Test Drive Hyundai Stargazer, Ternyata di Luar Ekspektasi!

Jujur, kami dibuat takjub ketika melakukan test drive Hyundai Stargazer di pabriknya langsung yang berada di Cikarang, Jawa Barat pada pekan lalu, Kamis (21/7/2022).
Kami merasa beruntung lantaran bisa menjadi salah satu peserta dari puluhan media yang diajak mencicipi produk global ini. Maklum, Hyundai Stargazer sendiri belum meluncur secara resmi di Indonesia.
Ada banyak orang yang cukup menantikan kehadirannya. Lucunya, pihak Hyundai Indonesia bahkan secara terang-terangan sudah memberikan foto dan harga resminya sebelum peluncuran resmi.
Hal ini tentu membuat kami bertanya-tanya, apa yang membuat produsen asal Korea Selatan ini begitu percaya diri?
Berikut rasa berkendara Hyundai Stargazer yang bisa kami laporkan.
Isi Konten
Test Drive Hyundai Stargazer
Posisi Duduk Ala Sedan
Ketika pertama kali membuka pintu dan duduk di jok pengemudi, kami merasa posisi duduk yang diberikan cukup rendah. Saya mengatur posisi duduk di bagian paling rendah untuk mengetahui seberapa pendek joknya ini.
Bahan joknya menggunakan memory foam, sehingga cukup empuk dan nyaman digunakan. Material kulit yang digunakan juga berkualitas dan jadi salah satu modal berharga Hyundai Stargazer melawan pesaingnya.
Saya yang memiliki postur 171 cm merasa tak memiliki masalah dengan ruang kaki dan kepalanya. Stargazer memberikan kelegaan kabin yang cukup baik.
Setir yang digunakan Stargazer sekilas mirip dengan yang dipakai oleh Staria secara desain. Selain itu setir ini juga sudah dilapisi bahan kulit dengan punya ukuran yang agak besar, sehingga mudah digenggam.
Dalam setir tersebut juga terdapat beberapa tombol pengaturan. Sisi kiri bisa digunakan untuk mengatur mode menu pada head unit dan volume, sedangkan sisi kanan bisa mengatur menu pada instrument cluster.
Untuk mendapatkan posisi duduk ideal, pengemudi bisa mengatur jok secara manual. Enaknya lagi setir juga bisa diatur secara tilt dan teleskopik menggunakan tuas manual di bawah setir.
Instrumen Cluster dan Head Unit Terlihat Murahan
Ketika duduk dan melihat area head unit dan instrument cluster, saya merasa kedua bagian tersebut agak kurang nyaman dilihat. Hyundai memberikan instrument cluster digital dengan angka seperti kalkulator.
Di sisi kanan instrument tersebut menampilkan informasi mengenai putaran mesin atau rpm. Di bagian tengah terdapat informasi mengenai menu MID dan mode berkendara.
Sedangkan di sisi kiri menampilkan kecepatan. Pada instrumen tersebut juga terdapat informasi mengenai indikator suhu mesin, jam, suhu luar, dan kapasitas BBM yang tersisa.
Lalu pada bagian head unit terdapat beberapa tombol pengaturan berbentuk persegi panjang dan bulat yang ada di sisi kiri dan kanan.
Oh iya, pengguna juga bisa menyentuh layar secara langsung dan melakukan berbagai pengaturan.
Kabar baiknya, area dasbor terlihat cukup modern dan minimalis. Hyundai sengaja mengusung desain yang agak membulat dengan aksen warna silver untuk memberikan kesan modern.
Pengaturan AC yang terletak di bagian bawah kisi-kisi AC tengah juga bisa dimainkan dengan cara disentuh. Sementara untuk mengatur suhu dan kipas masih menggunakan tuas yang dinaik-turunkan.
Ketika duduk di baris kedua, Anda akan merasa kalau Stargazer punya pintu dengan ukuran besar. Saat saya duduk, posisi kaca di baris kedua setara dengan bahu saya yang mana hal tersebut membuat rasa berkendaranya terasa mirip sedan.
Ketika kami menanyakan hal tersebut kepada tim Hyundai yang menemani kami dalam mobil, memang diakui jika ukuran pintunya sengaja dibuat lebih besar. Posisi kacanya akan berada lebih tinggi dari bahu.
Suspensi Nyaman!
Usai mencari posisi duduk ideal, saya pun segera bergegas melakukan test drive pada Hyundai Stargazer.
Lantas, bagaimana hasil rasa berkendara Hyundai Stargazer ini?
Satu hal yang saya cukup kagum, karakter suspensinya benar-benar nyaman. Saya bahkan setuju jika Hyundai Stargazer akan menjadi salah satu LMPV dengan suspensi ternyaman yang ada di Indonesia.
Bantingan suspensi depan dan belakang cukup halus dan lembut. Sebagai gambaran, saya mengendarai mobil ini di area pabrik dengan kontur jalan beton.
Sesekali kami dihadapkan dengan polisi tidur berukuran besar dan mobil tersebut berhasil meredam guncangan dengan baik. Diajak menikung pun Hyundai Stargazer masih memberikan rasa berkendara yang nyaman.
Performa Mesin
Untuk membuat mobil melaju, Carmudian harus menginjak pedal gas agak sedikit dalam. Karakternya mirip dengan pedal gas mobil Eropa yang injakannya agak sedikit berat dan dalam.
Di putaran mesin bawah, mesinnya terasa cukup lemot. Namun, ketika pedal gas diinjak agak dalam melewati 2.500 rpm, lonjakan tenaganya baru terasa.
Saya sempat mencoba menginjak pedal gas dalam-dalam hingga kecepatan 100 km/jam di trek lurus sejauh 450 meter. Hasilnya, putaran mesinnya sempat menyentuh angka 6.800 rpm hingga 7.000 rpm menggunakan mode Sport.
Oh iya, mobil ini dibekali dengan 4 mode berkendara dimulai dari Eco, Normal, Sport, dan Smart.
Khusus mode Smart, akan menyesuaikan dengan gaya berkendara pengemudi.
Ini menandakan jika mesin yang ditanamkan pada Hyundai Stargazer baru terasa galak ketika putaran menengah hingga ke atas. Namun sekali lagi, sayangnya kami mencoba mobil ini di tempat dan waktu yang terbatas.
Sekadar informasi, Hyundai Stargazer dibekali mesin berkapasitas 1.497 cc, 4 silinder, Smartstream, G1.5 MPI. Transmisinya memakai Intelligent Variable Transmission (IVT) yang menyalurkan tenaga ke roda depan.
Di atas kertas mesin tersebut bisa menyokong tenaga hingga 113,4 hp @6.300 rpm dengan torsi maksimum di angka 143,8 Nm @4.500 rpm. Sekadar informasi, mesin dan transmisi tersebut sama seperti yang digunakan Hyundai Creta.
Namun harus diakui jika mobil ini terasa fun to drive dibandingkan Hyundai Creta. Rasa berkendaranya menurut kami jauh lebih baik dibandingkan Creta.
Kesimpulan Test Drive Hyundai Stargazer
Sesi test drive singkat kami kepada Hyundai Stargazer di pabrik tentunya memberikan kesimpulan tersendiri. Walaupun kami hanya diberikan waktu singkat di tempat terbatas, setidaknya kami bisa memberikan kesimpulan.
Ada dua hal yang menjadi catatan penting bagi kami. Suspensi dan handling yang ditawarkan Stargazer benar-benar cukup baik dan mumpuni.
Empuknya suspensi juga diimbangi dengan body roll yang minim. Secara kualitas, mobil yang dibuat di pabrik Cikarang ini mampu memberikan kesenangan berkendara yang lebih baik di antara rivalnya.
Kekedapan kabin juga terbilang oke, karena suara bising dari luar tak terlalu terdengar. Desain tuas transmisi, dasbor, hingga eksteriornya membuat mobil berkapasitas 6 dan 7 orang penumpang ini terlihat extraordinary.
Namun sayang, kami kurang menyukai desain di bagian buritan. Adanya aksen berwarna hitam di dekat lampu rem menurut kami membuat tampilannya terlihat kurang sedap dipandang.
Jika berbicara soal desain dan harga, tentu kedua hal tersebut akan menjadi perspektif subjektif masing-masing.
Namun, jika membicarakan kelebihannya, kami setuju jika Hyundai Stargazer punya rasa berkendara yang baik, terutama suspensi, dan handling-nya.
Soal fitur, kami tak mampu mengeksplorasi lebih dalam lantaran sesi test drive hanya diberikan sekali per orang.
Setidaknya inilah gambaran yang bisa kami ceritakan mengenai rasa berkendara Hyundai Stargazer.
Tertarik untuk memesan Hyundai Stargazer ini?
Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas