Berita Sumber informasi

Seperti Jokowi, Vladimir Putin Pun Naik Truk Saat Blusukan

vladimir putin

Vladimir Putin Nyopir Truk Saat Meninjau Pembangunan Jembatan (Foto: Autoevolution)

Moscow – Blusukan saat ini menjadi cara yang ampuh untuk melihat sejauh mana keberhasilan pembangunan infrastruktur. Tidak hanya Presiden Joko Widodo, Vladimir Putin yang menjabat sebagai Presiden Rusia juga turun langsung melihat pembangunan jembatan di Selat Kerch.

Pria yang telah menjabat sebagai presiden selama empat periode berturut-turut ini meninjau pembangunan jembatan dengan menaiki truk. Bedanya dengan Jokowi, Putin mengemudikan sendiri truknya. Penjagaan terhadap orang nomor satu di Rusia ini begitu ketat, karena Putin mendapat pengawalan dari tim pengamanan presiden.

Secara geografis, jembatan baru adalah koneksi darat tunggal antara sebagian besar Rusia dan semenanjung di Laut Hitam. Sampai sekarang, jika orang-orang Rusia ingin pergi ke Krimea, mereka harus naik perahu atau melewati Ukraina.

https://youtu.be/mbgoCCtn8_k

Jalur darat ini dibangun dengan jarak 19 kilometer yang menghubungkan Rusia daratan dengan kawasan ilegal yang dihuni Krimea. Saat jalur ini dibuka, Kremlin berharap bisa mengakomodir 40.000 mobil per hari dan mengangkut sekitar 14 juta penumpang serta 13 juta ton kargo per tahun.

Putin memulai proyek ini sendiri. Banyak yang tidak percaya rencana ini terealisasi. “Ini adalah hari yang sangat penting dari sudut pandang ini dan dalam arti praktis dan istilah simbolis,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov seperti dikutip oleh Sputnik.

Dalam isyarat simbolis yang dimaksud, cara blusukan Vladimir Putin bertujuan untuk memukau jutaan pengikutnya. Saat meninjau, presiden Rusia naik di atas truk oranye Kamaz dan diikuti oleh truk-truk serupa lainnya dengan berbagai warna mengikuti di belakang.

Vladimir Putin Membangun Jalur Strategis di Eropa

Proyek pembangunan jembatan di Selat Kerch selama ini menemui jalan buntu. Rencana pembangunan telah dimulai saat Rusia dan Ukraina masih berhubungan baik pada 1994 namun mengalami ketidaksepakatan.

Jauh ke belakang, Albert Speer, arsitek Jerman Nazi terkemuka selama perang dunia kedua pernah memiliki gagasan membangun jembatan di lokasi tersebut pada 1943. Jembatan ini digunakan untuk membantu pasukan Jerman menyebrang Tentara Merah di Kaukasus Utara.

Bahkan jauh sebelum ekspansi Jerman ke Rusia, Inggris pun telah memiliki gagasan membangun jalur melewati selat Kerch. Pembangunan ini bertujuan untuk menghubungkan antara Inggris dengan India melalui jalur kereta api. (dna)

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts