unit. Tapi, sebenarnya kalau melihat kondisi infrastruktur dan pendapatan masyarakat, 20 tahun ke depan sepeda motor tetap masih dibutuhkan,” jelas Sigit.
Ketika ditanya wartawan mengenai rencana kenaikan harga bahan bakar bersubisidi atau premium, baik Loman dan Sigit sepakat mengatakan bahwa rencana itu akan berdampak pada penjualan sepeda motor baru di Indonesia. Namun, sekali lagi efek tersebut tidak akan berlangsung lama atau jangka pendek saja.
“Kenaikan harga BBM akan mengurangi daya beli secara umum. Saya khawatir akan mempengaruhi, tapi di balik itu kami tetap optimis dengan perkembangan sepeda motor,” tandas Sigit.