Tanpa Ban Cadangan, Begini Jika Ban Mitsubishi Outlander PHEV Bocor

Jakarta – Mitsubishi Outlander PHEV (Plug In Hybrid Electric Vehicle) pertama kali menampakkan diri di Indonesia pada 2013. Ini bersamaan dengan pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013.
Saat itu beredar rumor bahwa Sport Utility Vehicle (SUV) akan segera dipasarkan di Indonesia paling lambat akhir 2014. Namun pada kenyataannya sampai sekarang mobil tersebut belum juga di pasarkan.
Tidak kunjung dipasarkan, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) selaku Agen Pemegang Merek (APM) mobil Mitsubishi di Indonesia sepertinya merubah strategi. Dengan memberikan delapan unit Mitsubishi Outlander PHEV secara cuma-cuma kepada pemerintah yang diwakili oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Pemeberian Mitsubishi Outlander PHEV dilakukan sebagai upaya membantu pemerintah dalam merumuskan peraturan mengenai kendaraan ramah lingkungan.
Belum diketahui pasti apabila peraturan terkait kendaraan ramah lingkungan telah terbit, apakah Mitsubishi Outlander PHEV bisa dipasarkan di Indonesia atau tidak, mengingat mobil itu tidak memiliki ban cadangan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2012 Pasal 43 disebutkan bahwa setiap kendaraan harus memiliki perlengkapan. Satu diantarannya disebutkan dalam mobil harus mempunyai ban cadangan.
Walaupun tidak memiliki ban cadangan, Mitsubishi Outlander PHEV sepertinya layak untuk dipasarkan. Karena pabrikan asal Jepang itu telah menyediakan pengganti ban cadangan yaitu peralatan khusus yang bisa memompa dan menambal ban bila bocor.
Technical Instructor MMKSI Rahardito Dio Prastowo mengatakan, “Ada alat khusus yang sudah disiapkan. Alat ini untuk tambal ban secara manual berupa cairan yang di masukkan ke dalam ban. Kemudian ada alat kompresor tinggal kita masukkan cairannya, itu akan masuk ke ban melalui angin dan bisa menambal sendiri. alatnya kecil,”
Bila cairan sudah menutup lobang, lanjut Rahardito tidak ada batasan waktunya, jadi bisa bertahan sangat lama sekali. Hanya saja tambah dia bila ban kembali terkena benda tajam dan bocor pemilik mobil harus menambal ulang.
Sebab sistem kerja cairan bukan seperti cairan anti bocor yang dijual di pasaran yang bisa menutup lobang sendiri tanpa harus dipompa dan sebagainya.
Bila Dijual Harganya Bisa Tembus Rp800 Juta
Rencana untuk memasarkan Mitsubishi Outlander PHEV ke Indonesia memang belum jelas. Namun pihaknya memperkirakan harganya bisa tembus Rp700 sampai Rp800 juta bila berdasarkan hitungan pajak kendaraan yang berlaku sekarang.
Seandainya di jual MMKSI sudah memperkirakan mobil tersebut tidak memperoleh angka penjualan yang tinggi seperti mobil bermesin konvensional.
“Memang orang yang benar-benar mau beli, kita enggak bilang bukan pasar gemuk sama seperti Prius pasanya juga enggak gemuk, tapi hanya untuk orang yang mau pakai saja,” ujar Jerry Amran selaku Head of Mitsubishi Motors Corporation Public Relations Section MMKSI.
Mitsubishi Outlander PHEV dibekali mesin konvensional berkapasitas 1.998 cc bertenaga 118 ps pada 4.500 rpm. Mempunyai torsi puncak 186 Nm pada 4.500 rpm.
Mesin ini terhubung ke motor listrik yang berada di roda depan dan belakang. Tenaga yang dikeluarkan 82 ps dan torsi 137 Nm pada motor listrik di roda depan, dan 82 ps dengan dengan torsi puncak 195 Nm.(dol)